Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Panduan Salat Kusuf Gerhana Bulan Penumbra yang Terjadi 5-6 Mei 2023, Disertai Bacaan Niat

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk melakukan salat gerhana

SURYA.CO.ID/FATIMATUS ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama ribuan masyarakat mendirikan salat gerhana bersama-sama di Masjid Nasional Al Akbar, Kamis (26/12/2019) siang. 

TRIBUNJATIM.COM - Fenomena Gerhana Bulan Penumbra bakal terjadi pada 5-6 Mei 2023.

Adapun waktunya Jumat malam hingga Sabtu dini hari.

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk melakukan salat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.  

Mempertimbangkan waktu terbit Bulan di masing-masing daerah, maka salat kusuf dilakukan setelah salat Maghrib sampai selesai dengan waktu berakhirnya gerhana.

Adapun panduan salat kusuf Gerhana Bulan Penumbra sebagai berikut dilansir dari Serambi News, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: BACA 2 Doa Berikut Ketika Melihat Gerhana Matahari yang Terjadi Hari ini, Teks Arab dan Terjemahan

Sebelum salat, imam atau jemaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:     أُ

صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى 

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya: Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023, Bisa Diamati di Seluruh Indonesia Mulai Jam 10 Malam

Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Adapun tata cara salat kusuf Gerhana Bulan adalah sebagai berikut:

1. Berniat di dalam hati;

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

Hal itu sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: 

“Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

11. Salam.

Berita Jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved