Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Warga Singapura yang Ditangkap Imigrasi Ternyata Pernah Jadi Dosen di UIN SATU Tulungagung

Warga Singapura yang ditangkap imigrasi ternyata pernah menjadi dosen dan mengajar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Humas UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung, Ulil Abshar mengatakan, Mohtar bin Bakri (67), warga Singapura pernah mengajar di UIN SATU Tulungagung, Rabu (21/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Mohtar bin Bakri (67), warga Singapura yang belasan tahun bekerja di Tulungagung, Jawa Timur, diamankan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.

Mohtar menggunakan nama Yatno, dan berhasil mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak tahun 2008.

Selama di Tulungagung, Mohtar bekerja sebagai dosen Bahasa Inggris di Universitas Bhineka PGRI Tulungagung.

Namun ternyata Mohtar juga mengajar sebagai dosen luar biasa (DLB) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung.

Hal ini disampaikan Humas UIN SATU Tulungagung, Ulil Abshar kepada wartawan, Rabu (21/6/2023).

“Saya belum tanya bagian kepegawaian, tapi yang pasti beliau pernah mengajar Bahasa Inggris di sini,” ujar Ulil.

Informasi dari kalangan mahasiswa, di tahun 2008 Mohtar sudah mengajar di UIN, yang kala itu masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Lanjut Ulil, status Mohtar saat ini hanya dosen luar biasa, bukan dosen tetap atau pegawai negeri sipil (PNS).

Pada semester ganjil 2022 lalu, Mohtar masih mendapat jadwal mengajar.

Baca juga: Mau Nge-mall tapi Salah Pakai Google Maps, WNA Turki yang Naik Motor Lewat Jalan Tol Waru Disetop

“Yang pasti mahasiswanya juga banyak. Beliau tidak lagi mendapatkan jadwal mengajar karena mengundurkan diri,” sambung Ulil.

Mohtar mengajukan pengunduran diri pada Maret 2023 kemarin.

Surat pengunduran diri diantarkan oleh istrinya, bukan Mohtar sendiri.

Dalam penjelasannya, alasan pengunduran diri ini karena Mohtar ingin pensiun dari mengajar.

“Jadi statusnya sudah mengundurkan diri, bukan lagi dosen di UIN SATU Tulungagung,” papar Ulil.

Terakhir Mohtar tinggal di Perumahan Purimas Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

Baca juga: Warga Heran Rumah Mewah di Duren Sawit Selalu Sepi Ternyata Isi 20 WNA Penipu, Kaget Gang Diserbu

Dari penelusuran diketahui, KTP pertama Yatno terbit pada 2008.

Ia tercatat lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada 9 Februari 1973, anak pertama pasangan Kasmono dan Misirah.

Yatno kemudian mengajukan perubahan identitas melalui Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, dengan nomor 125/Pdt.P/2019/PN Tlg.

Nama barunya adalah Mohtar, kelahiran 25 Desember 1956 di Kampong Pachitan, Changi, Singapura, anak ke-6 Bakri bin Posmito dan Rahmah binti Umah.

Data perubahan dalam KK ini adalah identitas sebenarnya, sebelum berganti nama menjadi Yatno.

Mohtar diketahui pertama kali masuk ke Indonesia pada 1984.

Baca juga: Ditugaskan Mengajar Ilmu Agama para Napi, Ustaz di Banyuwangi Malah Bawa Sabu-sabu ke Lapas

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved