Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fakta-fakta Sekte Sesat 'Kultus Puasa' di Kenya, 73 Orang Tewas Kelaparan, Pengikut Diimingi Surga

Terbongkarnya ajaran kultus puasa di Kenya ini setelah polisi menemukan sebuah kuburan massal pada Senin (24/4/2023) waktu setempat.

Shutterstock
Korban tewas dalam kasus ajaran sesat di Kenya yang mempraktikkan kelaparan untuk bisa bertemu Tuhan naik menjadi 73 orang pada Senin (24/4/2023). Ini terjadi setelah para Polisi Kenya menemukan lebih banyak jasad dari kuburan massal di hutan dekat pantai. 

Aktivitas diduga ritual aliran sesat yang terekam dalam video yang menggemparkan masyarakat itu dilakukan oleh sekelompok Warga Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Camat Cisoka Tangerang, Encep Sahayat membenarkan, video tersebut terjadi di wilayahnya, yang dilakukan oleh salah seorang warga bernama Aliyudin.

Peristiwa itu diketahui usai melakukan penelusuran menuju lokasi tempat dilaksanakannya aktivitas yang diduga ritual aliran sesat itu.

"Keberadaan ritual keagamaan ajaran sesat itu terjadi di Kampung Cibuluh RT02/RW02 yang dipimpin seorang pria bernama Aliyudin," ujar Encep Sahayat, Kamis (16/2/2023).

Lebih lanjut, Encep pun membenarkan adanya tiga makam yang berada di dalam sebuah ruangan dalam rumah.

Akan tetapi, setelah dilakukan pengecekan, dipastikan makam itu bukanlah sungguhan, melainkan buatan sendiri oleh pimpinan aliran diduga sesat tersebut.

"Setelah melakukan koordinasi, kami langsung mendatangi tempat Aliyudin untuk melihat langsung tempat ritualnya itu seperti apa," kata dia.

"Dan memang betul di situ ada tiga makam yang dijadikan tempat untuk melakukan ritual," imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunTangerang.

Kemudian, pihak Kecamatan Cisoka pun melakukan koordinasi dengan beberapa tokoh agama, guna memastikan aliran yang dipimpin oleh Aliyudin tersebut adalah sesat.

Selanjutnya makam yang berada di dalam rumah tersebut akhirnya dilakukan pembongkaran, lantaran praktik atau ritual tersebut tidak sesuai dengan kaidah Islam.

"Yang bersangkutan (Aliyudin) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam, sebagaimana seharusnya dilakukan," ucapnya.

Menurutnya, Aliyudin akhirnya menyetujui pernyataan untuk menghentikan kegiatan ritual yang diduga aliran sesat tersebut.

"Setelah mendengarkan beberapa pendapat saran dan masukan dari beberapa tokoh agama setempat, yang bersangkutan (Aliyudin) bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut," jelas Encep Sahayat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang pun turut angkat suara.

Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, Nur Alam mengatakan, aktivitas yang dilakukan oleh sejumlah orang di dalam video tersebut dipastikan bukan aliran sesat.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved