Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sudah Mau Pulang, Siswi SMK Tiba-tiba Dicekik Pacar sampai Tewas, Pelaku Tak Terima Korban Hamil

Pembunuhan siswi SMK ini terjadi di sebuah perkebunan teh kawasan Cianjur, Jawa Barat, korban minta pertanggungjawaban sudah menghamilinya.

|
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Hindustan Times
Siswi SMK dibunuh pacarnya sendiri karena meminta pertanggungjawaban menghamili 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibunuh pacarnya di kebun teh karena minta pertanggungjawaban telah menghamili.

Korban seorang siswa SMK berinisial RP (18) ditemukan tewas pada Migggu (21/4/2023), sekitar pukul 21.30 WIB.

Ia tewas di Kampung Ciparay, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan mengungkap kronologi pembunuhan siswi SMK tersebut.

Baca juga: Curiga Lihat Gundukan Tanah, Digali Ternyata Karung Isi Mayat Ibu, Tetangga Takut Dilihat Pelaku

Dari hasil penyelidikan polisi, RP tewas dibunuh kekasihnya sendiri, AG (17).

AG ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa sebagai saksi.

AG ditangkap pada Senin (24/4/2023) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, saat di rumahnya di Kampung Tangkil, Desa Pasirbaru, Kecamatan Pagelaran.

Pembunuhan siswi SMK ini terjadi di sebuah perkebunan teh kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Aszhari mengatakan, pembunuhan berawal saat korban meminta bertemu dengan pelaku.

Ternyata korban meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya.

Mereka bertemu di perkebunan teh pada Minggu (23/4/2023), pukul 16.30 WIB.

Keduanya sempat adu mulut karena pelaku tak mengakui anak dalam kandungan korban sebagai darah dagingnya.

Bahkan ia meyakini kehamilan sang kekasihnya karena perbuatan pria lain.

Baca juga: Bayi di Gresik Tewas usai Dengar Petasan, Keluarga Bakal Polisikan Tetangga: Tak Ada Itikad Baik

"Korban dan pelaku akhirnya bertemu sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (23/4/2023), di lokasi perkebunan teh."

"Keduanya pun sempat adu mulut karena pelaku tidak mengakui kehamilan korban bukan karena perbuatannya."

"Namun karena perbuatan laki-laki lain yang diduga sering meneleponnya melalui private number," katanya.

Karena tak ada titik temu, korban pun memilih beranjak untuk pulang ke rumah.

Namun tiba-tiba dalam jarak beberapa meter, pelaku langsung mencekik korban.

"Pelaku langsung mengambil seutas tali yang ada di mobilnya dan langsung mencekik leher korban."

"Sehingga korban langsung pingsan tidak sadarkan diri," terang Aszhari.

Baca juga: 4 Pemuda Hadang Siswi SMP yang Hendak Salat Tarawih, Dibawa ke Tempat Kosong dan Lampiaskan Nafsu

Ia menambahkan, setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku langsung membawanya ke dalam mobil bak.

Setelah berjarak beberapa ratus meter dari titik pertama, pelaku kemudian melempar korban ke bawah jembatan.

"Korban ditemukan pada pukul 21.30, setelah dilakukan pencarian oleh beberapa saksi."

"Selanjutnya bersama-sama petugas dievakuasi dan dibawa Puskesmas Sukanagara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban sempat pamit menemui kekasih untuk menyelesaikan permasalahan.

"Korban sempat berpamitan untuk menemui pacarnya dengan alasan untuk menyelesaikan dan meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya."

Ilustrasi siswi SMP ternyata jalin hubungan terlarang sama kepsek
Ilustrasi siswi SMK dibunuh pacarnya karena meminta pertanggungjawaban menghamili (Kompas.com - Tribunnews.com)

Sebelumnya kasus serupa juga terjadi belum lama ini.

Mayat siswi SMK di Denpasar Bali berinisial NMDS (16) tergeletak di rumah kekasihnya, Desa Pamecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Bali, pada Selasa (7/2/2023).

NMDS tewas diduga dalam kondisi hamil.

Setelah dilakukan pengusutan, NMDS rupanya dibunuh oleh kekasihnya sendiri, IKJ (18).

Pria tersebut mencekik leher NDMS menggunakan sebuah selendang.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas menjelaskan, IKJ dan korban telah menjalin hubungan asmara sejak Juni 2022, hingga korban diduga hamil.

"Korban pelajar SMK. Korban hamil diperkirakan pengakuan pelaku tiga bulan tapi kita akan visum untuk lebih pasti," katanya pada Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Orang Tua Siswi SMA di Lampung Hancur Baca Chat Anak, 3 Pria Beraksi di Dapur: Merenggut Kesucian

Yugo menjelaskan pelaku kesal lantaran korban diduga mendesak pelaku untuk menikahinya.

"Motif pembunuhan, pelaku kesal dan marah karena korban terus minta pertanggungjawaban untuk dinikahi," tutur Yugo, mengutip Kompas.com.

Sementara itu pelaku IKJ, mengaku masih belum mau menikah.

"Karena mau ngumpulin uang sendiri dan masih tidak mau membebani orangtua," ujar dia di hadapan wartawan.

Dia mengaku menyesal dan meminta maaf.

"Saya menyesal dan minta maaf kepada keluarga korban dan keluarga saya," ungkapnya.

Akibat perbuatannya ini, IKJ dijerat Pasal 80 ayat 3 Juncto Pasal 76 C UU Nomor 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 338 Juncto Pasal 351 ayat 3 KUHP.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved