Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mak Jumirah Diberi Rp4 M Pembebasan Lahan Tol Bawen, Tapi Rumah Diteror: Katanya Rp1 M Punya Tim

Mak Jumirah seorang nenek-nenek yang tinggal di lahan tol Yogya-Bawen mengalami perbuatan curang oleh oknum pemerintah setempat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJateng.com
Mak Jumirah yang diberi dana pembebasan lahan Rp4 M tapi diteror diminta uang Rp1 M oleh oknum tertentu. 

TRIBUNJATIM.COM - Mak Jumirah ternyata mendapatkan ketidakadilan setelah mengikhlaskan tanah bangunan rumahnya untuk pembebasan lahan.

Uang sebanyak Rp4 Miliar yang diberikan kepada Mak Jumirah malah dipermasalahkan.

Curhatan Mak Jumirah , nenek yang tinggal di kawasan Desa Kandangan , Kecamatan Bawen , Kabupaten Semarang malah memilukan.

Setelah mendapat uang Rp4 Miliar tersebut, hidup Mak Jumirah diteror dan justru malahan tak tenang.

Pasalnya pintu rumah sering digedor, bahkan diteror dengan keberadaan orang-orang tak dikenal.

Nenek Jumirah (63), warga Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang sebagai sosok yang mengaku resah usai mendapat uang ganti pembebasan lahan terdampak proyek Tol Yogya-Bawen.

Nenek Jumirah telah dia mendapatkan uang senilai sekitar Rp 4 miliar sebagai uang pembebasan lahan.

Mak Jumirah merupakan warga lanjut usia (lansia) yang mengatakan dirinya didatangi oleh oknum tak dikenal.

Oknum tersebut mengaku sebagai kepala dusun (kadus) beserta perangkat dusun.

Tujuan kedatangan mereka ternyata minta bagian dari uang itu.

Baca juga: Mbah Legiyem Malah Sial Mau Lebaran, Dapat THR ‘Zonk’ dari Mahasiswa KKN, Disuruh Ganti Baju Lusuh

Nenek Jumirah yang dijanjikan mendapat uang Rp4 Miliar sebagai dana pembebasan lahan Tol Yogya-Bawen malah diminta meyerahkan sebagian uangnya untuk oknum lain.

Ia mengungkap bahwa besaran pungutan yang ditarik juga cukup fantastis.

Pungutan itu diminta sebesar Rp1 Miliar.

“Yang diminta Rp 1 miliar, katanya itu kepunyaan tim,” kata Jumirah Dikutip TribunJatim.com dari Tribunjateng.com , Selasa (11/4/2023).

Nenek Jumirah yang mendapat teror
Nenek Jumirah yang mendapat teror (TribunJateng.com)

Selain oknum perangkat dusun, Jumirah mengatakan bahwa dirinya juga didatangi oleh beberapa orang yang mengaku dari tim pembebasan lahan Tol Yogya-Bawen .

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, alasan oknum itu meminta uang tersebut karena pihak tim pembebasan lahan tol kelebihan bayar kepada Jumirah.

“Tapi saya kan sebelumnya juga tidak diberitahu apa-apa, jadi saya tolak,” imbuh dia.

Penolakan Nenek Jumirah itupun malah berdampak negatif bagi dirinya.

Pasalnya, oknum yang meminta sebagian uang Mak Jumirah itu malah menerornya di masa puasa ini.

Baca juga: Bukannya Mudik, Pria Sumenep Justru Merantau ke Jakarta Jelang Lebaran, Pulang-pulang Bawa Rp20 Juta

Jumirah juga mengaku khawatir karena dirinya sempat diancam akan dipenjara jika tidak memberikan sejumlah uang yang disebutkan.

Tak hanya itu, dia menerangkan kekhawatirannya bertambah lantaran setelah pertemuan itu, rumahnya selalu didatangi orang tiap pekan.

Akibatnya, Jumirah mengaku ketakutan tiap kali rumahnya didatangi oleh orang tak dikenal.

“Pintu rumah saya sampai digedor-gedor. Setiap ada mobil berhenti di depan rumah, saya ketakutan sampai sakit kepala dan glesotan di lantai,” ungkap dia.

Baca juga: Lebaran Sebentar Lagi, Ini Cara Melaporkan THR Terlambat atau Tak Terbayarkan: Posko Kemenaker

Dari informasi yang dihimpun juga, Jumirah didampingi oleh pengacara dan Lembaga Investasi Negara untuk melakukan audiensi dengan para anggota DPRD Kabupaten Semarang pada Sabtu (8/4/2023) lalu.

Sebelumnya, Jumirah juga sudah melakukan mediasi dengan lurah setempat serta diundang ke Kantor Setda Kabupaten Semarang pada Februari 2023 lalu.

Sebagai informasi, pemberitaan sebelumnya, sebanyak 284 bidang tanah di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mendapat uang ganti dari pembebasan tanah yang terkena proyek Tol Yogya-Bawen.

Desa Kandangan sendiri menjadi desa pertama yang telah selesai dibebaskan lahannya dibanding desa atau kecamatan lain di Kabupaten Semarang maupun Provinsi Jawa Tengah.

Mak Jumirah yang dipalak uang setelah dapat dana pembebasan lahan
Mak Jumirah yang dipalak uang setelah dapat dana pembebasan lahan (Kompas.com)

Pembayaran uang pembebasan tanah kepada warga terdampak dilakukan secara simbolis oleh Dirjen Pengadaan dan Pengembangan Tanah Kementerian ATR/BPN, Embun Sari di aula Kantor Desa Kandangan, Senin (12/12/2022).

“Total dana untuk uang ganti tanah warga yang terkena proyek mencapai Rp 282 miliar,” kata Embun.

Di Desa Kandangan sendiri, jumlah 284 bidang tanah yang disetujui itu merupakan hasil verifikasi Lembaga Manajemen Aset Negara dari usulan semula sebanyak 290 bidang.

“Uang ganti kerugian rencananya diserahkan kepada warga hari ini dan hari keesokannya,” pungkasnya.

Baca juga: SOSOK Ibu Belikan Anaknya yang 5 Tahun Mobil Rp 5 M, Berharap Si Anak Mau Sekolah, Cerdik Akal Dia

Di wilayah Kabupaten Semarang, terdapat 14 desa/kelurahan di tiga kecamatan yang dilewati rute tol yang saat ini masih dalam tahap selesainya pembebasan tanah tersebut.

Tiga kecamatan itu yakni Jambu dan Ambarawa (Seksi V) dan Bawen (Seksi VI).

14 desa atau kelurahan yang rencananya dilewati tol yakni Kandangan, Bawen, Doplang (Bawen), Baran, Kupang, Pasekan, Panjang Ngampin (Ambarawa), Jambu, Gondoriyo, Kuwarasan, Kebondalem, Bedono dan Gemawang (Jambu).

Total bidang yang akan dikerjakan untuk proyek tol di wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 2.348 bidang lahan.

Untuk total panjang proyek Jalan Tol Jogja-Bawen mencapai 75,82 kilometer.

Baca juga: Viral Anggota BNN Kota Tasikmalaya Minta THR ke Perusahaan Bus, Ternyata Fakta: Untuk Beli Sembako

Mengutip dari laman Binamarga.pu.go.id, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono dalam laporannya mengatakan, jalan tol itu terdiri dari enam seksi yaitu Seksi I Sleman - Banyurejo (8,25 Km).

Lalu Seksi II Banyurejo-Borobudur (15,26 Km), Seksi III Borobudur-Magelang (8,08 Km), Seksi IV Magelang-Temanggung (16,46 Km), Seksi V Temanggung-Ambarawa  22,56 Km, Seksi VI Ambarawa-Junction Bawen Tol Semarang-Solo (5,21 Km).

"Untuk Seksi I ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal 4 2023. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan dapat tersambung seluruhnya secara bertahap pada kuartal 4 2024," terang Triono.

Berita viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved