Berita Viral
Kronologi Balita Positif Narkoba seusai Diberi Minum Tetangga, Bermula dari Diminta Cari Uban
Seorang balita dinyatakan positif narkoba. Balita itu positif narkoba seusai diberi minum tetangganya.
TRIBUNJATIM.COM- Seorang balita dinyatakan positif narkoba.
Balita itu positif narkoba seusai diberi minum tetangganya.
Kisah itu kemudian viral di media sosial.
Terungkap kronologi kasus itu sebenarnya.
Dilansir dari Tribunnewsmaker, viral balita positif narkoba di Kota Samarinda dan jadi sorotan warganet.
Sang ibu yang bernama Meli (32) beberkan kronologi dan keadaan si balita usai meminum air isi narkoba tersebut.
Meli pun mengungkapkan bagaimana awal mula anaknya positif narkoba seusai diduga meminum air yang diberikan oleh tetangganya.
Semua berawal ketika si tetangga meminta carikan uban di rambutnya, dan mereka adalah teman kerja.
Simak berikut wawancara eksklusif TribunKaltim.co bersama ibu sang balita!
Baca juga: Kakek 55 Tahun Jadi Pengedar Narkoba, Digerebek Polisi Saat Kemas Sabu
Sang balita di Samarinda tersebut dinyatakan positif mengandung Metamfetamina, zat yang ada di dalam sabu-sabu.
Adapun tanda-tanda yang ditemukan Meli dari anaknya yaitu sang balita mengoceh, tidak mau makan dan minum, dan tidak tidur selama 2 hari usai pulang dari rumah tetangganya.
Meli dan sang balita berkunjung ke rumah tetangganya pada Selasa (6/6/2023) pukul 16.00 WITA.
Ibu dari balita yang dinyatakan positif narkoba tersebut mengungkapkan tujuannya datang ke rumah tetangganya saat itu.
"Pada Selasa sore itu, tetangga saya meminta saya untuk datang ke rumahnya, melalui chat WA dan nelfon-nelfon terus, untuk cari uban," ucap Meli kepada TribunKaltim.co saat wawancara eksklusif, Senin (12/6/23).
Diungkapkannya, permintaan tetangganya itu bukan rutinitas biasa, namun permintaan tersebut telah diminta jauh-jauh hari kepada Meli.
"Dari jauh-jauh hari memang dia sudah minta tolong cari uban, tapi saya nggak pernah datang, jadi daripada saya ditelepon terus jadi saya yaudahlah biar aja saya cabutin ubannya," ungkap ibu sang balita.
Kronologi Ibu dan Balita ke Rumah Tetangga
Pada Selasa (6/6/2023) pukul 16.00 WITA, Meli dan anaknya berkunjung ke rumah tetangga dan langsung mencari uban.
Adapun status tetangga ini adalah teman satu tempat kerja.
"Sekitar jam 4 sore, sampai di sana saya langsung cari uban karena teman. Kemarin satu tempat kerja sama dia, kenal baik. Jarak rumah dekat saja," ucapnya.
"Saat nyampe si adik itu kan langsung pergi main sama teman-teman di situ atau gimana?," tanya Wartawan TribunKaltim.
"Tidak, sama kita juga, lagi makan snack, lalu minta air minum," jawab Meli.
Air minum tersebut diakui Meli diambilkan langsung oleh tetangganya.
"Karena saya bertamu ke rumah dia, anak saya haus dan minta minum jadi saya bilang, 'Nanti Budhe yang ambilkan' jadi tuan rumah sendiri yang mengambil botol itu, sisa setengah," terang Meli.
Meli mengatakan, tidak ada kecurigaan dari air minum yang diberikan kepada balitanya tersebut
"Botolnya tanggung, 600 ml, saya juga tidak ada kecurigaan, jadi tetangga saya yang mengambil botol itu sendiri," lanjut Meli.
Lanjutnya, keadaan botol minum tersebut normal dan tetangganya langsung membukakannya dan memberikan kepada balita itu.
Si balita meminumnya tetapi tidak samapi habis. Tidak ada menyebutkan ada rasa pahit atau lainnya saat meminum air tersebut.
Ia dan balitanya pun langsung pulang usai mencabut uban.
"Setelah minum, saya selesai cabut uban, langsung saya pulang, (anak) tetap aktif kayak biasa, saya pulang sekitar jam 5 lewat, sebelum maghrib," ucap ibu sang balita.
Tanda-tanda Aneh Sang Balita Usai Pulang dari Rumah Tetangga
Ia menemukan keanehan dari anaknya mulai pukul 8 malam hingga pagi hari. Tidak mau makan, minum, berkeringat berlebih, hingga tidak mau tidur.
"Keanehan pertamanya sekitar jam 8 (malam) itu saya tawarin makan nggak mau makan, mungkin saya pikir udah kenyang makan jajan, bekeringat terus, keringatnya bau, saya mikirnya gini, 'lho keringatnya kok bau? nggak pernah baunya begini' cuma saya mikir mungkin karena kebanyakan main," ungkap Meli.
"Sudah jam 9 malam kok anak saya nggak mau tidur juga, saya bilang yaudah biar aja sampai nanti jam 10 biar agak siang bangunnya. Sampai jam 10 nggak mau tidur saya paksa, menangis dia, karena saya nggak enak sama tetangga saya, rumah saya kan rumah kayu biasa dempet begitu kan, akhirnya saya ketiduran sampai jam setengah 1," lanjutnya.
Usai terbangun, Meli melihat anaknya masih belum tidur.
"Saya bangun kan, saya lihat anak saya masih main, becerita-cerita sendiri, celoteh sendiri, sambil kayak bersih-bersih kumpulin sampah di ambal," ungkap Meli.
Meli pun akhirnya mencoba untuk mengirimkan pesan kepada tetangganya.
"Sampai pagi dia nggak mau tidur, setengah 6 pagi saya chat WA tetangga saya, saya tanya 'maaf Mbak, air yang Mbak kasih semalam itu air apa?' terus dia balas, 'itu air dari tempat kerjaan'," lanjut Meli.
"Langsung saya jawab kembali, 'Mbak tapi ini (anak saya) nggak mau tidur sampai pagi, dia celoteh-celoteh terus ini', sambil saya kirim video waktu subuh-subuh," tukasnya.
Meli Tidak Mendapatkan Jawaban dan Diblokir oleh Tetangganya
"Terus saya lanjut lagi chat WA nya, 'Mbak, ini kata tetangga di samping kok kayak efek narkoba, jadi ini mau dibawa ke BNN untuk diperiksa', setelah itu tetangga saya tidak mau membalas chat saya, tidak mengangkat telepon saya, dan memblokir nomor HP saya," lanjut Meli bercerita.
Usai diblokir, Meli memilih untuk menceritakan soal keanehan balita tersebut di media sosial.
"Setelah saya diblokir oleh tetangga saya, saya curhat di media sosial kondisi saya, mungkin ada yang paham kenapa anak saya seperti itu, lalu di komentar banyak yang bilang kesambet, keteguran, saya sempet mau bawa dia ke orang pintar," ucap Meli.
"Setelah curhat di media sosial ada tim RCP (Reaksi Cepat Perlindungan) Kaltim yang membaca postingan saya dan beliau langsung menghubungi saya, lalu membawa saya ke RSJ untuk tes urine dan dokter menyatakan hasil tes urine saya positif Narkoba," lanjutnya.
Untuk diketahui, Meli, ibu dari balita positif narkoba di Samarinda ini merupakan orang tua tunggal dari sang balita. Dirinya sudah pisah dengan suaminya saat balita masih kecil.
Meli adalah warga asli Balikpapan merantau ke Samarinda untuk bekerja, sempat berjualan online lalu bekerja di warung makan bersama tersangka.
Saat ini, diungkapkan Meli, sang balita sudah bisa makan, minu, dan tidur, meskipun sempat mengalami demam.
Hanya saja, saat ini emosi sang balita menjadi tidak terkontrol.
Adapun harapan yang disampaikan Meli kepada TribunKaltim.co saat wawancara.
"Kekhawatirannya karena efek jangka panjangnya, masih kecil banget udah ngerasain hal seperti itu untuk ke depannya semoga dapat jalan keluar kondisi anak saya sekarang ini untuk pemulihan dan penyembuhannya. Anak lebih baik di dalam rumah aja, jaman sekarang itu susah mempercayai orang walaupun orang itu kita kenal baik," pungkasnya.
Kasus lain soal narkoba terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Nasib miris dialami balita yang dijual ibunya demi narkoba.
Balita anak ibu tersebut tewas tragis dinodai dan dibunuh pengedar narkoba.
Kini kasus yang dialami balita itu pun menjadi sorotan publik.
Bagaimana kejadian selengkapnya?
Peristiwa ini terjadi di Pedro Juan Caballero, Paraguay.
Dikutip dari Siakap Keli, Minggu (30/4/2023), rekaman mengerikan saat seorang anak berusia tiga tahun dibawa pergi beredar.
Rekaman tersebut sebelum sang balita diperkosa dan dibunuh pengedar setelah dijual oleh ibunya untuk narkoba.
Ibu korban diduga mengizinkan pengedar narkoba untuk mengambil putrinya dengan imbalan kokain seharga PYG 100.000.
Kasus mengejutkan tersebut membuat geram warga setempat di Pedro Juan Caballero, Paraguay.
Jasad bocah malang tersebut lalu ditemukan dalam keadaan sadis pada 22 April 2023 lalu.
Jasad korban ditemukan terbungkus baju di atas ranjang di sebuah rumah kosong.
Melansir TribunTrends.com, rekaman CCTV menunjukkan korban dibawa pergi dari rumahnya oleh pengedar narkoba yang menukarnya dengan 30 keping kokain.
Tersangka terlihat menggendong korban hanya dengan menggunakan satu tangan.
Sedangkan lengan lainnya terlihat menampar korban yang meronta saat di jalan.
Penduduk setempat yang marah dilaporkan mencoba membunuh ibu korban (42).
Yakni ketika dia ditangkap setelah diduga mengaku kepada polisi.
Ibu korban awalnya memberitahu polisi bahwa anaknya menghilang saat sedang tidur.
Ibu korban akhirnya mengakui pertukaran tersebut setelah polisi menemukan rekaman CCTV.
Menurut media setempat, pengedar yang juga pacar wanita tersebut mengaku telah melakukan pembunuhan sang balita.
Hasil autopsi juga mengungkapkan, bocah nahas tersebut juga mengalami pelecehan asusila oleh tersangka.
Ibu korban dan pacarnya kini telah ditangkap.
Selain itu seorang remaja berusia 17 tahun yang juga diduga terkait dengan kejahatan tersebut ditangkap.
Menurut laporan polisi, wanita tersebut diduga dalam pengaruh obat-obatan.
Ia diduga tidak peduli dengan anaknya saat polisi menggeledah korban.
Lebih dari 300 penduduk setempat menghadiri pemakaman anak tersebut.
Bahkan beberapa tetangga kemudian membakar rumah tempat jenazahnya ditemukan.
Penyelidik juga mengungkapkan bahwa keluarga tersebut memiliki 'sejarah tragedi'.
Wanita tersebut diyakini memiliki tujuh anak.
Termasuk seorang gadis berusia 12 tahun yang diduga dilecehkan secara seksual oleh seorang pria berusia 30 tahun.
Kedua kasus tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan polisi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
balita dinyatakan positif narkoba
viral di media sosial
balita positif narkoba
Samarinda
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Arti Bendera One Piece yang Viral Berkibar Jelang HUT Ke-80 RI, DPR: Masuk Kategori Makar |
![]() |
---|
Nasib Siswa SD Telantar Imbas Guru Diduga Sering Bolos, Wali Murid Sambat: Sering |
![]() |
---|
Waspada saat Kibarkan Bendera One Piece di HUT RI, Pakar Ingatkan Potensi Sanksi Tegas |
![]() |
---|
Pengemudi Pajero Ngaku Aparat Sambil Pamer Pistol, Ngamuk Tak Terima Disuruh Menepi |
![]() |
---|
Sosok Sugiono, 'Anak Ideologis' Prabowo Subianto Jadi Sekjen Partai Gerindra Gantikan Muzani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.