Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Pengakuan Ayah di Gresik Habisi Nyawa Anak Semata Wayang: Gak Sanggup Membiayai, Gaji Rp 300 Ribu

Pengakuan ayah di Gresik yang tega menghabisi nyawa anak semata wayang: Gak sanggup membiayai, gaji cuma Rp 300 ribu.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Humas Polres Gresik
Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra saat memberikan keterangan terkait pembunuhan bocah 9 tahun yang dilakukan ayahnya sendiri, di Mapolres Gresik, Sabtu (29/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Mengaku tak sanggup membesarkan putrinya berinisial Z, Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan tega menghabisi nyawa anak semata wayangnya dengan pisau dapur, di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Z ditemukan meninggal pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.

Sehari-hari Afan bekerja di sebuah tempat konveksi.

Dia mengaku gajinya hanya Rp 300 ribu. Tidak cukup untuk membesarkan Z yang berusia sembilan tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 SD.

Sedangkan sang istri sudah meninggalkan rumah sejak Rabu (26/4/2023) lalu.

Dia merupakan warga Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, yang ngontrak di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik.

Setelah sempat mencari informasi di internet terkait cara menghaisi nyawa anaknya, Afan menusuk buah hatinya saat berada di atas kasur pada Sabtu (29/4/2023).

Saat kejadian, korban sedang tertidur pulas dan dalam kondisi tertelungkup.

"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp 300 ribu," ujar Afan, Sabtu (29/4/2023).

Tidak terlihat ada penyesalan dari raut wajah Afan.

Baca juga: Surat Terakhir Bocah 9 Tahun di Gresik yang Dibunuh Ayahnya, Selamat Tinggal, Seolah Jadi Pertanda

Pandangan pria yang telah menjadi ayah itu terlihat kosong.

Afan mengaku tidak menyesal telah membunuh anak kandungnya sendiri. Dengan tangannya sendiri.

Bahkan dia memiliki keyakinan bahwa anak kecil akan masuk surga.

"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," ujar Afan.

Sementara itu, Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, berdasarkan pengakuan, tersangka mengaku tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.

"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," ujarnya.

Di samping itu, tersangka mengaku ingin anaknya segera masuk surga.

Baca juga: Petaka Pulang dari Pondok, Niat Lebaran Bareng Ortu, Bocah 9 Tahun di Gresik Dibunuh Ayah saat Tidur

Tersangka menghabisi nyawa anaknya menggunakan pisau dapur.

Berkali-kali pisau dapur itu ditusukkan ke punggung anaknya.

Dari hasil visum, ada total 24 luka tusuk.

"Pisau dapur di bagian punggung tembus ke jantung," kata Kompol Erika Purwana Putra.

Afan kemudian meninggalkan rumah lalu menyerahkan diri ke polsek Tandes, Polrestabes Surabaya.

Pria asal Manukan Kulon Surabaya itu diamankan Satreskrim Polres Gresik.

Kini tersangka Afan harus mendekam di balik jeruji besik dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004.

Baca juga: Pengakuan Pria di Gresik yang Main Petasan dan Bikin Bayi 38 Hari Meninggal karena Suara Ledakan

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved