Lebaran 2023
Dirayakan Secara Meriah, 11 Tradisi Unik Sambut Lebaran 2023 di Indonesia: Perang Topat - Bedulang
11 tradisi unik menyambut Lebaran 2023 yang bisa ditemukan di Indonesia dan dirayakan secara meriah. Ada Perang Topat di NTB dan Bedulang di Bangka.
TRIBUNJATIM.COM - Idul Fitri 2023 selalu disambut meriah di Indonesia sebagai negara mayoritas muslim hari raya ini memang selalu meriah.
Hari kemenangan disambut dengan perasaan suka cita.
Berbagai kegiataan kerap dilakukan menyambut hari Lebaran 2023.

Di Indonesia, perayaan Lebaran dirayakan besar-besaran oleh umat muslim di tanah air.
Tradisi menyambut hari raya Lebaran 2023 menyatu dengan budaya dan tradisi di setiap daerah.
Selain mudik, ini lho tradisi menyambut Lebaran 2023 yang unik dan bisa kamu temukan di Indonesia:
1. Grebeg Syawal

Menyambut Lebaran Jogja memiliki tradisi unik Grebeg Syawal.
Grebeg Syawal merupakan ritual yang dilakukan di Keraton Yogyakarta pada 1 Syawal.
Saat agenda Grebeg Syawal akan diadakan arak-arakan Gunungan Lanang.
Arakan Gunungan Lanang diawali dengan keluarnya gunungan.
Keluarnya gunungan ini akan dibawa menuju ke Masjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk didoakan.
Gunungan Lanang dibuat dengan sayur-sayuran dan hasil bumi.
Arakan Gunungan Lanang akan dikawal oleh prajurit keraton.
Menurut sejumlah masyarakat gunungan tersebut membawa ketentraman dan keberkahan.
2. Tradisi Baraan

Tradisi Baraan merupakan tradisi unik di Bengkalis, Provinsi Riau.
Untuk tradisi Baraan ini saat bulan Syawal akan dilakukan dengan mengunjungi jirang tetangga secara beramai-ramai.
Semua rumah saat tradisi Baraan pasti akan mendapat giliran untuk dikunjungi.
Tuan rumah yang akan dikunjungi juga akan menyiapkan berbagai hidangan.
Hidangan khas Lebaran disuguhkan untuk menjamu para tamu, seperti opor ayam, kue mueh, ketupat, dan lain-lain.
Berbeda dengan tradisi di Sulawesi Utara, ada memasak nasi jaha bersama-sama atau Binarundak.
Memasak nasi bersama-sama atau Binarundak yang dilakukan masyarakat Sulawesi Utara cukup unik dalam menyambut Lebaran.
Tradisi Makan Nasi Jaha dilakukan selama 3 hari setelah Idul Fitri.
Binarundak terinspirasi oleh tradisi Lebaran Ketupat di Minahasa, Gorontalo.
Sementara itu, nasi jaha merupakan makanan khas Sulawesi Utara.
Nasi jeha terbuat dari beras ketan, santan dan jahe.
Kemudian, bahan utama nasi jaha dimasukan ke dalam batang bambu yang dilapisi daun pisang.
Selanjutnya, batang bambu dibakar dengan serabut kelapa.
Setelah dimasak dengan matang, kemudian disantap beramai-ramai oleh semua masyarakat.
Di tepian Sungai Kapuas saat Lebaran ada tradisi Festival Meriam Karbit.
Festival Meriam Karbit ini merupakan perlombaan meriam yang dinilai dari kerasnya suara.
Festival Meriam Karbit ini biasanya diadakan selama 3 hari.
Perayaan Festival Meriam Karbit berlangsung saat dan sesudah Lebaran.
5. Perang Topat
Saat Lebaran tiba masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melakukan tradisi Perang Topat.
Perang Topat memiliki ciri khas yang unik.
Tradisi Perang Topat ini dilakukan dengan cara saling melempar ketupat satu dengan yang lainnya.
Ketupat sendiri disimbolkan sebagai bentuk kerukunan antar umat Islam dan Hindu yang tinggal di Lombok.
Tradisi Perang Topat dilakukan setelah berziarah dan berdoa di makam Loang Balog dan makam Bintaro.
6. Tradisi Pukul Sapu, Maluku Utara
Maluku Utara juga menyambut hari raya Lebaran dengan meriah.
Biasanya para pemuda dari desa Morela dan Mamala, Kabupaten Maluku tengah akan saling bertemu untuk menjalankan tradisi pukul sapu. Tradisi saling berhadapan dengan menggunakan lidi dari pohon enau.
Tradisi unik ini dilaksanakan 7 hari setelah Lebaran, para pemuda akan menyerang dalam waktu 30 menit. Tradisi Pukul Sapu ini bahkan sudah ada sejak abad ke-17 dan masih terpelihara sampai sekarang. Walaupun membahayakan tradisi yang sudah lama ini dianggap bisa menjalin ikatan silahturahmi antar kedua desa.
7. Ronjok Sayak, Bengkulu
Rojok Sayak tradisi yang hadir di bulan suci Ramadan dari Bengkulu masih terpelihara sampai sekarang. Warga Bengkulu yakin kalau api adalah penghubung antara manusia dengan leluhur mereka. Tradisi Ronjok Sayak dilakukan saat malam takbiran, tepatnya setelah salat Isya.
Tradisi Ronjok Sayak ini biasa dilakukan oleh suku Serawai. Warga suku Serawai akan menyusun batok kelapa menjulang ke atas. Setelah itu susunan batok kelapa akan dibakar. Tradisi ini dilakukan di depan setiap rumah warga.
8. Batobo, Riau
Seperti yang sudah diketahui mudik juga menjadi tradisi Lebaran yang tidak bisa dilupakan.
Nah di Riau ada tradisi yang diberi nama Batobo yang tujuannya menyambut keluarga yang mudik ke kampung halaman.
Tradisi yang umurnya sudah ratusan tahun ini dilakukan oleh warga Kampar.
Mudik ke kampung halaman akan terasa lebih bermakna dengan tradisi Batobo.
Rombongan keluarga yang pulang ke kampung halaman akan diarak keliling kampung. Bukan hanya diarak, rombongan juga akan diarak dengan tabuhan rebana.
Malamnya keluarga yang mudik diharuskan mengikuti pengajian dan lomba membaca Alquran.
9. Ngejot, Bali
Walaupun umat muslim di Bali jumlahnya tidak banyak, suasana Idul Fitri tetap bisa dirasakan. Warga Bali yang merayakan Lebaran biasa akan memberikan hidangan rumahan pada tetangga. Tradisi ini disebut dengan tradisi Ngejot, tradisi ini menunjukkan keragaman yang ada di Bali.
Tak pandang agama umat muslim di Bali pasti akan membagikan makanan ke tetangga-tetangga di sekitar rumah. Perwujudan tradisi budaya ini menciptakan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.
10. Tumbilotohe, Gorontalo
Suasana kota Gorontalo mendadak akan menjadi lebih meriah menjelang Idul Fitri. Tradisi Tumbilotohe lah yang akan mengubah suasana Gorontalo dengan cahaya dari lampu botol minyak. Sejak 3 hari sebelum Idul Fitri hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga muslim Gorontalo.
Satu hal yang unik lampu hias ini akan dipasang sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Tradisi menghias rumah dengan lampu minyak ini sudah dilakukan sejak abad ke-15. Tumbilotohe ini masih dilakukan oleh warga Gorontalo sampai sekarang.
11. Bedulang, Bangka
Selain bersilahturahmi, makan bersama juga menjadi salah satu tradisi yang ada saat Lebaran.
Di Bangka tradisi makan bersama setelah silahturahmi dan bermaaf-maafan disebut dengan Bedulang.
Warga Bangka akan menikmati sajian istimewa Lebaran bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
Bedulang sendiri memiliki arti makan bersama, biasanya makanan yang disajikan menggunakan tudung saji.
Ada satu peraturan yang wajib dilakukan saat Bedulanga dalah makan dengan tangan. Jadi selama tradisi ini berlangsung tidak diperbolehkan makan dengan sendok dan garpu.
Itulah tradisi unik menyambut selain mudik yang bisa kamu temukan di Indonesia.
Bila diperhatikan, tradisi ini seakan sama dengan budaya di Jawa hanya berbeda pada penamaan saja.
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel
Berita tentang Lebaran 2023 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
tradisi unik
Bedulang
Tumbilotohe
Ngejot
Batobo
Ronjok Sayak
Tradisi Pukul Sapu
Perang Topat
Festival Meriam Karbit
Makan Nasi Jaha
tradisi Baraan
Grebeg Syawal
Tribun Jatim
Idul Fitri 2023
Lebaran 2023
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Indonesia
Tinjau Puncak Arus Balik di Stasiun Pasar Turi, Gubernur Khofifah Pastikan Penumpang Tertib dan Aman |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang di Bandara Juanda Selama Periode Posko Lebaran Capai 500 Ribu Lebih |
![]() |
---|
Jelang Lebaran Ketupat, Harga Daging Ayam Melambung Tinggi, Naik 2 Kali hingga Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Pergerakan Arus Balik di Bandara Juanda Masih Tinggi, Hari Ini Diprediksi Capai 39 Ribu Orang |
![]() |
---|
Merasa Terbantu, Warga Blitar Senang Ikut Program Balik Mudik Gratis 2023: Uang Saku Menipis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.