Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Cerita Ngabe Anom Soekah, Tokoh Suku Dayak yang Bikin Pasukan Belanda Lari Terbirit-birit

Ngabe Anom Soekah adalah salah satu tokoh pejuang asal Kalimantan Tengah yang berperan dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Editor: Januar
Istimewa/ Kolase Intisari
Ilustrasi - Ngabe Anom Soekah, pemimpin Suku Dayak yang berani melawan Belanda. 

Perlawanan ini menyebar ke berbagai daerah di Kalimantan Tengah, seperti Barito, Kahayan, Kapuas dan Katingan.

Pasukan Wangkang melakukan serangan-serangan gerilya terhadap pos-pos dan benteng-benteng Belanda.

Mereka juga membakar perkebunan-perkebunan karet dan kopi milik Belanda. Mereka menggunakan senjata tradisional seperti parang, tombak, sumpit dan senapan lantak.

Pasukan Wangkang juga memiliki kepercayaan magis yang membuat mereka merasa kebal terhadap peluru Belanda.

Salah satu pertempuran besar dalam Perang Wangkang terjadi pada tahun 1870 di Sungai Miai, dekat Banjarmasin.

Di sana, pasukan Wangkang yang berjumlah sekitar 500 orang menyerang benteng Belanda yang dikuasai oleh Residen Tromp.

Residen Tromp meminta bantuan dari Ngabe Anom Soekah, kepala kampung Pahandut yang dikenal sebagai pemimpin Dayak Ngaju yang setia kepada Belanda.

Namun Soekah menolak untuk membantu Residen Tromp karena ia merasa bersimpati dengan perjuangan Wangkang.

Pertempuran Sungai Miai berlangsung sengit dan berdarah-darah. Pasukan Wangkang berhasil menembus pertahanan Belanda dan mendekati benteng.

Residen Tromp terluka parah dan terpaksa melarikan diri dengan perahu bersama beberapa serdadunya.

Pasukan Wangkang berhasil menduduki benteng dan membunuh banyak tentara Belanda yang tersisa. Namun dalam pertempuran ini, Temenggung Wangkang juga gugur sebagai pahlawan.

Kematian Temenggung Wangkang merupakan pukulan besar bagi perlawanan rakyat Kalimantan Tengah.

Meskipun perlawanan masih berlanjut di beberapa daerah, namun tidak sekuat sebelumnya. Belanda semakin meningkatkan kekuatan militernya dan melakukan operasi-operasi penumpasan terhadap para pejuang Dayak.

Pada tahun 1874, perlawanan rakyat Kalimantan Tengah secara resmi dinyatakan berakhir oleh Belanda.

Perang Wangkang adalah salah satu babak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved