Berita Tulungagung
Dapat Bantuan Motor dan Modal, Warga Tulungagung Ini Malah Lanjut Mengemis, Pendapatan Menggiurkan?
Sudah dapat bantuan motor sampai modal dan alat membuat kerajinan, warga Tulungagung ini malah lanjut mengemis, pendapatan menggiurkan?
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Razia gabungan Satpol PP, Dinas Sosial, TNI dan Polri mengamankan dua pengemis di wilayah Kecamatan Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (12/5/2023).
Salah satunya adalah AP, seorang warga Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
Ternyata AP adalah salah satu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang sudah pernah mendapat bantuan pemerintah.
“Pemerintah punya banyak program untuk mengentaskan PPKS, baik dari Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kabupaten. Saudara kita ini salah satu penerima bantuan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tulungagung, Wahyid Masrur.
Wahyid Masrur melanjutkan, AP pernah menerima bantuan sepeda motor dari Kementerian Sosial.
Ia juga menerima bantuan modal kerja dan perangkat untuk membuat kerajinan tangan.
Namun ternyata semua bantuan itu tidak dimanfaatkan dengan baik, dan AP tetap menjadi PPKS.
“Memang dulu dia berjanji tidak akan mengemis lagi, tapi tidak ada pernyataan tertulis. Karena itu nanti kami minta dia membuat surat pernyataan,” ujar Wahyid Masrur.
Jika nanti AP ketahuan kembali menjadi pengemis, maka Dinas Sosial akan melakukan tindakan tegas.
Baca juga: Warganya Dianggap Dermawan, Tulungagung Jadi Tempat Favorit Pengamen, Manusia Silver dan Badut
Nantinya seluruh bantuan peralatan yang sudah diberikan akan ditarik, termasuk sepeda motor dari Kemensos.
Cara ini diharapkan membuat AP jera dan berhenti menjadi pengemis, dan menekuni usaha yang dulu diinginkannya.
Lebih jauh Wahyid juga berpesan kepada masyarakat Tulungagung, agar tidak memberikan uang kepada pengemis, pengamen dan gelandangan.
Meski nilainya kecil hanya Rp 1.000, ternyata pendapatan para PPKS ini sangat menggiurkan.
Karena terus mendapatkan uang di jalanan, mereka tidak mau berhenti menjadi pengemis.
“Memang tidak salah punya sikap dermawan, karena ini panggilan hati. Tapi uang yang sedikit itu justru menjerumuskan para pengemis ini terus ada di jalanan,” ucap Wahyid Masrur.
Baca juga: Rekonstruksi Tewasnya Pengamen di Tulungagung, Ada Adegan Pesta Miras hingga Minta Korban Menyerah
Wahyid meminta masyarakat menyalurkan sedekah yang semestinya, seperti panti asuhan, masjid, musala atau Badan Amil Zakat dan Shadaqah.
Pemberian kepada pengemis juga membuat aparat kesulitan menanggulangi PPKS di jalanan.
Padahal keberadaan mereka sering menjadi sumber keluhan warga karena dianggap mengganggu kenyamanan dan keamanan.
“Ada yang dilaporkan sampai melakukan pemaksaan. Uang kecil yang Anda berikan, ternyata membuat orang lain tidak nyaman,” tegasnya.
Selain PPKS dari Tulungagung, ada juga pengemis, pengamen, badut jalanan dan manusia silver dari luar daerah.
Terkait keberadaan PPKS dari luar Tulungagung, Wahyid mengaku akan berkomunikasi dengan para pendamping sosial dari daerah asal mereka.
Baca juga: Dinilai Ganggu Ketenteraman dan Ketertiban, Dua Manusia Silver di Nganjuk Dirazia Satpol PP
razia gabungan
Tulungagung
Desa Ringinpitu
Kecamatan Kedungwaru
Wahyid Masrur
pengemis
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
|
|---|
| Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
|
|---|
| Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
|
|---|
| Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
|
|---|
| Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Seorang-PPKS-yang-terjaring-razia-gabungan-saat-diturunkan-ilustrasi-pengemis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.