Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

‘Astagfirullah’ Teriak Ibu Kandung Lihat Anak Berdiri di Atasnya saat Tidur, Nekat Usai Teler Ngelem

Seorang anak remaja berbuat nekat ke ibu kandung setelah melakukan aksi menyimpang yakni mengonsumsi bau lem hingga teler.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Tribunwow.com
Pemuda yang teler usai ngelem dan akhirnya malah nyaris perkosa ibunya sendiri 

TRIBUNJATIM.COM - Teriakan ibu kandung di Lubuk Linggau , Sumatera Selatan tak tertahankan setelah menyaksikan kelakuan sang anak.

Ibu kandung itu mendapati anaknya tiba-tiba berdiri di atasnya saat jam tidur.

Rupanya sang anak nekat berbuat demikian setelah melakukan aksi ngelem.

Teler karena ngelem , remaja usia 15 tahun ini menjadi aneh kepada ibu kandungnya.

Akibatnya, peristiwa inipun berujung ke polisi.

'Astagfirullah' teriak ibu kandung melihat sang anak sudah berdiri di atas tubuhnya saat hendak tidur.

Kejadiannya di rumah korban MY (29 tahun) Jalan Durian II RT. 05 Kelurahan Taba Jemekeh Kec. Lubuklinggau Timur I.

AN yang masih 15 tahun sudah diamankan di Polres Lubuklinggau untuk mempertanggungjawabkan ulahnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Sumsel , Selasa (11/4/2023).

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasatreskrim, AKP Robi Sugara menyampaikan kejadian itu hari Minggu tanggal 09 April 2023 sekira pukul 00.00 Wib.

"Kejadiannya di rumah kontrakan korban di jalan Rambutan II," ungkap Kasat pada wartawan, Senin (10/4/2022).

Baca juga: Pilu Istri Ditinggal Suami Jelang Lebaran, Amal Baik Berujung Tragis, Pergi Selamanya

Ceritanya, korban sedang tidur dengan anaknya berusia dua tahun.

Kemudian saat itu korban ingin mengambil HP dengan keadaan setengah sadar.

Ternyata tiba-tia melihat ada seseorang laki-laki yang tidak dikenal berdiri di ujung kakinya di kasur.

"Pelaku berdiri di ujung kaki korban tanpa menggunakan pakaian apapun, melihat hal itu lalu korban berkata Astagfirullah ," ujarnya.

Bocah 15 tahun
Bocah 15 tahun (TribunSumsel.com)

Pelaku langsung naik ke atas tubuh korban dan membekap mulut korban menggunakan kedua tangannya agar korban tidak berteriak.

Namun, korban melakukan perlawanan langsung memberontak dan menarik rambut pelaku.

Korban pun berteriak meminta tolong kepada warga yang ada disekitar.

Kemudian pelaku mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangannya, namun korban kembali berteriak meminta tolong.

"Pelaku mengancam dengan mengatakan diam jangan berteriak, saat itu juga pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul, meninju kearah bibir korban dan mengigit lengan kiri korban sebanyak dua kali," ungkapnya.

Baca juga: SOSOK Ustaz Aceh yang Buat Nangis Juri di Arab Saudi, Dapat Rp4 M, Dulu Keluarga Korban Tsunami

Akibat kejadian itu korban mengalami luka bibir bagian atas dan bawah, bahkan mengeluarkan darah cukup banyak.

Atas kejadian itu korban melapor ke Polres Lubuklinggau untuk ditindaklanjuti.

Setelah adanya laporan yang diterima kemudian dilakukan penyelidikan terhadap pelaku, hasil penyelidikan tersangka berhasil ditangkap dan diamankan tanpa perlawanan di tempat persembunyiannya.

"Hasil pemeriksaan pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan percobaan pemerkosaan dan penganiayaan terhadap korban MY," ungkapnya.

Baca juga: ‘Ayah Ngeri’, Pesan Suara Korban Terakhir Mbah Slamet, Tak Berdaya Minta Jemput Anak Sebelum Dibunuh

Kemudian hasil pemeriksaan Unit PPA Polres Lubuklinggau pelaku nekat mencoba melakukan pemerkosaan karena dibawah pengaruh Lem Aibon .

"Pelaku ini ternyata mabuk lem aibon dan masuk dari lubang ventilasi belakang rumah korban," ujarnya.

Teler akibat mengonsumsi mabuk lem aibon , pelaku malah berbuat nekat kepada ibunya sendiri.

Ilustrasi pemerkosaan yang dilakukan seorang suami yang tak dilayani istri
Ilustrasi pemerkosaan yang dilakukan seorang suami yang tak dilayani istri (Tribunnews.com)

Perilaku anak terhadap ibunya sendiri memang kerap menyimpang.

Seperti satu ini.

Anak di Muba menebas hingga tewas ibu kandungnya sendiri yang tengah melakukan tadarusan.

