Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Takut Disiksa di Akhirat, Anak Pasrah Turuti Aksi Jahat Pimpinan Ponpes, Pelaku Sebut Direstui Nabi

Inilah pengakuan santriwati korban nafsu birahi pimpinan ponpes di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dijanjikan surga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
via TribunMedan
ILUSTRASI Berita pimpinan ponpus janjikan surga agar bisa nodai sejumlah santriwati. 

Tak ada kejadian mencurigakan yang dialaminya.

Namun, pada 2022 AD mengaku didatangi oleh kakak tingkatnya.

Sang kakak tingkat memintanya mempersiapkan diri menyambut dan melayani pimpinan pondok yang mereka panggil dengan sebutan Mamiq (Bapak).

AD diminta untuk 'menyerahkan' dirinya.

Ketika jam belajar selesai, AD mengaku dipanggil ke ruang laboratorium ponpes. Di sana dia bertemu dengan LM.

"Dia (LM) hanya memberi isyarat dan saya disuruh melayani layaknya suami istri, hati saya hancur dan tak berani berbuat apa-apa," kata AD.

Lebih-lebih, LM terus membujuk dengan membawa-bawa agama.

ia mengatakan hal yang bohong bahwa tindakan tersebut adalah perintah nabi.

Menurut AD, dirinya diperkosa lebih dari lima kali di ruang laboratorium sekolah yang sepi.

AD JUGA mengatakan, 13 temannya bahkan dikeluarkan dari pondok lantaran menolak melayani LM.

Kebijakan itu dengan mudah diambil oleh LM karena dia adalah pimpinan pondok.

"Kawan-kawan saya dikeluarkan, mereka mengatakan dikeluarkan karena menolak melayani keinginan pimpinan pondok, sejak itu saya merasa bahwa saya juga harus melaporkan apa yang saya alami pada orangtua," ungkap AD.

Baca juga: Hasrat Terpendam Bos di Solo, Pegawai Buka Mukena Tiba-tiba Dirangkul dari Belakang, Dicap Arogan

Korban lainnya NN (17) juga mengaku mendapat perlakuan sama oleh pimpinan pondok pesantren.

"Saya diminta melayani dengan ancaman yang sama, jika menolak, keluarga akan mendapatkan masalah di akhirat, saya sangat menyayangi keluarga saya, sehingga terpaksa melayani pimpinan ponpes," kata NN.

NN mengaku sempat takut melaporkan apa yang dialaminya, tapi melihat ada banyak rekannya yang menjadi korban, dia bertekad untuk melapor.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved