Pelatih Arema FC Sebut Stadion Gajayana Angker, I Putu Gede: 3 Tahun Nggak Pernah Kalah

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rencana Arema FC untuk menggunakan Stadion Gajayana sebagai kandang mereka di Liga 1 musim depan mendapatkan respons positif I Putu Gede.

Pelatih berusia 47 tahun itu merasa antusias karena Arema FC balik lagi ke Stadion Gajayana.

Sebagai mantan pemain Arema di periode akhir 90 dan dan pertengahan 2000 an, Coach Putu paham betul dengan atmosfer Stadion Gajayana.

Bahkan dia menganggap, bahwa Stadion Gajayana selalu angker buat tim lawan.

"Ibaratnya kami kembali ke rumah. Gajayana ini angker."

"Saya di sini dulu tiga tahun gak pernah kalah. Mulai uji coba sampai kompetisi," ucap Coach Putu, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Wali Kota Malang: Stadion Gajayana Disiapkan Jadi Home Base Arema FC

Coach Putu menjadi pelatih, sekaligus mantan pemain Arema yang merasakan peralihan kandang Arema dari Stadion Gajayana ke Stadion Kanjuruhan.

Di akhir periode 90 an dan kompetisi Divisi Satu 2004, Arema masih berkandang di Stadion Gajayana.

Setelah itu pada 2005-2006, Arema berpindah home base ke Stadion Kanjuruhan.

Dalam dua musim ini, I Putu Gede sukses membawa Arema juara Copa Indonesia dua tahun berturut-turut.

"Harapannya kalau Arema kembali lagi (ke Stadion Gajayana), Arema harus di lagi ke karakter yang seperti dulu," ungkapnya.

Saat ini, Stadion Gajayana sering digunakan oleh Arema FC sebagai tempat latihan.

Bahkan dalam persiapan menjelang kompetisi Liga 1 musim depan ini, Singo Edan selalu latihan di Stadion Gajayana.

Secara teknis, Coach Putu mengatakan, bahwa harus ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan di Stadion Gajayana ini.

Satu di antaranya ialah berkaitan saluran drainase di lapangan.

"Kalau lapangan ternyata drainase itu yang jadi masalah kalau pas hujan."

"Kalau tribun tinggal pakai single seat. Begitu juga untuk penerangan juga masih kurang," tandasnya.

Ikuti berita seputar Arema FC