Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Ramalan Gus Dur soal Prabowo Bakal Jadi Presiden di Masa Tua, Akankah Terbukti karena Pertanda Ini?

Saat masih hidup, Gus Dur pernah meramalkan masa depan Prabowo Subianto. Menurut ramalan Gus Dur, Prabowo Subianto akan menjadi presiden.

|
Editor: Januar
Twitter/GUSDURians
Video Gus Dur pernah meramal soal masa depan Prabowo Subianto 

TRIBINJATIM.COM- Saat masih hidup, Gus Dur pernah meramalkan masa depan Prabowo Subianto.

Menurut ramalan Gus Dur, Prabowo Subianto akan menjadi presiden.

Hal itu akan terwujud saat Prabowo Subianto memasuki masa tua.

Sementara itu, saat ini Ketua Umum Partai Gerindra memang akan kembali maju dalam pertarungan pemilihan presiden (Pilpres 2024).

Meski sudah bebepara kali kalah dalam pemilihan presiden, Prabowo Subianto tak menyerah.

Baca juga: Guyonan Gus Dur saat Hendak Dilengserkan Bikin Tamu Istana Tertawa, Yenny Wahid Justru Tegang

Dilansir dari TribunJabar, dalam sebuah kesempatan dia memberikan alasan bahwa dirinya adalah seorang prajurit dan tidak akan pernah mengenal kata menyerah.

Sehingga untuk menggapai cita-cita menjadi seorang presiden, dia mengatakan akan berjuang sampai titik darah penghabisan.

Upaya Prabowo Subianto ini bisa jadi akan sejalan dengan ramalan Gus Dur, atau bernama lengkap Abdurrahaman Wahid, Presiden ke-4 RI sebelum digantikan Megawati Soekarnoputri.

Semasa hidupnya, Gus Dur pernah meramalkan jika Prabowo Subianto akan menjadi presiden di masa tua.

Tentang ramalan Gus Dur yang menyebut Prabowo Subianto akan menjadi presiden di masa tua ini dikonfirmasi lagi olah cucu pendiri NU, KH Irfan Yusuf Hasyim.

Pertanghan 2022, Prabowo Subianto bertemu dengan KH Irfan Yusuf Hasyim, di Pondok Pesantren atau Ponpes Tebuireng, Jawa Timur  . 

"Saya mengutip ucapannya Gus Dur, beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. InsyaAllah 2024," ungkap Gus Irfan dalam siaran pers kunjungan Prabowo ke Pondok Pesantren atau Ponpes Tebuireng, Jawa Timur, Rabu (4/5/2022).

Kunjungan Prabowo Subianto ke Tebu Ireng, selain bersilaturhami, juga untuk berziarah ke makam Gus Dur.

Ramalan Gus Dur yang menyebut Prabowo Subianto bakal menjadi presiden di masa tua bisa menjadi kenyataan.

Hasil survei terbaru elektabilitas Prabowo Subianto teratas, mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Hasil Survei, Prabowo Subianto Teratas

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru, elektabilitas Prabowo Subianto mengalahkan dua kadidat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei terakhir tersebut memperlihatkan posisi teratas ditempati Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen, Ganjar Pranowo di posisi dua dengan angka 31,9 persen, dan Anies Baswedan di angka 20,8 persen.

Ada tiga hal yang menyebabkan elektabilitas capres Ganjar Pranowo ini turun.

Hal tersebut disampaikan peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby.

“Kami dari LSI Denny JA menemukan setidaknya ada tiga alasan kuat yang mempengaruhi mengapa elektabilitas Pak Ganjar menurun,” kata Adjie dalam paparan survei, Jumat (19/5/2023).

Pertama, kata Adjie, turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo disebabkan oleh batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Sebab, dalam survei LSI Denny JA memperlihatkan ada 72 persen publik yang kecewa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Publik menilai, Ganjar menjadi salah satu tokoh yang menolak Israel bermain di Indonesia. Penolakan ini dianggap menjadi salah satu pertimbangkan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

“Pernyaaan Pak Ganjar yang viral kemudian dikaitkan oleh publik menjadi penyebab batalnya Indonesia sebagai tuan rumah ” ujar Adjie.

“Oleh karena itu, siapa yang paling disalahkan, urutan pertama Pak Ganjar, urutan kedua Ibu Megawati, urutan ketiga PDI-P,” katanya lagi.

Hal kedua yang membuat elektabilitas Ganjar turun adalah persepsi publik terhadap personality Gubernur Jawa Tengah yang disebut sebagai petugas partai saat dideklarasikan sebagai capres tersebut.

Publik menilai, Ganjar Pranowo bukan tipe pemimpin yang kuat lantaran dibayang-bayangi oleh Partainya.

“Pak Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri karena keputusan Pak Ganjar harus dikonsultasikan atau harus direstui oleh pihak yang memberi surat tugas, dalam hal ini Ketua Umum PDI-P,” kata Adjie.

Terakhir, publik menilai kinerja Ganjar Pranowo menangani kemiskinan di Jawa Tengah buruk.

Data menunjukan bahwa Jawa Tengah adalah provinsi kedua termiskin di pulau Jawa dengan presentase kemiskinan sebesar 10.98 persen.

Adapun kemiskinan di Jawa Tengah juga melampaui prosentase rata-rata kemiskinan nasional.

Tahun 2022, rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9.57 persen.

“Sebagai gubernur dua periode Jawa Tengah, Pak Ganjar dianggap gagal menangani isu kemiskinan. Padahal, isu kemiskinan ini dalam survei yang kita lakukan dari tahun ke tahun adalah isu prioritas,” ujar Adjie.

Adapun survei LSI dilakukan terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023.

Survei dengan metode multi stage random sampling ini memiliki margin of error sebesar lebih kurang 2,9 persen.

Naiknya elektabilitas Prabowo Subianto sebagai Capres dengan mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga terlihat dari survei Litbang Kompas.

Dikutip dari Kompas.com, elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden (capres) berada di angka 24, 5 persen.

Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 22,8 persen, dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen.

Hasil ini sekaligus membuat nama Prabowo berada di puncak setelah sempat digeser Ganjar Pranowo.

"Suara untuk Prabowo meningkat signifikan, yaitu 6,4 persen, dari sebelumnya 18,1 persen pada Januari 2023 dan menjadikan elektabilitasnya berada di posisi teratas," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).

Ini merupakan kali pertama Prabowo berada di posisi puncak elektabilitas capres versi Litbang Kompas sejak Oktober 2022.

Pada survei bulan Oktober 2022 dan Januari 2023, elektabilitas Prabowo berada di bawah Ganjar.

Padahal, sejak Oktober 2019 hingga Juni 2022, elektabilitas Prabowo hampir selalu di atas Ganjar. Hanya pada Oktober 2021 elektabilitas keduanya seimbang.

Keberhasilan Prabowo kembali ke posisi puncak tak lepas dari turunnya elektabilitas Ganjar sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023.

Ramal Habibie

Selain pernah meramal masa depan Prabowo Subianto, Gus Dur juga pernah meramal masa depan Habibie dan jabatannya.

Gus Dur atau Abdurrahman Wahid pernah meramalkan kejatuhan Presiden BJ Habibie.

Tentu saja ramalan itu diucapkan Gus Dur sebelum dirinya menjadi Presiden Keempat Republik Indonesia.

Ucapan Gus Dur itu kemudian ditulis oleh Imam Anshori Saleh, dalam bukunya yang berjudul "Mata Batin Gus Dur Cerita-Cerita Unik Bersama Sang Kiai", terbitan Gramedia tahun 2017 lalu.

Peristiwa itu terjadi saat Gus Dur menggelar resepsi pernikahan putri sulungnya.

Tepatnya, resepsi pernikahan Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman, atau Alissa Wahid.

Saat mendatangi resepsi itu, Imam Anshori Saleh juga bersamaan dengan datangnya Presiden BJ Habibie.

Sehingga, Imam Anshori Saleh pun harus antre bersama ratusan tamu lainnya untuk bisa menyalami Gus Dur, kedua mempelai.

Sebuah peristiwa terjadi saat Habibie akan menuju ke pelaminan.

Peristiwa itu juga tak luput dari pengamatan Gus Dur.

"Presiden Habibie sempat menyenggol salah satu karangan bunga," tulis Imam Anshori Saleh.

Imam Anshori Saleh yang juga melihat peristiwa itu, awalnya menganggap biasa saja.

"Memang bunga yang ada di luar maupun di dalam Balai Sudirman luar biasa banyaknya," lanjutnya.

Meski demikian, saat gilirannya bersalaman tiba, Imam Anshori Saleh dibisiki oleh Gus Dur.

"Mas, sampeyan tadi melihat ada bunga yang jatuh waktu Pak Habibie lewat?" tulis Imam Anshori menirukan pertanyaan Gus Dur.

Imam Anshori Saleh pun mengaku dia melihatnya.

Gus Dur kemudian menanyakan makna peristiwa itu kepada Imam Anshori Saleh.

"Ya Pak Presiden jalannya buru-buru saja, kakinya nyandung bunga itu," jawab Imam Anshori Saleh.

Di luar dugaan, Gus Dur justru mengatakan hal lain.

"Ingat saja nanti. itu Habibie sebentar lagi jatuh. Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Gus Dur.

Mendengar hal itu, Imam Anshori Saleh pun tak percaya.

"Ah, ada-ada saja Gus," jawab Imam Anshori Saleh.

"Kok nggak percaya," balas Gus Dur.

Namun, belakangan ucapan Gus Dur itu rupanya terbukti benar.

Sebab, tak berselang lama, Habibie jatuh dari kursi kepresidenan.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved