Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Biaya SPP Murid SMA Study Tour ke Mekkah Sambil Umrah, Dibayar Tiap Bulan, Ternyata Program Pondok

Terungkap biaya SPP murid SMA study tour ke Mekkah sambil umrah, dibayarkan tiap bulan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/zrilibraa
Viral murid SMA study tour ke Mekkah sekaligus umrah 

"Karena banyaknya travel umroh yang mengajukan request kamar belum di approval."

"Sekalinya dapat balasan, harganya naik mencapai 300 persen," ucap akun TikTok @miliarderganteng86.

Hal inilah yang membuat pihak travel bingung, antara harus menaikkan harga atau menurunkan fasilitas.

Kenaikan harga dan ketersediaan kamar hotel ini disebabkan karena adanya lonjakan tinggi.

Kemudian ada persaingan antara biro dalam dan luar negeri penyedia layanan umrah.

"Crowded-nya hotel di Madinah dan Mekkah bulan Desember-Januari, salah satu faktornya adalah terjadinya lonjakan tinggi antara supply dan demand," jelasnya.

"Ditambah persaingan antar biro, baik biro dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Pakistan, Iran dan biro negara muslim lainnya."

Selain itu aplikasi pemesanan yang banyak juga mempengaruhi jumlah ketersediaan hotel.

Sehingga agen travel umrah dari Indonesia harus bisa memberikan pengertian dari para jemaah untuk menambah biaya hotel.

Sementara itu peminat umrah di Jawa Tengah mengalami penurunan sepanjang tiga bulan terakhir.

Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelanggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, Endro Dwi Cahyono, kepada Tribun Jateng.

"Sejak dibuka, peminat masa pandemi Agustus-Oktober 2022 luar biasa ledakannya."

"Kemudian November-Desember turun. Bulan Januari ini paling di titik nadir," ucap Endro.

Endro menambahkan jika ada beberapa faktor yang membuat jumlah peminat umrah turun.

Di antaranya adalah tarif yang meningkat karena kenaikan hotel hingga pesawat.

"Kenaikan biaya umrah 40-60 persen dari harga sebelumnya. Ini juga berpengaruh terhadap daya beli."

"Karena masyarakat Indonesia biasanya paling banyak menyumbang jemaah umrah dengan paket ekonomis," jelasnya.

"Namun karena adanya krisis ekonomi atau resesi di Eropa sana, harga minyak dunia naik, sehingga tarif pesawat melambung."

"Tarif hotel juga tinggi, sehingga paket umrah pun tidak mungkin dijual dengan harga murah, dan mungkin ada yang tidak bisa dijangkau masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved