Sahur On The Road di Tulungagung Pakai Sound System Bakal Langsung Disita, Dikembalikan usai Lebaran

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polisi akan melakukan pembatasan kegiatan yang berpotensi mendatangkan kerawanan selama Bulan Ramadan 1444 H di Tulungagung.

Salah satunya mencegah adanya kegiatan Sahur On The Road (SOR) yang diadakan setiap malam selama Bulan Ramadan.

Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, SOR berpotensi memicu gesekan antar kelompok.

Apalagi belakangan di wilayah Kabupaten Tulungagung sering terjadi aksi kekerasan antar kelompok perguruan pencak silat.

Karena itu Kapolres menekankan agar sahur selama ibadah puasa Bulan Ramadan dilaksanakan di rumah saja.

“SOR mudharatnya  banyak sekali, makanya akan dibatasi. Sahur seharusnya bersama keluarga, manifestasinya  lebih dalam,” terangnya.

Baca juga: 2 Maling Jebol Atap Minimarket di Tulungagung, Rokok hingga Uang Rp4 Juta Digasak, Aksi Terekam CCTV

Selama ini SOR dilakukan dengan menggunakan perangkat pengeras suara (sound system) ukuran besar.

Pengeras suara ini lalu dibawa dengan mobil keliling dari desa ke desa dengan suara memekakkan telinga.

Aktivitas ini biasanya diikuti dengan iring-iringan sepeda motor di belakangnya.

“Aktivitas seperti itu malah mengurangi kekhidmatan ibadah. Selain juga mengganggu warga,” tegas Kapolres.

Lanjutnya, tidak ada alasan menggunakan sound system untuk membangunkan saat sahur.

Sebab di era sekarang ada telepon genggam (HP), televisi, musala dan masjid yang bisa membangunkan orang sahur.

Kapolres menegaskan, akan dilakukan razia SOR yang menggunakan pengeras suara.

“Alatnya nanti kami sita selama Ramadhan hingga Idul Fitri. Baru dikembalikan setelah Idul Fitri selesai,” ujar Kapolres.