Muksin (36) menghunuskan parang ke bagian tubuh ibunya ketika sang ibu sedang tadarusan Alquran di dalam masjid.

Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, kejadian itu berlangsung di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.

Mulanya, korban Pathona yang sedang berada di masjid, tiba-tiba didatangi korban sembari membawa senjata tajam.

Senjata jenis parang itu kemudian langsung diayunkan pelaku untuk menganiaya ibunya tanpa sebab yang jelas.

Muksin juga menganiaya bapaknya Misbahul Munir (64) yang akan menolong korban atau istrinya, justru mengalami luka akibat senjata tajam.

“Korban langsung berteriak minta tolong sehingga suaminya yang juga ada di masjid langsung berlari untuk menolong,"

"Tapi pelaku malah ikut menyerang bapaknya. jadi ada dua korban, satu tewas, satu masih dirawat,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Munir berhasil melarikan diri setelah keluar dari masjid untuk meminta pertolongan warga.

Baca juga: Balita di Riau Dibunuh Ibu Kandung Gegara Main Gelembung, Bohong ke Suami Soal Tubuh Dingin Anak

Dwi menjelaskan, pelaku yang sudah menganiaya kedua orangtuanya itu langsung pulang ke rumah tanpa rasa bersalah sambil menenteng parang yang ia gunakan untuk menyerang korban.

Di dalam rumah, Muksin yang masih menggunakan baju bersimbah darah duduk sembari bermain ponsel.

Petugas yang mendapatkan laporan peristiwa itu pun langsung turun ke lokasi untuk menangkap pelaku.

Namun, Muksin malah menyerang balik petugas dengan menggunakan senjata tajam hingga membuat seorang polisi terluka.

“Kami terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tembakan di kaki karena membahayakan petugas,” ujarnya.

Sementara itu, terkait motif penyerangan, polisi masih melakukan pendalaman terhadap pelaku.

Kuat dugaan, Muksin mengalami gangguan jiwa hingga nekat menyerang kedua orangtuanya.

“Pelaku masih dirawat di rumah sakit, kami akan dalami lagi keterangannya,” jelas Kasat.

Munir, ayah pelaku dan suami korban membongkar kecurigaannya melihat kelakuan sang anak.

Baca juga: Nasib Artis Cantik Dulu Lawan Main Nagita Slavina, Kini Jualan Minyak Kemiri, Hidup sudah Beda

Di sela menerima tamu yang melayat, Munir bercerita jika peristiwa itu begitu cepat dan dirinya kaget saat mendengar teriakan istrinya sudah bersimbah darah serta anaknya yang memegang parang.

"Sebelumnya tidak ada keributan antara kami dan dia (pelaku). Semua berjalan baik-baik saja," ujarnya.

Namun, Munir tak menampik jika belakangan ini, pelaku yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara tersebut sudah menunjukkan tingkah aneh.

Barang bukti senjata anak tebas ibu kandung
Barang bukti senjata anak tebas ibu kandung (Kompas.com)

Tetap saja Munir dan sang istri tidak mempersoalkan gejala tak lazim anaknya itu.

"Tak lama setelah pulang dari pesantren, dia itu sudah aneh. Kita mencoba menasihati dan kembali ke jalan yang benar namun masih tidak berubah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Letang Ufradi mengatakan, saat mendengar teriakan istrinya, sang suami yang juga ayah kandung pelaku bernama Misbahul Munir (60) mendatangi sumber suara dan berusaha menolong istrinya yang bersimbah darah di dalam masjid.

"Saat itu Munir pun mendapat serangan dari anaknya yang mengayunkan pedang tersebut ke leher dan anggota tubuh lainnya. Meski mengalami luka bacokan, namun Munir berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya tersebut," ujarnya.

Dari sanalah Munir meminta tolong warga dan langsung mengevakuasi istrinya ke rumah sakit Sungai Lilin.

Baca juga: Anak Pulang Berdarah, Ibu di Atambua Syok Cerita Diajak Teman Ayah ke WC, Dapet Eskrim dan Bola

Setelah itu pelaku juga langsung pulang ke rumah dan duduk santai sembari bermain ponsel dengan pedang masih digenggamnya.

"Kami bersama warga langsung menghubungi Polsek, dan melakukan negosiasi dengan pelaku selama hampir 2 jam agar dirinya melepaskan sajam tersebut dan menyerahkan diri. Namun pelaku bersikeras dan saat mencoba kabur ke dapur melukai salah satu petugas," terangnya. 

Kapolres Muba AKBP Siswandi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio SIK didampingi Kapolsek Babat Supat IPTU Widya Bhakti Dira STrk dan Kasi Humas AKP Susianto SH mengatakan apa sebenarnya motif yang memicu tindakan Muksin.

Dwi Rio menyebutkan motif dari penusukan yang dilakukan oleh pelaku karena kesal dan sakit hati karena ada sebuah kitab yang dibakar oleh ayahnya Misbahul Munir.

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved