Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mewahnya Rumah Panji Gumilang Luasnya Ribuan Meter, Kini Pimpinan Al Zaytun Tolak Temui MUI Pusat

Mari mengintip mewahnya rumah Panji Gumilang sosok Pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang sedang ramai disoroti oleh beragam pihak, terutama oleh UAS.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, Tribunnews.com
Kediaman pimpinan Ponpes Al Zaytun yang kini tengah disoroti, ternyata rumahnya sangat mewah luasnya ribuan persegi. 

TRIBUNJATIM.COM - Beginilah potret mewahnya rumah Panji Gumilang yang ternyata luasnya ribuan meter persegi.

Kini Pimpinan Pondok Pesantretn Al Zaytun itu sedang menjadi perbincangan publik.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun mendapat sorotan setelah terbongkar ajaran agama yang disebarkan.

Hal itu berkaitan dengan ajaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, yang dianggap sesat.

Rupanya, Panji Gumilang memiliki kekayaan yang tak main-main sebagai Pimpinan Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan akibat berbagai aktivitas kontroversial yang dilakukan di pesantren tersebut.

Di antara aktivitas tersebut yakni praktik shalat Idul Fitri 1444 hijriah yang dipandang tak lazim.

Ponpes Al-Zaytun menganut mazhab Ahmad Soekarno, yang menyatakan Al Quran merupakan karangan Nabi Muhammad.

Selanjutnya, ada pula mazhab soal taubat zina dengan membayar uang, mengubah salam dan menyanyikan lagu yahudi.

Beberapa lain mazhab menyebut Indonesia adalah tanah suci, wanita boleh jadi imam dan khatib shalat, dan masjid tempatnya orang frustasi, kikir, dan kecewa.

Baca juga: Panji Gumilang Ajak Pengikut Ponpes Al Zaytun Nyanyi Shalom Aleichem, Imam Supriyanto: Cari Duit

Alhasil, kehidupan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang ikut menjadi perbincangan.

Termasuk gaya hidupnya yang kini disoroti.

Panji Gumilang dibicarakan soal aset dan rumahnya yang memiliki luas ribuan meter persegi di Depok, Jawa Barat.

Panji Gumilang memiliki aset berupa rumah di Jalan Swadaya, RT 002 RW 03, Kelurahan Krukut, Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Panji Gumilang pemimpin Ponpes Al-Zaytun
Panji Gumilang pemimpin Ponpes Al-Zaytun (Tribunnews)

Devi Romey Shinta, Ketua RT 002 RW 03 mengonfirmasi, rumah tersebut milik Panji Gumilang yang dibeli sejak 2000 atau lebih kurang 20 tahun lalu.

"Iya, itu punya dia, Panji Gumilang. (Beli rumah) dari 2000 atau 2002 ya, sudah lama itu," ungkap Devi saat ditemui di Jalan Swadaya, Jumat (23/6/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , (24/6/2023).

Dari keterangan pedagang yang berjualan di sekitaran rumah tersebut, rupanya Panji Gumilar tidak pernah menempati rumah yang sudah dibelinya cukup lama itu.

"Orangnya (Panji) enggak tinggal di sini. Di situ cuma ada 1-2 satpam doang. Selama ini juga enggak pernah lihat orangnya (Panji)," tutur pedagang yang tak mau disebutkan namanya.

Penjual minuman itu sudah mengetahui pemilik rumah tersebut bernama Panji.

Namun, dia baru tahu bahwa Panji adalah pimpinan Ponpes Al-Zaytun saat ponpes itu jadi sorotan.

Baca juga: Ungkap Ada Rencana Makar dari Ponpes Al Zaytun, Mantan Pengikut Beber Cara Kuras Harta Dalam 2 Jam

Meski tak pernah bertemu langsung, Devi mengatakan, Panji Gumilang dulunya merupakan sosok yang sering membantu lingkungan.

Kendati demikian, kata Devi, interaksi keluarga Panji Gumilang dengan warga setempat hanya melalui penjaga rumah pimpinan pondok pesantren itu.

"Paling dulu pernah kasih kurban buat warga. Cuma (yang memberikan kurban) penjaganya saja, enggak pernah turun langsung dia (Panji)," ungkapnya.

Panji Gumilang, kata Devi, beberapa tahun ke belakang sudah tak pernah lagi berkurban di lingkungan setempat.

"Kalau dulu iya, sekarang sih enggak," ucapnya.

Penampakan rumah Panji Gumilang dari luar yang ternyata isi di dalamnya luas sampai ribuan meter persegi
Penampakan rumah Panji Gumilang dari luar yang ternyata isi di dalamnya luas sampai ribuan meter persegi (Kompas.com)

Dikutip jatim.tribunnews.com dari pantauan Kompas.com di lokasi, rumah yang memiliki luas ribuan meter persegi itu terletak di samping kali kecil yang berada di sisi Jalan Swadaya.

"Saya kurang hafal, tapi luasnya (rumah Panji) sekitar ribuan (meter persegi). Ada beberapa bidang, 3-4 bidang," ungkap Devi.

Ada jembatan sepanjang 5-7 meter yang menghubungkan Jalan Swadaya dengan rumah Panji Gumilang.

Pagar tinggi dan jembatan Rumah Panji memiliki dinding pagar bata dengan gerbang kayu berwarna coklat. 

Pagar setinggi sekitar 2,5 meter itu berdiri di bantaran kali.

Beberapa pohon besar tumbuh di halaman dan di dekat dinding pagar, tepat di bantaran kali.

Baca juga: Pengikut Ajaran Ponpes Al Zaytun Disebut Bak Sakau Narkoba, Sistem Perekrutannya Pakai Sugesti Agama

Bendera Merah Putih terpasang di pagar tersebut. Di balik pagar terdapat halaman yang cukup luas.

Dari jalan raya, tidak tampak aktivitas apa pun di dalam rumah Panji Gumilang.

Di depan pagar, terdapat jembatan sebagai akses jalan menuju rumah Panji.

Stan penjualan makanan dan minuman juga berderet di dekat jembatan tersebut.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun di Indramayu Dinilai Mengarah ke Kesesatan, Ridwan Kamil Masih Tunggu Fatwa MUI

Kini setelah Panji Gumilang mendapat sorotan, kabar terbaru ia dipanggil secara khusus oleh Gubernur Jawa Barat.

Panggilan itu dipenuhi pada Jumat (23/6/2023).

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, meninggalkan Kantor Gubernur Jawa Barat Gedung Sate, Kota Bandung, usai bertemu dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan aliran yang diajarkan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023).

Pertemuan yang digelar di Ruang Manglayang, Gedung Sate tersebut, dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dan selesai pada pukul 17.30 WIB.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang (tengah berpeci hitam) saat meninggalkan Gedung Sate usai menjalani pertemuan dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023).
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang (tengah berpeci hitam) saat meninggalkan Gedung Sate usai menjalani pertemuan dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023). (Kompas.com)

Usai menghadiri undangan tim investigasi yang terdiri dari Majelis UIama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan ormas Islam, Panji irit bicara.

Dia tak berkenan diwawancarai awak media meski terus diberondong pertanyaan.

"Bagus," singkat Panji saat ditanya soal hasil pertemuan dengan tim investigasi.

Dengan pengawalan ketat timnya, Panji kemudian meninggalkan Gedung Sate.

Dia pergi menggunakan mobil Toyota Land Cruiser warna hitam berpelat nomor B 467 APG.

Tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat turut hadir dalam proses dialog dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang. Namun, Panji Gumilang tidak berkenan bertemu dengan tim MUI pusat. Hal tersebut disampaikan oleh Tim Peneliti Ma'had Al Zaytun MUI Pusat Firdaus Syam di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). (Kompas.com)

Sebelumnya, dalam keterangan, Panji Gumilang menyatakan tidak bersedia menemui MUI Pusat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat turut hadir dalam dialog dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang, di Kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/6/2023).

Namun, Panji tidak berkenan bertemu dengan tim MUI pusat.

"Kami dari MUI menyatakan sangat menyayangkan, menyesalkan, karena Panji Gumilang tidak bersedia bertemu dengan atau menghindari MUI," ucap Tim Peneliti Ma'had Al-Zaytun MUI Pusat, Firdaus Syam, di Gedung Sate, Jumat malam.

Firdaus mengatakan, MUI sempat mendatangi Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Wanita Ini Ogah Turun saat Pasangannya Isi Bensin, Endingnya Malah Malu dan Jadi Bahan Tertawaan

Namun, upaya tersebut tak mendapat respons dari Panji.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah, bahkan kemarin juga kami sudah ke Indramayu untuk bisa bertemu, tapi memang tidak direspons. Kami pernah mengirim surat beberapa hari yang lalu, juga sampai sekarang tidak ada pertemuan untuk tabayun. Dan hari ini kami datang dari Jakarta juga ditolak," paparnya.

Karena itu, MUI menitipkan empat pertanyaan kepada tim investigasi Jabar untuk mengonfirmasi sejumlah temuan tim di lapangan.

"Kami masih berupaya dengan mengirimkan empat pertanyaan penting yang kami titipkan ke tim investigasi agar Panji Gumilang menjawab pertanyaan itu. (Pertanyaan) kami rumuskan berdasarkan fakta di lapangan. Sekali lagi kami kecewa. Kita tahu bahwa tabayun itu kan maknanya meminta kejelasan tentang pernyataan-pernyataan itu agar ini semuanya bisa clear," jelasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved