Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tokoh Jatim

SOSOK dan Biodata Gus Ipul atau Saifullah Yusuf, Tokoh Jatim yang Potensial di Bursa Cawapres 2024

Simak inilah sosok dan biodata Gus Ipul atau Saifullah Yusuf, tokoh Jatim yang potensial di bursa cawapres 2024.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram Saifullah Yusuf
Sosok dan biodata Gus Ipul atau Saifullah Yusuf, tokoh Jatim yang dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU, 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam kurang dari setahun, perhelatan demokrasi terbesar di Indonesia akan berlangsung.

Seiring dengan semakin dekatnya jadwal pemilu 2024, para calon presiden dan pejabat partai mulai memasang mata terhadap nama-nama besar yang dapat membantu mendongkrak perolehan suara.

Jawa timur disebut-sebut menjadi ‘mangsa’ yang mengenyangkan, karena daerah ini memiliki jumlah pemilih yang besar.

Tercatat, pada pemilu 2019, terdapat 30.912.994 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur, atau sekitar 15 persen dari keseluruhan data pemilih yang terdaftar.  

Terlebih lagi, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi menilai jika tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) berpotensial menjadi calon wakil presiden atau cawapres Anies Baswedan di 2024.

Gus Choi mengakui jika hingga saat ini Partai NasDem belum mengusulkan siapa cawapres Anies.

Namun tokoh dari NU juga dinilainya layak dipertimbangkan.

Ia menuturkan beberapa tokoh dari NU berpotensial jadi cawapres Anies seperti Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin.

"Nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU mislanya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin," kata Gus Choi saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Lantas seperti apakah sosok Gus Ipul atau Saifullah Yusuf sebenarnya?

 

Dikutip dari Tribunnewswiki, berikut sosok dan biodata Gus Ipul atau Saifullah Yusuf, tokoh Jatim yang potensial di bursa cawapres 2024

Saifullah Yusuf lahir di Pasuruan pada 28 Agustus 1964.

Dirinya merupakan anak dari putra pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo.

Pada saat kecil, Gus Ipul ingin menjadi guru madrasah karena menurutnya kondisi madrasah sangatlah menyedihkan.

Ayah Gus Ipul berprofesi sebagai pegawai Departemen Agama (Depag) dan guru agama di SD dan SMP.

Untuk pendidikan sendiri, Gus Ipul menempuh pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Islam Pasuruan, Jawa Timur dan menempuh pendidikan atasnya di sekolah islam yang sama.

Kemudian dirinya berkuliah di Universitas Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Fakta lain terkait Gus Ipul adalah ternyata dirinya adalah keponakan dari mantan Presiden RI ke-4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pada saat Gus Dur menjabat sebagai Ketua PBNU, Gus Ipul memperdalam ilmu kepada Gus Dur.

Saifullah Yusuf mengawali karir politiknya dengan bergabung di GP Ansor yang merupakan organisasi sayap pemuda Nahdatul Ulama (NU).

Lalu pada tahun 1999, ia dipercaya menggantikan posisi Ketua Umum karena pada saat itu, Iqbal Assegaf wafat.

Setahun berselang,  Saifullah Yusuf pun menjadi Ketua Umum GP Ansor.

Selanjutnya dirinya terpilih menjadi anggota DPR untuk Fraksi PDI-P.

Hanya saja, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P lalu berpindah haluan ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2001.

Karir politik Gus Ipul pun semakin cemerlang karena ditunjuk sebagai Sekjen PKB pada tahun 2002.

Ditambah dirinya juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal selama satu periode di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sayangnya akibat konflik internal, ia pun harus dicopot jabatannya sebagai Sekjen PKB dan menteri.

Meskipun jabatannya dari PKM dan kementerian dicopot, Gus Ipul tetap menjadi Ketua Umum GP Ansor untuk periode 2005-2010. 

Pada tahun 2009, di usianya yang ke-44 tahun, Gus Ipul maju sebagai wakil gubernur bersama Soekarwo dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dan berhasil terpilih.

Mereka terpilih kembali pada Pilgub 2013 untuk periode 2014-2019.

Lalu pada tahun 2017, dirinya juga maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilgub mewakili PKB.

Dirinya pun berpasangan dengan Bupati Banyuwangi saat itu, Azwar Anas.

Namun Azwar Anas mengundurkan diri dengan mengembalikan mandatnya ke PDI Perjuangan.

Kemudian Putri Guntur Soekarno dipilih PDI-P untuk mendampingi Gus Ipul.

Gus Ipul pun kembali menjadi pejabat publik saat memenangkan Pilkada Walikota di Pasuruan Jawa TImur bersama dengan Adi Wibowo, wakilnya.

Kini, Gus Ipul tengah menjabat sebagai walikota Pasuruan untuk periode 2021-2024.

Ia ditemani oleh Adi Wibowo sebagai wakilnya. Ia pun menjabat sebagai sekretaris jenderal PBNU untuk periode 2022-2027.

Profil dan Biodata Gus Ipul

1. Trah Pesantren

Gus Ipul lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 28 Agustus 1964.

Gus Ipul adalah keponakan dari almarhum KH Salahuddin Wahid atau GUs Solah, mantan pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.  

Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta pada tahun 1985.

Gus Ipul menikah dengan Fatma Saifullah Yusuf dan dikarunia tiga anak yakni, Selma Halida, M. Falihudin Daffa, M. Rayhan Hibatullah dan M. Farellino Ramadhan. 

2. Ketua Umum GP Ansor 

Wali Kota Pasuruan terpilih, Saifullah Yusuf.
Wali Kota Pasuruan terpilih, Saifullah Yusuf. (SURYA.CO.ID/Galih Lintartika)

Saifullah Yusuf mengawali kariernya melalui organisasi GP Ansor.

Ia menjadi ketua umum GP Ansor selama dua periode yaitu 2000-2005 dan dilanjutkan 2005-2010.

Sebelumnya juga ia menjadi plh Ketua Umum GP Ansor menggantikan Iqbal Assegaf yang meninggal dunia tahun 1999.

Setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum PP GP Ansor dia terpilih menjadi salah satu Ketua di PBNU di bawah kepemimpinan KH. Said Aqil Siraj.

3. Anggota DPR RI

Pada Pemilu 1999 ia menjadi anggota DPR dari PDIP.

Ia dianggap sebagai lambang aliansi dari Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri karena Saifullah adalah orang kepercayaan Gus Dur dan ditempatkan di PDIP.

Ketika hubungan Gus Dur-Megawati merenggang maka pada tahun 2001, Gus Ipul mengundurkan diri dari PDIP dan juga DPR serta bergabung dengan PKB.

Pada muktamar PKB tahun 2002, Saifullah terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKB, itu merupakan hasil yang optimal setelah sebelumnya ia bersaing dengan Alwi Shihab memperebutkan posisi ketua umum.

4. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu dari Oktober 2004 hingga Mei 2007.

Salah satu pencapaiannya adalah dia tercatat sebagai Menteri yang paling sering "blusukan" di daerah - daerah tertinggal.

Konflik di tubuh PKB yang berakibat dicopotnya Saifullah Yusuf dari jabatan Sekjen PKB berimbas pada jabatan menteri ini.

Karena tidak dianggap lagi sebagai representasi PKB lagi maka ia digantikan oleh Lukman Edy yang juga menggantikannnya sebagai Sekjen PKB.

5. Wakil Gubernur Jatim

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), ketika ditemui di Surabaya, Senin (31/12/2018).
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), ketika ditemui di Surabaya, Senin (31/12/2018). (SURYAOnline/bobby constantine koloway)

Gus Ipul terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama dua putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009.

Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Setelah memenangi Pilgub Jatim 2013, Gus Ipul yang kembali mendampingi Soekarwo sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur dilantik kembali pada 12 Februari 2014 di Gedung Negara Grahadi, Jawa Timur oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Pelantikan keduanya dihadiri oleh seluruh bupati/wali kota se-Jawa Timur, menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, gubernur-gubernur, dan tokoh masyarakat Jawa Timur.

6. Wali Kota Pasuruan

Wali Kota Pasuruan Terpilih Gus Ipul saat menemui sejumlah wartawan di Kantor PWI Pasuruan, Kamis (25/2/2021).
Wali Kota Pasuruan Terpilih Gus Ipul saat menemui sejumlah wartawan di Kantor PWI Pasuruan, Kamis (25/2/2021). (surya.co.id/galih lintartika)

Sehari menjelang dilantik menjadi Wali Kota Pasurua, Gus Ipul mengaku ada banyak pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan dalam jangka waktu dekat.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Kantor PWI Pasuruan.

"APBD kan sudah disahkan oleh wali kota sebelumnya. Setelah saya baca sepintas, banyak yang tidak sejalan dengan visi misi saya dan Mas Adi. Ini menjadi tantangan buat kami, dan akan kami selesaikan," kata Gus Ipul.

Dia menjelaskan, tekadnya adalah membawa perubahan untuk Kota Pasuruan menuju Kota Madinah, maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya. Perlu ada lompatan kebijakan.

"Saya akan secepat mungkin melakukan identifikasi permasalahan yang ada di Kota Pasuruan bersama Mas Adi, Sekda dan stakeholder lain. Setelah teridentifikasi, kami akan langsung eksekusi," sambung Gus Ipul.

Sejumlah persolan yang sudah teridentifikasi, kata Gus Ipul adalah persoalan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang sudah dua tahun didapatkan Pemkot Pasuruan secara berturut-turut.

Predikat WDP adalah predikat buruk didapatkan sebuah daerah.

Menurutnya, kemungkinan Kota Pasuruan menjadi satu-satunya Kota di Pulau Jawa yang secara berkelanjutan mendapatkan predikat WDP ini.

Nah, targetnya dalam satu tahun pemerintahannya bersama Mas Adi, Pemkot Pasuruan harus mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

WTP adalah cerminan tata kelola keuangan baik di sebuah wilayah.

"Ini perjuangan sangat keras. Predikat WDP ini berpengaruh pada menurunnya APBD Kota Pasuruan. Kota Pasuruan ini menjadi Kota dengan anggaran yang terbatas dan terkecil di Jawa Timur, " ujar dia.

Di sisi lain, Gus Ipul juga akan fokus mengisi kekosongan jabatan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Menurutnya, banyak pejabat Eselon II, III, IV yang ternyata sudah lama kosong, tidak ada pejabatnya.

"Jadi selama ini, Pemkot Pasuruan dikelola dengan SDM yang tidak ideal. Nah, ini akan cepat saya konsolidasikan. Bagaimana kita bekerja maksimal, kalau SDMnya tidak lengkap. Banyak formasi kosong," sambungnya.

Dalam hal lain, Gus Ipul juga akan konsentrasi di bidang kesehatan.

Menurutnya, perlu ada percepatan perubahan untuk pelayanan kesehatan.

Ini berkaitan dengan penanganan COVID-19 di Kota Pasuruan.

"Mulai dari perbaikan pelayanan di tingkat Puskesmas, dan Rumah Sakit. Selain itu, perbaikan di ruang isolasi untuk pasien COVID-19, dan sebagainya. Kami harus mengembalikan kepercayaan masyarakat," urainya.

Di sektor pendidikan, ia juga sedang merumuskan banyaknya keluhan yang masuk, terkait sekolah online ini.

Ia harus segera merespon kebutuhan pelajar dan orang tua ini.

"Ini pekerjaan rumah buat kami. Banyak yang mengeluh karena tidak ada sekolah tatap muka. Sekolah online masih belum maksimal. Dan ini harus kami siapkan formulanya agar bisa terselesaikan," jelas dia.

Terakhir, ia akan fokus untuk menggerakkan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Ia akan menggandeng para pengusaha, pelaku UMKM, dan pihak lain agar ekonomi bergerak.

Dengan catatan, tetap bisa menerapkan protokol kesehatan. Termasuk, mengungkit perekonomian melalui sektor pariwisata.

Semua potensi akan dimaksimalkan untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Mari mengejar ketertinggalan Kota Pasuruan. Saya jujur bangga dan senang, dan sangat terhormat karena sudah diberi mandat masyarakat Kota Pasuruan untuk melakukan perubahan untuk Kota Pasuruan," tutup dia.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Berita Jatim dan Tokoh Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved