Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jadi Korban Tabrak Lari, Jenazah Lansia Malah Ditolak Keluarganya, Kondisinya Kini Memilukan

Nasib memilukan dialami oleh jenazah korban tabrak lari. Sebab, jenazah korban tabrak lari tersebut ditolak oleh keluarganya.

Editor: Januar
Chicago Tribune
Police Line- ilustrasi berita korban tabrak lari 

TRIBUNJATIM.COM- Nasib memilukan dialami oleh jenazah korban tabrak lari.

Sebab, jenazah korban tabrak lari tersebut ditolak oleh keluarganya.

Apa yang jadi penyebabnya?

Padahal sudah tiga hari, pilu jenazah lansia korban tabrak lari masih bersemayam di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates tak ada yang mengurusi, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keluarga almarhum di Blora dengan terang-terangan menolak untuk mengurus jenazah.

Kini jenazah masih terkatung-katung dan tak tahu akan bernasib bagaimana.

Apa alasan keluarga menolak memakamkan jenazah? Akankah Dinsos ambil alih?

Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo masih terus memediasi bersama Dinas Sosial Blora untuk persoalan tersebut.

“Dinas sosial mengakui korban merupakan warga Blora, keluarganya juga mengakui itu kerabatnya. Namun, keluarganya sudah melepas dan tidak mau mengurusi lagi,” kata Hepi Eko Nugroho, Kepala Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kulon Progo di ruang kerjanya, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Nasib TNI AD Tabrak Lari Pasutri hingga Tewas di Bekasi, Selain Sanksi Terancam Pidana, Kini Ditahan

Kepolisian Resor Kulon Progo mengungkap kalau jenazah merupakan Sariten (60) asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Sariten korban tabrak lari saat sedang jalan kaki di Jalan Nasional III Wates–Purworejo di wilayah Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Selasa (9/5/2023). Pensiunan ini tewas mengenaskan dengan tubuh dan kepala remuk akibat dilindas truk.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo mengevakuasi jenazah ke RSUD Wates saat itu. Awalnya korban tidak memiliki identitas.

Inafis Polri turun tangan mencari identitas jenazah di rumah sakit. Hari itu juga akhirnya diketahui bahwa korban berasal dari Blora.

Hepi menceritakan, petugas Dinas Sosial Kulon Progo telah mengabarkan keberadaan korban pada dinas sosial Blora. Selanjutnya, dinas sosial setempat telah menghubungi keluarga Sariten untuk segera mengambil jenazah untuk dikubur di kampung halamannya.

Keluarganya mengakui korban, namun tidak bersedia mengurusi lagi. “Dari Blora kabarnya seperti itu, ditolak,” katanya. “Jadi sampai kini, belum diambil,” imbuh Hepi.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved