Berita Viral
Kisah Kakek dan Nenek Berjuang Temui Cucunya Lewat Jalan Tol, Ternyata Tak Punya Ongkos
Inilah sebuah kisah memilukan sepasang kakek dan nenek. Mereka ingin menemui cucunya hingga lewat jalan tol
TRIBUNJATIM.COM- Inilah sebuah kisah memilukan sepasang kakek dan nenek.
Mereka ingin menemui cucunya hingga lewat jalan tol.
Seperti apa kisah lengkapnya? Simak di sini!
Lebaran merupakan momen yang sangat spesial bagi banyak orang, terutama di Indonesia.
Hari raya umat Islam ini selalu ditunggu-tunggu sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta.
Namun tak semua orang bisa bertemu dengan sanak keluarga di saat Lebaran.
Mereka yang bekerja di hari Lebaran harus menahan rindu untuk bertemu keluarga.
Selain itu, banyak juga umat muslim yang hendak bertemu keluarga namun terhalang oleh biaya.
Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial.
Sepasang kakek nenek jalan kaki melewati jalan tol Cisumdawu, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Buruan! Ada Layanan Mudik Balik Gratis dari Sampang ke Surabaya dan Jakarta, Tempat Terbatas
Polisi yang melihat keduanya jalan menyusuri tol lantas memanggil dan meminta kembali.
"Badhe kamana? (mau kemana)," ujar seorang polisi Polres Sunedang bertanya.
Sang nenek mengatakan jika dirinya akan mengunjungi cucu di Rancakalong.
Keduanya merasa rindu dengan cucunya.
Rasa rindu yang sudah begitu dalam, mereka akhirnya memaksakan menemui sang cucu dari rumah di Jatihurip, Sumedang Utara ke Rancakalong meski tidak punya ongkos yang banyak.
Lantaran tak punya ongkos yang cukup, kakek nenek tersebut memilih jalan kaki menyusuri tol.
Pihak kepolisian akhirnya mengantarkan kakek nenek ke angkutan umum untuk menuju Rancakalong.
Saat ini kedua pasangan lanjut usia tersebut sudah berkumpul dengan keluarganya.
Menurut keterangan yang dihimpun bahwa orang tua tersebut sudah mengalami penurunan daya ingat.
Keluarga menyatakan telah menjenguk keduanya pada hari lebaran namun entah mengapa beberapa hari kemudian keduanya memutuskan untuk berangkat ke rumah anak dan cucunya di Rancakalong.
Diketahui, hari raya Idul Fitri menjadi momen berkumpulnya keluarga.
Masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang muslim berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halaman.
Namun sayangnya, tak semua orang bisa merasakan mudik.
Mereka yang bekerja di hari Lebaran harus menahan rindu untuk bertemu keluarga.
Seperti yang dirasakan oleh seorang Nahkoda Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Sebuku, Kapten Dwi Irianto.
Kapten Dwi Irianto ayah asal Semarang, Jawa Tengah, ini merupakan seorang Nahkoda Kapal KMP Sebuku milik PT ASDP Indonesia Ferry.
Ia merupakan seorang kepala keluarga yang loyalitas akan pekerjaannya.
Bahkan, Kapten Dwi Irianto ini sudah 23 tahun atau 23 kali lebaran tidak berkumpul dengan keluarganya.
23 kali momen Idul Fitri itupun harus ia lewati dengan mengarungi lautan dan mengantarkan para pe mudik yang hendak pulang kampung.
Hal itu ia lewati dengan perasaan campur aduk, antara sedih dan rasa tanggung jawab yang diembannya.
Kapal yang dikemudikan oleh Kapten Dwi Irianto ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.
Pria yang berusia lebih dari 50 tahun ini mengaku dirinya menjamin dan bertanggung jawab atas tugasnya mengantarkan pe mudik hingga berlabuh di tujuannya.
Bahkan, ia juga menikmati momen Idul Fitri di atas kapal.
Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga menikmati hidangan khas lebaran di atas kapalnya.
Menurutnya, dengan pekerjaannya saat ini, keluarnya sudah biasa dan mengerti dengan kondisi dan situasinya.
Keluarga Kapten Dwi Irianto sendiri sudah paham dengan pekerjaan yang dilakukannya saat ini.
"Anak dan istri sudah paham dengan kerjaan saya. Kalau kata anak dan istri saya, ada satu yang hilang dari keluarga saat Lebaran.
Kalau dari mertua, ada satu mantunya yang nggak ada," kata Irianto, Minggu (23/4/2023)
Selain itu, satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat dirinya rindu dengan keluarga hanya melalui sambungan video call saja.
Dikutip dari Tribun Lampung, komunikasinya itu ia akui bila tidak terkendala oleh sinyal.
Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga tidak diperbolehkan mengambil cuti sejak H-10 sampai H+10 lebaran.
"Biasanya, kami bisa mengambil hari libur jika jumlah pe mudik atau penumpang Pelabuhan Bakauheni- Merak, sudah kembali normal," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul PERJUANGAN Kakek Nenek Demi Bertemu Cucunya, Jalan Kaki Lewati Tol, Pilu Tak Punya Ongkos
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kisah memilukan
menemui cucu
Lebaran
viral di media sosial
Tol Cisumdawu
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Masuk Rumah Orang Gendong Karung, Pemulung Palsu Keluar Bawa 3 Ponsel |
![]() |
---|
Sosok Pengantin Bercadar yang Ternyata Pria, Korban Rugi Rp 28 Juta Setelah Menyibak Kain di Wajah |
![]() |
---|
Janji Wali Kota Cirebon Effendi Edo Soal PBB, Bantah Naik 1.000 Persen: Sekarang Saya Evaluasi |
![]() |
---|
Subuh Hari Bobol Rumah, Pria Pura-pura Jadi Pemulung, CCTV Antar Polisi Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Wali Kota Cirebon Effendi Edo yang Bantah PBB Naik 1.000 Persen, Baru 5 Bulan Menjabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.