Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Belasan Tahun Anak Inses Sama Ibu Kandungnya Sejak SMA, Kejiwaannya Disebut Terganggu: Kecanduan

Kasus inses anak dan ibu kandung tersebut baru terungkap pada Rabu (21/6/3023).

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi - Canva
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, ungkap kasus inses saat menjadi pembicara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi pada Rabu (21/6/2023). 

Sukendra menilai, pemuda tersebut nekat inses dengan ibunya akibat kecanduan zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Saat dilakukan pengecekan, pemuda tersebut kata Sukendra, positif narkotika jenis sabu-sabu dan pernah juga konsumsi ganja.

Namun yang paling rutin dipakainya adalah lem.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena. Lalu, kehilangan kesadaran sebagai manusia normal."

"Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," bebernya.

Baca juga: Kejamnya Anak di Karawang, Habisi Nyawa Ayah yang Sedang Stroke, Teriakan Ibu Memilukan

Sukendra melanjutkan, pemuda tersebut mengaku telah mengkonsumsi lem sejak masa SMP atau sederajat.

Kini, usianya telah menginjak umur 28 tahun.

Sementara inses dengan ibu kandungnya dimulai ketika ia masih SMA.

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tutur Sukendra.

Seusai dikarantina, ternyata pemuda yang berhubungan seksual dengan ibunya tersebut juga diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Dugaan ini terungkap saat LSM Ganggam Solidaritas atau IPWL Agam Solid melakukan pengecekan kepada pemuda tersebut.

"Setelah kami karantina selama tujuh bulan belakang, ada indikasi gangguan jiwa pada anak (pemuda) tersebut."

"Sebab telaah kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Sukendra.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023).
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Pihak IPWL Agam Solid mencoba menanyakan terkait aktivitas sehari-hari.

Namun, pada waktu yang cepat, pemuda tersebut bisa lupa, lalu ingat lagi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved