Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pilu 5 Bersaudara Tinggal di Gubuk Reyot, Ayah Meninggal, 3 Hari Kemudian Ibu Nyusul

Lima bersaudara di Sulbar ditinggal kedua orangtuanya untuk selama-lamanya. Mereka kini tinggal di rumah kebun reyot.

Tribun Sulbar
Musniati (61), nenek lima anak yatim piatu tinggal di gubuk reyot, Sulawesi Barat, Sabtu (8/4/2023). 

Kelima anak tersebut kini harus menelan pahitnya kehidupan dunia.

Terpaksa harus putus sekolah karena sudah tidak memiliki biaya.

Nenek dan kakeknya tak mampu menyekolahkan mereka.

Baca juga: SOSOK Anak Pejabat Dikira Orang Tidak Mampu, Dosen Syok Ditemui Sang Ayah, Ketahuan Sering Beri Susu

Apalagi nenek dan kakeknya sudah lanjut usia.

Neneknya bernama Musniati sudah berusia 61 tahun.

"Pertama itu bapaknya dulu meninggal tiga hari kemudian baru mati lagi mamanya anak-anak. Mereka hanya sakit biasa tiba-tiba meninggal dunia," kata Musniati kepada Tribun-Sulbar.com (grup Tribun Jatim Network), Kamis (6/4/2023).

Kini Musniati dan suaminya (kakek) tinggal bersama cucu-cucunya di gubuk tak layak huni di kebun jagung milik almarhum.

"Selama kasian meninggal orangtuanya cucuku sayami yang temani di sini kelola kebunnya almarhum orangtuanya," ujarnya.

Wanita lanjut usia itu merasa kasihan melihat cucunya yang masih kecil dan butuh bimbingan orangtunya.

Lima anak yatim piatu tinggal bersama neneknya di gubuk reot di Dusun Saludango, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Lima anak yatim piatu tinggal bersama neneknya di gubuk reot di Dusun Saludango, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). (TRIBUN SULBAR)

Anak pertama dan kedua harus mengubur mimpi dan cita-citanya.

Sebab tidak bisa lagi melanjutkan pendidikanya.

"Bagaimana mau sekolah untuk makan sehari-hari saja kita masih susah. Saya hanya mengadalkan gula aren itupun tidak seberapa untuk kasih makan 5 cucuku," ucap Musniati dengan nada sedih.

Dia hanya berharap, lima orang cucunya itu tetap sehat bertumbuh besar sebelum ia wafat, karena mereka masih butuh bimbingan.

"Anak-anak ini kasian masih butuh perhatian, kasihan masih kecil harus menaggung kerasnya kehidupan," pungkasnya.

Sementara itu, seorang bu guru kaget saat tahu anak didiknya kini jadi gelandangan.

Ia pun pilu saat mengenang kembali masa sembilan tahun silam saat ia mengajarnya.

Sumber: Tribun sulbar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved