Berita Viral
Fakta Baru Kasus Ayah Nodai Putrinya hingga Hamil 7 Kali, Motif Tak Wajar, Istri Pelaku Terlibat
Fakta baru kasus ayah nodai putrinya di Banyumas terungkap. Pelaku ternyata memiliki motif tak wajar saat melakukan aksi bejatnya.
Peristiwa itu terjadi di kisaran 2012 hingga 2018.
Sebelumnya sempat diberitakan menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.
Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.
Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.
Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.
Baru-baru ini kasus inses juga terjadi di tempat lainnya.
Sudah sekitar belasan tahun seorang anak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya sendiri alias inses.
Melansir Tribun Padang, anak tersebut disebut telah inses dengan ibu kandungnya sejak masih duduk di bangku menengah atas (SMA).
Namun kasus inses anak dan ibu kandung tersebut baru terungkap pada Rabu (21/6/3023) lalu.
Kini anak tersebut telah berumur 28 tahun.
Kasus ini sendiri diungkap Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, saat sosialisasi di rumah dinasnya.
Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak.
Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota pada Rabu (21/6/2023).
"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut.
"Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," imbuhnya.
Bahkan Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.
Saat ditelusuri lebih lanjut, diketahui pemuda yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya sedang dikarantina di pusat rehabilitasi yang bernama IPWL Agam Solid.
IPWL Agam Solid atau yang juga dikenal LSM Ganggam Solidaritas, merupakan binaan langsung di bawah Kementerian Sosial.
Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkarantina pemuda yang inses dengan ibu kandungnya.
"Karantina sudah berjalan tujuh bulan sejak hari ini, mulai dikarantina karena pihak keluarga melapor," kata Sukendra, Jumat (23/6/2023), di Bukittinggi.
"Sebab, anak (pemuda) ini sudah mengancam pakai senjata tajam dan membahayakan," imbuhnya.
Sukendra menilai, pemuda tersebut nekat inses dengan ibunya akibat kecanduan zat adiktif serupa lem dan narkotika.
Saat dilakukan pengecekan, pemuda tersebut kata Sukendra, positif narkotika jenis sabu-sabu dan pernah juga konsumsi ganja.
Namun yang paling rutin dipakainya adalah lem.
"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena. Lalu, kehilangan kesadaran sebagai manusia normal."
"Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," bebernya.
Sukendra melanjutkan, pemuda tersebut mengaku telah mengkonsumsi lem sejak masa SMP atau sederajat.
Kini, usianya telah menginjak umur 28 tahun.
Sementara inses dengan ibu kandungnya dimulai ketika ia masih SMA.
"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tutur Sukendra.
Seusai dikarantina, ternyata pemuda yang berhubungan seksual dengan ibunya tersebut juga diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Dugaan ini terungkap saat LSM Ganggam Solidaritas atau IPWL Agam Solid melakukan pengecekan kepada pemuda tersebut.
"Setelah kami karantina selama tujuh bulan belakang, ada indikasi gangguan jiwa pada anak (pemuda) tersebut."
"Sebab telaah kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Sukendra.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kasus ayah nodai putrinya
Banyumas
pembunuh 7 bayi
inses
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.