Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Dulu Pernah Ditolak, Kini Ustaz Hanan Attaki Bebas Ceramah di Jember, Banser Ikut Mengawal

Hanan Attaki bisa berceramah di Kabupaten Jember dengan leluasa dalam Kajian Jumat Mubarok Majelis Dzikir Rotibul Haddad, Jumat (2/6/2023) malam.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Imam Nawawi
Hanan Attaki bersama KH. M. Mushoddiq Fikri mulai berceramah di jamaah Majelis Kajian Jumat Mubarok Majelis Dzikir Rotibul Haddad Masjid Riyadlus Sholihien Kaliwates Jember 

Saat itu, acara Tabligh Akbar Konser Langit yang akan menghadirkan Ustaz Hanan Attaki (UHA) sebagai penceramah di GOR PKPSO Kaliwates Jember pada 29 Juli 2022, tidak mendapat izin dari Pemkab Jember.

Pemkab melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Jember telah mengeluarkan surat pemberitahuan pembatalan izin tersebut pada 19 Juli 2022.

Pada Rabu (21/7/2022) lalu, Wakil Bupati Jember, KH M Balya Firjaun Barlaman memimpin audiensi dengan panitia pelaksana Tabligh Akbar Konser Langit tersebut.

Gus Firjaun, panggilan akrab KH M Balya Firjaun Barlaman, mengatakan pembatalan izin Tabligh Akbar Konser Langit tersebut setelah Pemkab Jember menerima aspirasi dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan keagamaan di Jember.

Beberapa ormas tersebut menolak hadirnya kegiatan yang mendatangkan Hanan Attaki sebagai penceramah.

"NU (Nahdlatul Ulama) menolak, Ansor juga. Kalau Muhammadiyah tidak mempersoalkan. Juga ada beberapa (organisasi) yang secara lisan menyatakan keberatan dengan kegiatan itu," ujar Gus Firjaun, Jumat (22/7/2022) lalu.

Setelah mendapatkan aspirasi dari sejumlah pihak, Pemkab Jember mengundang panitia pelaksana Konser Langit untuk berbicara dari hati hati.

"Kami gerak dari hati ke hati," demikian keterangan Gus Firjaun mengawali pernyataannya.

Pemkab Jember, katanya, memahami kekhawatiran masyarakat Jember. Kekhawatiran itu, lanjutnya, bukan pada kegiatan pengajian dan tabligh akbar tersebut.

"Bukan persoalan pada pengajiannya, tetapi dari narasumber yang dihadirkan. Mungkin di daerah lain tidak ada resistensi, tetapi di Jember belum begitu mengenal UHA. Karenanya, kami mengedepankan prinsip menghindari risiko kerusakan lebih baik daripada mengambil kemanfaatan, dar'ul mafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih (menghindari kerusakan/kejahatan lebih diutamakan daripada meraih kebaikan)," lanjut Gus Firjaun.

Gus Firjaun menambahkan, penolakan pemberian izin itu untuk menghindari konflik sosial di Jember. Dia menyebut, Jember memiliki warna berbeda. Dia menegaskan, toleransi antarumat beragama terjalin baik di Jember, apalagi sesama Muslim.

"Namun jangan lompat pagar. Kami bagian dari pemerintah harus menjaga semuanya. Apalagi situasi Jember sekarang kondusif. Alhamdulillah, mereka juga mau tidak melaksanakan itu setelah kami tabayyun. Silakan kalau mau digelar di tempat lain, di luar Jember," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah memang Hanan Attaki yang disebut akan mengisi Konser Langit itu berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dilarang di Indonesia, Gus Firjaun meminta awak media mencari rekam jejak UHA.

Sebab hal itulah yang memicu dasar penolakan Konser Langit tersebut.

"Silakan melihat rekam jejaknya sendiri, bisa di medsos atau pidato-pidatonya, ada yang bilang eks HTI," kata Gus Firjaun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved