Berita Artis Korea
Dari Drama Korea The Great Shaman Ga Doo Shim Kita Bertanya, Benarkah Bunuh Diri Adalah Hal Biasa?
Setelah nonton drama Korea The Great Shaman Ga Doo Shim, kita akan bertanya-tanya, apakah bunuh diri bagi siswa SMA di Korea Selatan adalah hal biasa?
Meski katanya drama Korea itu tokoh dan kejadiannya hanyalah fiktif belaka, setidaknya kita bisa melihat sedikit gambaran realita kehidupan di Korea dari drama Korea seperti The Snow Queen, Andante, Boys Over Flowers, I Can Hear Your Voice, Pinocchio, Sassy Go Go, Save Me, Oh My Venus, Solomon’s Perjury, dll.
Ternyata bunuh diri memang ada di Korea.
Anak sekolah stres
Satu tahun ajaran sekolah di Korea terdiri dari dua semester, semester pertama dari bulan Maret sampai Juli dan semester kedua dari bulan Agustus sampai Februari.
Anak SMA setidaknya menghabiskan waktu 16 jam dengan kegiatan sekolah, termasuk kursus/ les tambahan di hakwon (semacam bimbel).
Orang tua juga berlomba-lomba untuk memasukkan anak mereka ke bimbel terbaik. Bagi orang tua kaya, akan sangat mudah melakukan ini, sementara bagi yang tak mampu, pergi ke bimbel adalah mustahil karena biayanya sangat mahal. Kalau kita melihat dari drakor School 2017 atau drakor sekolahan lainnya, kita bisa melihat bahwa persaingan ranking di sekolah Korea itu sangat sengit, ketat, dan kompetitif.
Kalau dilihat dari data tahun 2015, setidaknya ada 27.1 % usia belasan tahun yang masih duduk di sekolah atau awal kuliah memang melakukan bunuh diri ini.
Dikatakan juga bahwa 46 % siswa SMA Korea mengalami stres. Stres bisa terjadi karena tekanan dari keluarga mereka sendiri karena mengharapkan mereka sukses secara akademik dan bisa masuk universitas favorit sehingga kelak akan mudah mendapatkan pekerjaan.
Universitas favorit di Korea itu biasanya disingkat SKY (Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University).
RM BTS juga sempat menyinggung ini, lho, dalam lagu “Change” dengan menyatakan bahwa pendidikan di Korea terlalu ketat dan membebani mental siswanya.
Dalam lagu “N.O”, RM BTS juga mempertanyakan apakah dengan masuk ketiga universitas favorit itu akan membuat siswa dan orang tuanya bahagia padahal siswa dipaksa untuk belajar secara berlebihan yang malah membuat mereka menderita.
Bagi yang tak bisa memenuhi ekspektasi keluarga, mereka akan merasa gagal dan tidak dihargai, bahkan oleh keluarga sendiri.
Merasa stres dan depresi, minum alkohol, kekurangan tidur, dan hubungan sosial yang tidak baik bisa semakin membuat siswa-siswa SMA ini semakin tertekan. Malah katanya satu dari tiga siswa SMA Korea pernah berniat bunuh diri dan menghilang dari kehidupan ini.
Terakhir bulan Juli 2021 lalu, ada kasus bunuh diri siswa Gangwon Foreign Language High School bernama Lee Hyun Seob. Meski diduga penyebabnya adalah bullying di asrama, sampai sekarang masih belum jelas kebenaran kasusnya.
Lee Hyun Seob meninggalkan surat untuk ibunya dan sempat menulis pesan minta tolong sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Dari pesan itu, dapat dilihat bahwa Lee Hyun Seob memang mengalami tekanan dan depresi akibat rumor yang beredar di sekolahnya.
Pemerintah Korea Selatan sangat berupaya untuk mencegah kasus bunuh diri di kalangan siswa SMA ini dengan berbagai cara.
Di antaranya dengan memperbaiki kurikulum pendidikan, menutup website tentang bunuh diri, melakukan bimbingan konseling dan penyuluhan terhadap siswa di sekolah, memasang sistem anti bunuh diri, menempelkan tulisan-tulisan penyemangat hidup di dinding jembatan dan stasiun, dll.
Ada juga pendirian Sekolah Kematian Seoul Hyowon Healing Center yang menawarkan siswa untuk mencoba merasakan pengalaman kematian.
Siswa akan dimasukkan ke dalam peti untuk beberapa saat dan dikunci serta pura-pura akan dikuburkan.
Para siswa diharapkan bisa merenungi masalah mereka sendiri-sendiri.
Sebelum masuk ke dalam peti, siswa diminta untuk membuat wasiat terakhir dan membawa fotonya sendiri. Sebuah hal yang sebenarnya sangat dramatis.
Diharapkan setelah mengikuti pengalaman ini, siswa lebih bersemangat menjalani hidup dan lebih menghargai kehidupannya sendiri.
Meski dalam drama Korea The Great Ga Doo Shim hanyalah fantasi karena bunuh diri dirasuki roh jahat, kenyataan bahwa SMA tempat Ga Doo Shim belajar melakukan ujian dan perangkingan siswa memang terjadi juga di sekolah-sekolah di Korea.
Disclaimer:
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas TV
Baca artikel terkait drama Korea lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
drama Korea
The Great Shaman Ga Doo Shim
bunuh diri
kasus bunuh diri
bunuh diri memang ada di Korea
realita kehidupan di Korea
drakor
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
siswa bunuh diri karena dirasuki roh jahat
Kim Sae Ron
Nam Dae Reum
Korea Selatan
remaja
tingkat bunuh diri remaja
Sosok Kang Seo Ha yang Meninggal Usai Berjuang Melawan Kanker, Ini Drakor yang Pernah Dibintanginya |
![]() |
---|
Rekomendasi Drama Korea Dibintangi Jung Kyung Ho, Berperan Jadi Dokter hingga Pengacara Hantu |
![]() |
---|
Rekomendasi Drama Korea Terbaru Mei 2025, Jung Kyung Ho Jadi Pengacara Setan, Lee Jae Wook Comeback |
![]() |
---|
Rekomendasi Drama Korea Rating Tinggi Mei 2025, Tayang di Netflix, Terbaru Drakor Kang Ha Neul |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Drakor Mei 2025, Bakal Tayang di Netflix, Kang Ha Neul Comeback di Tastefully Yours |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.