Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Suku Asli di Papua Punya Tradisi Potong Jari, Dilakukan untuk Hormati Nasib Tragis Orang Lain

Suku asli di Papua memiliki tradisi yang tak semua orang tahu. Tradisi itu adalah memotong jari

Editor: Januar
Istimewa/ via Intisari
Ilustrasi Suku Dani di Papua 

Proses pemutusan jari dilakukan tanpa anestesi atau obat penghilang rasa sakit, sehingga sangat menyiksa bagi pelakunya.


Namun, mereka tetap melakukannya dengan penuh kesabaran dan ketabahan hati sebagai bentuk cinta dan kesetiaan kepada orang yang meninggal.

Tradisi potong jari memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan kehidupan wanita suku Dani.

Selain menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, tradisi ini juga meninggalkan luka permanen yang mengganggu fungsi tangan atau kaki.

Wanita suku Dani yang sudah memutuskan jari akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menanam, memasak, atau menjahit.

Selain itu, tradisi potong jari juga berdampak pada populasi suku Dani.

Dengan banyaknya wanita suku Dani yang memutuskan jari, jumlah keturunan mereka akan berkurang.

Hal ini karena wanita suku Dani dianggap tidak layak menikah jika sudah kehilangan jari-jarinya.

Akibatnya, banyak pria suku Dani yang mencari pasangan dari suku lain atau meninggalkan tanah leluhurnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Tradisi potong jari suku Dani sudah dilarang oleh pemerintah sejak tahun 1970-an, karena dianggap melanggar hak asasi manusia dan merusak kesehatan wanita suku Dani.


Pemerintah juga berusaha memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan kepada suku Dani agar mereka meninggalkan tradisi ini.

Namun, meskipun sudah dilarang, masih ada beberapa wanita suku Dani yang melakukan tradisi potong jari secara diam-diam, karena mereka merasa terikat dengan adat dan kepercayaan leluhur mereka.

Mereka juga khawatir akan mendapat kutukan atau malapetaka jika tidak melakukan tradisi ini.

Tradisi potong jari suku Dani kini semakin jarang dilakukan dan hampir punah, karena banyaknya pengaruh modernisasi dan globalisasi yang masuk ke tanah Papua.

Banyak generasi muda suku Dani yang tidak mau lagi melakukan tradisi ini, karena mereka menganggapnya sebagai tindakan bodoh dan tidak manusiawi.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved