Berita Viral
Akhirnya Chat GPT Unjuk Gigi, Kini Chatbot Buatan OpenAI Berhasil Hilangkan Bug dalam Sebuah Kode
Kali ini, Chat GPT chatbot buatan open AI kembali unjuk gigi dengan tantangan terbarunya menghilangkan bug dalam sebuah kode.
TRIBUNJATIM.COM - Dalam beberapa minggu terakhir, chatbot berbasis Kecerdasan Buatan (AI), Chat GPT telah diuji pada sejumlah tugas seperti mengerjalan ujian di universitas hukum dan bisnis.
Kali ini, tantangan terbarunya menghilangkan kesalahan dalam sebuah kode.
Pemberi tantangan itu adalah para peneliti ilmu komputer dari Universitas Johannes Gutenberg dan University College London.
Mereka berhasil membuat Chat GPT dapat menghilangkan kesalahan dengan kode sampel dan memperbaikinya lebih baik daripada program yang sudah ada dan dirancang untuk melakukan hal yang sama.
Para peneliti menguji kinerja Chat GPT menggunakan tolok ukur perbaikan bug QuixBugs.
Sistem perbaikan program otomatis (APR) tampaknya berada pada posisi yang kurang menguntungkan karena dikembangkan sebelum 2018.
Kemudian, mereka memberikan QuixBugs 40 Python ke empat sistem perbaikan kode yang berbeda, yakni Chat GPT, Codex, CoCoNut, dan Standard APR.
Kemudian secara manual, mereka memeriksa apakah solusi yang disarankan benar atau tidak.
Pada lintasan pertama, Chat GPT bekerja sama baiknya dengan sistem lainnya.
Bot besutan OpenAI itu memecahkan 19 masalah, Codex memecahkan 21, CoCoNut memecahkan 19, dan metode APR standar menemukan tujuh kesalahan.
Tingkat keberhasilan Chat GPT dengan interaksi tindak lanjut yang ditemukan para peneliti mencapai 77,5 persen.
Namun, Codex dan Chat GPT memiliki jawaban paling mirip.
Hal ini tidak mengherankan, karena Chat GPT dan Codex berasal dikatakan para peneliti adalah dari keluarga model bahasa yang sama.
Namun, kemampuan untuk mengobrol dengan Chat GPT setelah menerima jawaban awal membuat perbedaan, yang pada akhirnya menyebabkan Chat GPT menyelesaikan 31 pertanyaan, dan dengan mudah mengungguli yang lain, memberikan lebih banyak jawaban statis.
"Keuntungan kuat dari Chat GPT adalah kami dapat berinteraksi dengan sistem dalam dialog untuk menentukan permintaan secara lebih detail," ungkap para peneliti dalam makalah arXiv baru, yang pertama kali ditemukan oleh New Scientist.
"Kami melihat untuk sebagian besar permintaan kami, Chat GPT meminta lebih banyak informasi tentang masalah dan bug.
Dengan memberikan petunjuk seperti itu kepada Chat GPT, tingkat keberhasilannya dapat lebih ditingkatkan, memperbaiki 31 dari 40 bug," tambahnya.
Selain itu dikutip dari PCMag, Senin, 30 Januari, Chat GPT juga dapat menyelesaikan beberapa masalah dengan cepat, sementara yang lain tidak, "ChatGPT tampaknya memiliki variasi yang relatif tinggi saat memperbaiki bug. Untuk pengguna akhir, bagaimanapun, ini berarti dapat membantu untuk mengeksekusi permintaan beberapa kali," tutur para peneliti.
Keunggulan Chat GPT
1. Membantu pembuatan koten Website
2. Membuat karya musik
3. Membantu koding
4. Menjawab beragam pertanyaan
Bagaimana cara menggunakan Chat GPT?

Tribunners perlu login ke laman chat.openai.com untuk menggunakan Chat GPT.
Login bisa menggunakan akun Google (akun Gmail).
Setelah berhasil login, Tribunners bisa memanfaatkan Chat GPT untuk mencari informasi atau perintah tertentu yang bisa diterjemahkan dalam teks.
Jika Anda baru pertama kali menggunakan Chat GPT, berikut cara membuat akun atau sign in Chat GPT gratis tanpa dipungut biaya:
Baca juga: Kelewat Mahal? Harga Chat GPT Professional Rp 627 Ribu Per Bulan, Ini Bedanya dengan Chat GPT Gratis
Kunjungi link Chat GPT ini https://chat.openai.com/ dan login akun OpenAI.
Link tersebut bisa diakses menggunakan dekstop, laptop ataupun punsel pintar.
Sign in bisa menggunakan akun Google (akun Gmail).
Setelah berhasil sign ini, maka akan dibawa ke laman dashboard dan bisa langsung chatting dan mengobrol dengan Chat GPT.
Halaman Chat GPT menggunakan Bahasa Inggris, namun kolom pencariannya bisa menangkap pertanyaan atau perintah dalam Bahasa Indonesia.
Coba saja ketikkan pertanyaa pada kolom 'send a message' di bawah tampilan layar, lalu klik enter.
Chat GPT akan langsung menjawab pertanyaan sesuai bahasa pengguna, misalnya Bahasa Indonesia.
Diketahui, Chat GTP kini sudah mendukung 94 bahasa lain, termasuk Bahasa Indonesia, Jawa, Perancis, Rusia, Italia, Portugis, hingga Bahasa Arab.
Baca juga: SOSOK Sam Altman, Bos Chat GPT dan CEO OpenAI Keluarkan Rp15 M Bantu Startup Kena Imbas SVB Bangkrut
Baca juga: SOSOK dan Biodata Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Berkontribusi Besar di Chat GPT
Cara mengatasi Chat GPT eror

1. Restart Browser
Restart browser dapat memperbaiki sebagian besar masalah terkait browser.
Memulai ulang browser Anda dapat menyebabkan Anda kehilangan pekerjaan, jadi pastikan untuk menyimpan perubahan sebelum memulai ulang browser Anda.
Setelah menutup browser anda lalu membukanya kembali, coba akses lagi Chat GPT.
2. Hapus Data Pencarian
Jika cara tersebut tidak membantu, Anda dapat mencoba menghapus data browser.
Saat Anda menghapus data browser di browser web, jenis informasi tertentu yang disimpan oleh browser akan dihapus, seperti riwayat penjelajahan, cookie, dan cache.
Cara menghapus data pencarian yakni membuka menu pengaturan pada Browser, lalu cari clear history atau cache.
3. Restart Komputer
Jika restart browser dan hapus pencarian tidak memperbaiki masalah Anda, coba restart komputer Anda.
Restart komputer Anda juga dapat menyegarkan memori sistem dan menyelesaikan masalah antara sistem operasi dan browser.
Sekadar informasi, Chat GPT adalah tools Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI.
GPT merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer.
Chat GPT kini banyak digunakan orang karena chatbot AI gratis ini bisa menjawab berbagai pertanyaan secara luwes.
Luwes di sini maksudnya, Chat GPT bisa memahami konteks percakapan dan memberi teks jawaban sesuai konteks, sehingga tidak kaku layaknya robot.
Pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAUs) Chat GPT bahkan diklaim tembus angka 100 juta orang per awal Februari lalu.
Setidaknya begitulah menurut laporan dari perusahaan finansial asal Swiss, UBS.
Menurut UBS, yang mengutip data pengukur trafik internet dan situs web Similarweb, angka tersebut merupakan jumlah pengguna aktif bulanan per akhir Januari 2023.
Chat GPT sendiri diluncurkan pada November 2022 lalu, artinya hanya butuh waktu dua bulan bagi OpenAI untuk menarik 100 juta pengguna aktif bulanan ke platform chatbot tersebut.
Secara spesifik, UBS mengatakan bahwa ada sekitar 13 juta pengguna yang mengakses Chat GPT setiap harinya di bulan Januari 2023 kemarin, dua kali lipat lebih banyak dibanding bulan Desember 2022.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Chat GPT
chatbot buatan OpenAI
menghilangkan kesalahan dalam sebuah kode
tolok ukur perbaikan bug QuixBugs
QuixBugs 40 Python
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
TribunJatim.com
Codex
Coconuts
Standard APR
OpenAI
chatbot
keberhasilan Chat GPT
cara menggunakan Chat GPT
Daftar Hitam Menunggu Penumpang Lion Air yang Teriak Bom dan Bawa Pemantik, Latar Belakang Terkuak |
![]() |
---|
Sosok Pengusaha Jual Ratusan NMax Bodong Tanpa STNK Rp15 Juta, Langsung Ludes 2 Hari |
![]() |
---|
Penjelasan Eks TKN Prabowo Soal Wapres Gibran Pernah Gunakan Pin One Piece: Jelas Beda Jauh Momentum |
![]() |
---|
Alasan Mbah Saiun Nikahi Gadis Bengkulu, Ibunda Bantah karena Hutang: Tidak Ada karena Dipaksa |
![]() |
---|
Isi Tas Penumpang yang Teriak Bawa Bom di Pesawat, Sejak Berangkat Kerap Tanya Bagasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.