Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Nasional

RESMI Status Pandemi Covid-19 di Indonesia Dicabut, 161 Ribu Warga Direnggut Virus Corona

Resmi sudah pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.

Editor: Sudarma Adi
Pemkab Kediri atau bisa pakai ilustrasi covid
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kediri. 

Memori Gelombang Delta dan Omicron
Indonesia pernah dihantam Covid-19 gelombang varian Delta dan Omicron.

Pada 2021, gelombang Delta pernah merepotkan seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan. Penyebabnya adalah Covid-19 varian Delta lebih cepat menular.

Pada saat itu kasus infeksi mencapai 3000 sampai 6000 kasus per hari. Puncak gelombang Delta terjadi pada Juni hingga Juli 2021 yang mencapai 56.000 kasus dalam sehari.

Sedangkan kasus kematian akibat gelombang Delta berkisar antara 100 sampai 400 orang dalam sehari. Bahkan pada 27 Juli 2021 tercatat terdapat 2.069 orang yang meninggal akibat gelombang Delta.

Gelombang Delta perlahan menurun pada September 2021.

Sedangkan kasus infeksi gelombang Omicron mencapai puncak pada 16 Februari 2022 dengan 64.718 orang dalam sehari.

Infeksi Omicron tercatat mulai menurun pada Maret 2022.

Meski tak seganas Delta, infeksi varian Omicron tercatat merenggut korban jiwa tertinggi dalam sehari pada 8 Maret 2022, yakni mencapai 401 orang.

Pertimbangan pencabutan pandemi

Jokowi memaparkan sejumlah alasan mencabut status pandemi.

Alasan itu adalah angka konfirmasi harian kasus Covid-19 mendekati nihil. Hasil survei sero menunjukan 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19.

Pertimbangan lainnya adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mencabut status public health emergency of international concern terhadap Covid-19.

"Walaupun demikian, saya meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati serta terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih," tegas Jokowi.

"Tentunya dengan keputusan ini pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak semakin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat," tambahnya.

 

Artikel ini telah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved