Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kelakuan Memalukan Jemaah Indonesia saat Umrah & Haji Disindir Imam Besar Madinah, Sibuk Ngonten

Kelakuan memalukan jemaah Indonesia saat umrah dan haji disindir imam besar Madinah, tukang bohong dan sibuk ngonten!

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tiktok/edy_hermawan89
Imam besar asal Madinah sindir kelakuan memalukan jemaah Indonesia saat umrah dan haji 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan kelakuan memalukan jemaah Indonesia saat haji dan umrah menjadi sorotan imam masjid di Madinah.

Bahkan jemaah haji dan umrah asal Indonesia disebut imam masjid di Madinah tersebut sebagai tukang bohong.

Pasalnya para jemaah Indonesia tak mendengarkan khotbah tapi malah sibuk bikin konten sana-sini.

Tak pelak sindiran imam masjid di Madinah terhadap jemaah Indonesia tersebut jadi sorotan.

Baca juga: Biaya SPP Murid SMA Study Tour ke Mekkah Sambil Umrah, Dibayar Tiap Bulan, Ternyata Program Pondok

Beberapa tingkah jemaah asal Indonesia membuat geram imam masjid di Madinah.

Melansir GridHot.ID, sedang viral sebuah video ceramah imam masjid di Madinah menyindir kelakuan memalukan jemaah asal Indonesia di Arab Saudi.

Awalnya video ceramah tersebut pertama kali viral di media sosial TikTok.

Dalam video yang viral tersebut, imam masjid di Madinah menyoroti aksi tak terpuji dari jemaah asal Indonesia saat beribadah umrah atau haji.

Beliau menyebut jemaah asal Indonesia gemar selfie saat melakukan ibadah umrah atau haji di Tanah Suci.

Menurutnya, selfie yang dilakukan oleh jemaah asal Indonesia saat berada di tempat ibadah terlalu berlebihan.

Tak hanya itu, beliau juga menyebut jemaah asal Indonesia suka berbohong.

Pasalnya jemaah asal Indonesia gemar membuat konten video maupun foto sedang beribadah maupun berdoa.

Padahal yang terjadi sesungguhnya dia sedang tidak berdoa.

Baca juga: Potret Satu Angkatan SMA Umrah ke Mekkah, Bayar Pakai Uang Bulanan Pondok, Kaget Videonya Viral

Dalam video tersebut, imam besar tersebut tampak mengenakan sorban saat berceramah.

Imam besar yang menyindir aksi tak terpuji jemaah Indonesia ini diketahui bernama Syekh Prof Dr Sulaiman Ar-Ruhaili.

Tak hanya seorang imam besar, Syekh Prof Dr Sulaiman Ar-Ruhaili juga merupakan seorang ulama di Madinah.

Dia telah memiliki nama besar di Arab Saudi.

Diketahui video tersebut viral setelah dibagikan oleh akun TikTok @edy_hermawan89.

Dalam ceramahnya, Syekh Sulaiman mengungkap kebiasaan manusia di zaman ini.

Menurutnya manusia zaman sekarang lebih suka berfoto ketika ibadah.

Sambil memeragakan gerakan selfie, Syekh Sulaiman juga menyindir banyak jemaah ketika khotib sedang berkhotbah.

Para jemaah tersebut malah asyik selfie.

Bahkan beberapa di antaranya memproduksi video konten.

Sementara itu materi khotbah yang disampaikan oleh khotib malah tak diperhatikan.

Mereka lebih memilih berfoto daripada fokus mendengarkan kajian.

Bahkan sambil mempraktikkan gerakan doa, Syekh Sulaiman menyebut, banyak jemaah asal Indonesia yang berbohong dengan selfie sambil berdoa, padahal mereka tidak sedang berdoa sama sekali.

Imam besar masjid di Madinah sindir kelakuan buruk jemaah asal Indonesia
Imam besar masjid di Madinah sindir kelakuan buruk jemaah asal Indonesia (Tiktok/edy_hermawan89)

Tak sampai di situ, ia juga menyindir kebiasaan buruk jemaah asal Indonesia mengambil foto di depan Masjid Nabawi.

Kemudian jemaah tersebut memamerkannya di majelisnya.

Hal tersebut tentu cukup memprihatinkan baginya.

Menurutnya, ketika jemaah datang ke Tanah Suci maupun tempat ibadah, seharusnya mereka fokus beribadah.

Sebaiknya mereka juga fokus mendengarkan kajian maupun berdoa.

Namun yang terjadi belakangan ini, mereka justru lebih fokus pada membuat konten maupun selfie.

Dalam akhir video, imam besar asal Madinah ini menegaskan, kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang tak boleh dilanjutkan.

Dia mengatakan, selfie merupakan sesuatu yang hukumnya haram (dalam beribadah).

Indonesia sendiri memang menjadi salah satu negara yang punya kedekatan dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Bahkan dikutip dari laman NU Online, jemaah asal Indonesia disebut menjadi yang terbanyak melakukan ibadah haji maupun umrah ke Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi mencatat, kuota jemaah haji Indonesia mencapai 100.051 jemaah.

Namun beberapa bulan terakhir, biaya umrah diketahui mengalami kenaikan hingga membuat peminatnya sempat turun.

Naiknya biaya umrah ini disebabkan karena kenaikan harga dan jumlah ketersediaan kamar hotel di Mekkah dan Madinah.

Hal ini diungkap oleh akun Tiktok @miliarderganteng86.

Dalam video yang dia unggah, agen travel tengah dilanda dilema karena pengajuan penginapan mereka belum dapat balasan pihak hotel di Mekkah maupun Madinah.

Sekalipun dibalas, pihak hotel memberikan harga yang cukup tinggi.

"Karena banyaknya travel umroh yang mengajukan request kamar belum di approval."

"Sekalinya dapat balasan, harganya naik mencapai 300 persen," ucap akun TikTok @miliarderganteng86.

Hal inilah yang membuat pihak travel bingung, antara harus menaikkan harga atau menurunkan fasilitas.

Kenaikan harga dan ketersediaan kamar hotel ini disebabkan karena adanya lonjakan tinggi.

Kemudian ada persaingan antara biro dalam dan luar negeri penyedia layanan umrah.

"Crowded-nya hotel di Madinah dan Mekkah bulan Desember-Januari, salah satu faktornya adalah terjadinya lonjakan tinggi antara supply dan demand," jelasnya.

"Ditambah persaingan antar biro, baik biro dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Pakistan, Iran dan biro negara muslim lainnya."

Selain itu aplikasi pemesanan yang banyak juga mempengaruhi jumlah ketersediaan hotel.

Sehingga agen travel umrah dari Indonesia harus bisa memberikan pengertian dari para jemaah untuk menambah biaya hotel.

Sementara itu peminat umrah di Jawa Tengah mengalami penurunan sepanjang tiga bulan terakhir.

Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelanggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, Endro Dwi Cahyono, kepada Tribun Jateng.

"Sejak dibuka, peminat masa pandemi Agustus-Oktober 2022 luar biasa ledakannya."

"Kemudian November-Desember turun. Bulan Januari ini paling di titik nadir," ucap Endro.

Endro menambahkan jika ada beberapa faktor yang membuat jumlah peminat umrah turun.

Di antaranya adalah tarif yang meningkat karena kenaikan hotel hingga pesawat.

"Kenaikan biaya umrah 40-60 persen dari harga sebelumnya. Ini juga berpengaruh terhadap daya beli."

"Karena masyarakat Indonesia biasanya paling banyak menyumbang jemaah umrah dengan paket ekonomis," jelasnya.

"Namun karena adanya krisis ekonomi atau resesi di Eropa sana, harga minyak dunia naik, sehingga tarif pesawat melambung."

"Tarif hotel juga tinggi, sehingga paket umrah pun tidak mungkin dijual dengan harga murah."

"Dan mungkin ada yang tidak bisa dijangkau masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved