Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Polisi Buka Hotline Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Fakta Baru Diungkap Dokter Forensik

2,5 tahun belum terungkap pelakunya, polisi buka hotline kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, fakta baru dibongkar dokter forensik.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jabar/Dwiki Maulana - YouTube
Pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum ditemukan hingga hampir tiga tahun 

"Di TKP itu ada dua DNA yang asing," ujar Dokter Hastry.

Dari petunjuk DNA yang ditemukannya, Dokter Hastry kecewa karena pihak kepolisian belum melanjutkan penyelidikannya.

Padahal diungkap Dokter Hastry, penyidik tinggal mencocokan DNA korban dengan DNA di TKP dan DNA keluarga kandung korban.

"Saya gemas, padahal menurut saya itu bisa. Kita main DNA. DNA-nya udah, tapi enggak ada yang cocok."

"Kalau enggak ada yang cocok, kita cari dari DNA itu saksi, dari saksi itu enggak ada yang cocok."

"Kita tarik lah garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," ungkap Dokter Hastry.

Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia. Korban kasus Subang ini diduga sempat melawan pelaku.
Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia (YouTube)

Berdasarkan petunjuk tersebut, Dokter Hastry mengurai langkah apa yang seharusnya diambil penyidik kepolisian.

Yakni menurut Dokter Hastry, penyidik harusnya memeriksa aktivitas para saksi dan keluarga korban di jam kematian Tuti dan Amalia.

"Saya bilang, saya punya jam kematian dia dibunuh. Ibu Tuti meninggal mungkin jam dua sampai jam empat."

"Amel jam empat sampai jam enam. Cyber main dong, di jam itu handphone siapa yang online," tutur Dokter Hastry.

Atas petunjuk yang diberikan Dokter Hastry, netizen penasaran.

Hingga akhirnya, Dokter Hastry pun memberikan clue soal dua orang mencurigakan yang harusnya diperiksa DNA-nya oleh polisi.

"Pelaku Subang mengerti Forensik (mayat dimandikan). Dua DNA Pelaku bukan DNA inti..( DNA asing) tp di kenal Korban. Jangan2..pelakunya D and A ?" tanya akun @my.channel018 di kolom komentar Instagram Dokter Hastry.

"D dan A ini harus diambil sampel DNA nya utk dibandingkan," kata Dokter Hastry.

Di sisi lain, ternyata selama ini Dokter Hastry diteror korban Kasus Subang lewat mimpi.

"Mohon maaf ya Pak Kabareskrim. Aku enggak ngerti cara mempercepat ini."

"Saya tersiksa kalau yang kasus Subang itu. Wong datang dalam mimpiku," kuak Dokter Hastry.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved