Curhat Anak Lama Tak Ziarah Syok Lihat Kuburan Ayah, Miris Dijadikan Kandang Ayam: Sedih Gak Sih Lu?

Curhatan seorang anak yang mengeluhkan TPU tempat pemakaman sang ayah dijadikan kandang ternak dan tempat menjemur pakaian itu diunggah oleh akun TikTok @lolipopp592, Sabtu (10/6/2023), dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Medan.com

Video TikTok itu kemudian ulang oleh banyak akun di media sosial.

Salah satunya oleh akun Instagram @lensa_berita_jakarta, dan kini unggahan itu viral dan beredar di media sosial.

Adapun lokasi pemakan tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Prumpung, Jakarta Timur.

"Seorang warga mengeluhkan kuburan keluarganya yang dipakai buat jemur dan kandang ternak.

Baca juga: TERPOPULER SELEB Istri Ucup di Sitkom Bajaj Bajuri Kini Makin Glowing - Sikap Inara Rusli Dibongkar

Lokasi: TPU Prumpung, Jakarta Timur," isi narasi dalam keterangan unggahan @lensa_berita_jakarta.

Dalam unggahan video tersebut, terdengar perekam yang merupakan seorang wanita mengeluhkan makam sang ayah yang beralih fungsi menjadi tempat aktivitas warga.

Tempat pemakaman tersebut dijadikan sebagai kandang hewan ternak serta tempat menjemur pakaian.

“Hai guys lu sedih gak kalau kuburan bapak lo oran gtua lo dipake buat jemur guys, noh buat kandang semua guys, gimana nih dinasnya tolong benerin dong,” ujar perekam.

 Terlihat dalam video itu, kuburan di TPU tersebut dimanfaatkan warga setempat untuk dijadikan kandang hewan ternak.

Tampak pula seluruh makam dipasangi dengan pagar bambu sehingga semakin memudahkan warga menjadikannya kandang.

Dalam video itu terlihat pula sebuah kandang baru dibuat dengan sengaja menggunakan bambu di atas permukaan tanah yang rata di sebuah kuburan.

Tanpa ragu-ragu, warga setempat mengisi kandang buatan mereka dengan berbagai jenis hewan ternak, termasuk ayam, bebek, dan kambing.

Tak hanya itu, di TPU Prumpung, Jakarta Timur itu terlihat pula jemuran yang terdiri dari pakaian dan kain yang menutupi kuburan.

Baca juga: Dulu Kritik DPR RI Dewan Pengkhianat, Mantan Ketua BEM UI Kini Nyaleg DPRD DKI, Minta Dukungan

Selain digunakan sebagai kandang dan tempat menjemur, perekam juga mengeluhkan keberadaan sampah yang berserakan di area tersebut.

Unggahan video curhatan seorang anak yang sedih melihat kondisi tempat pemakaman sang ayah itu pun viral dan beredar di media sosial.

Tak sedikit warganet yang prihatin dengan kondisi tempat pemakaman umum itu.

"Buset bukan apa2 ya kaya gimana gt nanti orang tu pake baju yang di jemur di kuburan," tulis warganet.

"Lama-lama kalo dibiarin ntar bs ilang itu kuburannya dan pasti keluar deh bahasanya orang sdm rendah , gue orang lama di sini, gue udah dari dulu jemur di sini, begitulah kebiasaan warga konoha," tulis lainnya.

Baca juga: Sama Seperti Lebaran, Idul Adha 2023 Berpotensi Beda Hari? BRIN dan BMKG Ungkap Keterlihatan Hilal

Sementara itu, keluhan lain juga disampaikan warga setempat untuk didengarkan pemerintah.

Warga RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara mengeluhkan akses jalan di area TPU Prumpung yang rusak namun kunjung diperbaiki.

Rendi (34), warga setempat mengatakan jalan di area TPU Prumpung berperan penting usai akses keluar-masuk ke Jalan DI Panjaitan tertutup.

"Setelah pembangunan Tol Becakayu, jalan di TPU Prumpung ini jadi akses keluar-masuk warga. Tapi sudah lama jalan enggak diperbaiki," kata Rendi di Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends.com

Tak hanya karena berlubang, akses jalan dikeluhkan warga membahayakan karena selalu tergenang saat hujan mengguyur.

Baca juga: Geger Warga di Malang Temukan Pria Tewas Terapung di Sungai, Motor Jadi Saksi Bisu Sebab Kematian

Pengendara sepeda motor yang melintas harus berhati-hati bila tak ingin tergelincir karena genangan bercampur tanah merah.

"Kalau hujan itu sering ada motor jatuh karena jalannya berlubang dan licin. Sudah puluhan tahun seperti ini, tapi paling kerasa dampaknya sekarang," ujarnya.

Rendi menuturkan perbaikan akses jalan di area TPU Prumpung terakhir dilakukan dua tahun lalu oleh Pemkot Jakarta Timur.

Namun perbaikan tak dilakukan menyeluruh dengan alasan wewenang berada di pihak pengelola TPU Prumpung.

"Panjang jalan yang rusak sekarang 100 meter. Sudah dilaporkan ke pihak Kelurahan, tapi katanya perbaikan tanggung jawab pengelola TPU," tuturnya.