Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

6 Hari Pencarian, Penembak Ikan yang Hilang di Pantai Coro Tulungagung Ditemukan

6 hari pencarian, penembak ikan yang hilang di laut Pantai Coro Tulungagung berhasil ditemukan. Jasad korban terlihat oleh nelayan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Tim SAR akhirnya berhasil menemukan Ravik Yanuar Rianto (25), seorang penembak ikan yang hilang di Pantai Coro Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (2/5/2023) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tim SAR akhirnya berhasil menemukan Ravik Yanuar Rianto (25), seorang penembak ikan yang hilang di Pantai Coro Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (2/5/2023) pagi.

Warga Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, ini ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi hilangnya.

Dengan demikian, korban hilang selama 6 hari sebelum akhirnya ditemukan Tim SAR.

“Korban ditemukan mengapung, sekitar 200 meter dari tebing tempatnya terakhir sebelum tersapu ombak,” terang  Komandan Tim Operasi Basarnas Pos SAR Trenggalek, Imam Nahrowi, Selasa (2/5/2023).

Jasad Opik, panggilan akrab korban, terlihat oleh nelayan pada pukul 07.30 WIB.

Tim SAR yang menerima laporan segera mempersiapkan perahu dan rencana evakuasi.

Tim berangkat dari dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Popoh, dan berhasil mengevakuasi jasad korban pada pukul 08.30 WIB.

“Alhamdulillah, akhirnya ditemukan dan bisa dievakuasi lewat Pantai Popoh. Dengan demikian operasi SAR resmi ditutup,” ujar Imam.

Lanjut Imam, selama 5 hari pencarian, Tim SAR terkendala ombak besar.

Kondisi ombak semakin tinggi menjelang siang hari, sehingga search and rescue unit (SRU) air Tim SAR memaksimalkan pencarian saat pagi.

Baca juga: Asyik Mandi di Laut, Tiga Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Mbah Djarit Lumajang, Begini Kondisinya

Namun hari ini ombak cukup bersahabat, sehingga memudahkan Tim SAR mengevakuasi jasad korban.

“Kondisi korban masih utuh, namun sudah bengkak. Masih lengkap, mengenakan pakaian, celana dan sepatu,” tandas Imam.

Kesaksian Teman

Opik adalah salah satu penggemar senapan angin, atau dikenal dengan sebutan bedilers.

Ia bergabung dengan komunitas Paser Mania Tulungagung (PMT).

Opik datang ke kawasan Pantai Coro, khususnya tebing Banyu Mulok untuk menembak ikan, Kamis (27/4/2023).

Menurut salah satu anggota PMT asal Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat, Mahmudi, saat itu ada dua orang sesama bedilers yang tidak jauh dari Opik.

“Dia sudah sering ke sini (Pantai Coro). Cuma waktu itu dia turun ke tebing bawah, mendekat ke air,” ujar Mahmudi.

Baca juga: Terpisah dengan Ibunya di Pantai Dalegan, Bocah 5 Tahun Nangis Sejadi-jadinnya

Dua orang temannya sudah mengingatkan Opik karena ombak sedang tinggi.

Mahmudi menyebut, ombak di tebing bawah tempat Opik mencapai 2 meter lebih. 

Namun Opik mengabaikan peringatan dua temannya dan tetap nekat turun ke tebing bawah.

“Dua yang lain masih di atas, jaraknya sekitar 15 meter. Dia sendiri yang turun,” sambung Mahmudi.

Sesampai di tebing bawah, Opik bermaksud menembak ikan.

Namun di saat bersamaan, datang ombak besar ke arah tebing tempatnya berdiri.

Opik sudah berusaha lari, namun ombak yang datang lebih cepat datang.

“Dia sudah mau lari, tapi ombaknya datang lebih cepat. Dia tersapu ombak, jatuh ke laut,” kenangnya.

Baca juga: Jatuh dari Atas Tebing, Penembak Ikan Hilang Tergulung Ombak di Pantai Coro Tulungagung

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved