Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Chat GPT

Tak Tanggung-Tanggung! Chat GPT Besutan OpenAI Berhasil Lulus Ujian di Universitas Bisnis dan Hukum

Chat GPT besutan OpenAI lulus ujian hukum setelah menulis esai tentang berbagai topik mulai dari hukum konstitusional hingga perpajakan dan kerugian.

Editor: Elma Gloria Stevani
twitter @JonathanHChoi
Profesor Jonathan Choi di University of Minnesota Law School,penguji Chat GPT. 

TRIBUNJATIM.COM - Chat GPT besutan OpenAI belum lama ini lulus ujian hukum setelah menulis esai tentang berbagai topik mulai dari hukum konstitusional hingga perpajakan dan kerugian.

Chatbot itu mampu menyelesaikan empat mata kuliah di University of Minnesota dan ujian lain di Wharton School of Business University of Pennsylvania.

Untuk menguji seberapa baik ChatGPT dapat menghasilkan jawaban pada ujian untuk empat mata kuliah, profesor Jonathan Choi di University of Minnesota Law School belum lama ini mengajukan setumpuk soal pada bot itu.

Bot berhasil menyelesaikan 95 pertanyaan pilihan ganda dan 12 pertanyaan esai, bot tersebut mendapat skor C+ secara keseluruhan dengan mencapai nilai rendah di kelasnya.

“Dalam menulis esai, Chat GPT menunjukkan pemahaman yang kuat tentang aturan hukum dasar dan memiliki organisasi dan komposisi yang solid secara konsisten,” ujar para profesor dalam buku putih berjudul Chat GPT go to law school, yang diterbitkan awal pekan ini.

 

 

"(Namun, bot) sering kesulitan menemukan masalah saat diberi prompt terbuka; keterampilan inti dalam ujian sekolah hukum," imbuhnya

Tujuan dari tes ini adalah, dikatakan Jonathan Choi, untuk mengeksplorasi potensi Chat GPT guna membantu pengacara dalam praktik mereka dan membantu siswa dalam ujian, baik diizinkan atau tidak oleh profesor mereka, karena pertanyaannya sering kali meniru tulisan yang dilakukan pengacara dalam kehidupan nyata.

“ChatGPT berjuang dengan komponen ujian sekolah hukum yang paling klasik, seperti menemukan potensi masalah hukum dan analisis mendalam yang menerapkan aturan hukum pada fakta suatu kasus. Tetapi Chat GPT dapat sangat membantu dalam menghasilkan draf pertama yang kemudian dapat disempurnakan oleh siswa," jelas Jonathan Choi kepada CNN Internasional dikutip Jumat, 27 Januari.

Dia berpendapat kolaborasi manusia-AI adalah kasus penggunaan yang paling menjanjikan untuk Chat GPT dan teknologi serupa.

Jonathan Choi menyarankan agar teknologi itu bisa menjadi alat bantu pengajaran yang berharga.

“Secara keseluruhan, Chat GPT bukanlah mahasiswa hukum hebat yang bertindak sendirian. Tapi kami berharap berkolaborasi dengan manusia, model bahasa seperti ChatGPT akan sangat berguna bagi mahasiswa hukum yang mengikuti ujian dan untuk praktik pengacara," kata Jonathan Choi.

Sementara, Chat GPT bernasib lebih baik selama ujian kursus manajemen bisnis di Wharton School of Business University of Pennsylvania, di mana ia memperoleh nilai B hingga B-.

Dalam sebuah makalah yang merinci kinerjanya, Christian Terwiesch, seorang profesor bisnis Wharton, mengatakan Chat GPT melakukan pekerjaan luar biasa dalam menjawab pertanyaan manajemen operasi dasar dan analisis proses, tetapi kesulitan dengan petunjuk yang lebih canggih dan membuat kesalahan mengejutkan dengan matematika dasar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved