Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2023

Hikmah Ramadan: Mencari Dimensi Prima Puasa Ramadan

Mencari dimensi prima puasa Ramadan. Puasa juga disyariatkan bagi agama-agama besar dan bangsa-bangsa besar sepanjang sejarah peradaban.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, M Masud Said, 2023. 

Oleh: M Masud Said

Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sesungguhnya hampir semua bangsa besar, pemeluk agama-agama besar dan bahkan orang-orang besar meyakini puasa adalah ibadah istimewa, dan bulan Ramadan bagi umat Islam adalah bulan istimewa.

Dapat diakatakan bahwa banyak dimensi prima dalam puasa dan berpuasa. Puasa juga disyariatkan bagi agama-agama besar dan bangsa-bangsa besar sepanjang sejarah peradaban.

Tulisan ini mencari beberapa keistimewaan puasa dan keistimewaan bulan puasa bagi orang-orang yang beriman.

Betapa bulan puasa tak disebut sebagi bulan prima, betapa ibadah puasa sebagai ibadah yang prima, sebab lima bangsa yang memiliki sejarah peradaban awal manusia modern - sebelum Nabi Isa AS lahir - seperti bangsa China, bangsa India, bangsa Mesir, Mesopotamia dan Yunani serta bangsa Aria di Jerman melakukan puasa dengan cara mereka sendiri.

Dapat dikatakan bahwa lima agama besar, yaitu Islam, Kristen, Budha, Hindu, nabi-nabi mereka dan bahkan agama Yahudi dan kitab-kitab suci mereka mengajarkan dan mewajibkan puasa bagi pemeluk-pemeluknya. Tentu dengan filosofi dan dengan cara masing-masing. Bagi penganut agama yang beriman, tujuan lain selain kepercayaan dan manfaat duniawiyah cenderung dikesampingkan, karena yakin bahwa Allah SWT akan memberi pahala yang besar.

Di samping menjadi syariat atau kewajiban bagi agama-agama besar dunia, puasa memiliki banyak manfaat spiritual, zaman modern dan ilmu pengetahuan mempertajam dan mencari jawaban manfaat lain melalui riset atau laboratorium dan wawancara.

Selama belasan tahun, puasa dipakai sebagai ladang penelitian berbagai pusat studi dan universitas ternama. Ahli bidang internis penyakit dalam, ahli ilmu ilmu sosial, aktivis gerakan sosial, ahli psikologi dan patologi kesehatan mental, ahli kecantikan juga bagi ahli filsafat sebagian besar meyakini bahwa puasa yang merupakan aktivitas universal ini memiliki dimensi lain yang perlu diketahui secara ilmiah.

Di dunia Barat, kasus overweight atau kegemukan dan berbagai penyakit melanda kesehatan masyarakatnya. Sebagian penelitian menyimpulkan karena tak terbatasnya makanan dan berbagai jenis minuman yang dikonsumsi secara berlebihan.

Mereka mencari berbagai obat dan berbagai cara. Di samping mereka memiliki pengobatan prima berupa obat-obatan atau medicine, yang cenderung preventif, mereka meneliti manfaat puasa. Walaupun begitu, penelitain lain tak menyetujuai kesimpulan bahwa puasa berguna menurunkan berat badan dalam jangka panjang dan atau meningkatkan derajat kesehatan.

Rata-rata di negara-negara Barat, yang dimaksud dengan puasa adalah pengaturan waktu yang teratur, kapan boleh makan dan kapan waktunya tidak makan. Ini dikenal dalam istilah intermitten fasting. Dalam dunia medis manfaat puasa ini menjadi kesimpulan umum. Bila dihubungkan dengan manfaat Kesehatan fisik dan kebugaran, maka pada tahap tertentu puasa diteliti bisa memanjangkan usia.

Orang Barat biasanya pilih-pilih jenis makanan, tak mengatur kapan waktu makan. Puasa pada intinya adalah pengaturan waktu makan, sesaat sebelum Subuh makan dan minum yang cukup, lalu tidak makan dan minum sampai saat Maghrib. Dalam hal ini walau ada perbedaan, juga ada kesamaan antara puasa Ramadan dengan intermitten fasting orang Barat.

Baca juga: Arti Kata Itikaf, Dilakukan Rasulullah SAW Pada 10 Hari Terakhir Ramadan, Berikut Tata Cara Itikaf

Bagi sebagaian ahli patologi penyakit dalam, puasa juga manjadi bahan penelitian. Sebagian menyebut bisa membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun yang mungkin menumpuk dalam tubuh. Para ahli dalam berbagai pengamatan dan penelitian menyimpulkan bahwa puasa memiliki sangat banyak manfaat, mulai dari mencegah kanker, kesehatan jiwa.

fasting is a practice that has been associated wide array of potential health benefits, including weight loss, as well as improved blood sugar control, hearth health, brain function and cancer prevention” (Amy Richter, Healthline, 13 Maret 2023). Ahli yang lain menyimpulkan bahwa puasa berguna bagi kesehatan jantung.

Bagi orang orang yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, puasa memiliki dimensi prima, di mana puasa dianggap bisa meningkatkan virus positif filantropisme yaitu semangat atau kesadaran mendekati Sang Pencipta dengan jalan memberi, mencintai orang papa dan membantu sesama. Inilah esensi bulan Ramadan sekaligus makna hakiki berpuasa, meningkatkan empati sosial. Empati sosial adalah rasa peduli akan penderitaan di sekitarnya.

Fakta-fakta juga menyimpulkan bahwa semakin hari, semakin banyak testimoni yang datang dari kalangan orang kaya papan atas yang mangatakan hidupnya seakan benar-benar merasa bahagia setelah mereka bisa membantu sesama. Gerakan sosial menjadi prima. Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang biasanya terkesan biasa, bisa menjadi prima saat bulan puasa. Namun begitu, ada sebagaian lagi yang tak memaknainya sebagaimana kesimpulan di atas.

Di luar negeri, orang-orang terkaya di dunia mendirikan yayasan sosial sebagai contohnya adalah Bill Gates and Melinda Gates Foundation yang mengirimkan bantuan ke berbagai belahan dunia, dengan dua pernyataan yang jelas bahwa dengan charity, bersedekah, mereka hidup lebih tenteram bahagia dan harta mereka tak pernah berkurang karena sedekah.

Orang boleh percaya atau tidak, bahwa orang-orang kaya nasional dan tingkat dunia itu tidak melulu memperoleh kekayaan yang luar biasa banyaknya dengan kerja keras pribadi, tapi berbagai factor lucky dan sebagian mengaku mendapat mukjizat kaya karena karena manfaat prima bersedekah.

Di kalangan ilmuwan bidang kesehatan mental sebagaimana laporan Reddit Mental Health, puasa menjadi bahan penelitian, sejauh mana puasa bisa menguatkan mental spiritual. Mereka mewawancarai dan meneliti beberapa responden yang mengatakan ada perbedaan perasaan dan ketangguhan mental setelah beberapa bulan mereka melakukan pengaturan waktu kapan makan dan kapan tidak makan.

Sebagian besar mengaku merasakan lebih kalem, lebih tenang dan bisa mengedalikan emosi dan mengendalikan diri. Puasa yang biasa mereka sebut intermittent fasting itu memiliki dimensi prima yaitu berpikir lebih terang, lebih terukur dan tak merasa ruwet pikirannya sepanjang masa. Bahasa lainnya puasa memiliki nilai prima, bisa mencegah bocor alus alias gangguan mental ringan.

Saya mencatat ada dimensi prima munculnya kohesi dan kesetiakawanan sosial. Bahwa setiap Ramadan tiba, semacam ada kesukacitaan masyarakat untuk saling membantu, dan memperhatikan mereka yang membutuhkan pertolongan serasa meningkat di berbagai kalangan. Orang-orang kaya menyisihkan sebagaian hartanya untuk mereka yang membutuhkan. Tampak jelas nyata bahwa dimensi prima Ramadan ikut meningkatkan kepedulian sosial.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved