Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Aksi Ayah Inses dengan Anak Sebenarnya Diketahui Istri, Alasan Diam dan Tak Lapor Polisi Dikuak

Rupanya, selama ini istri dukun di Banyumas yang melakukan inses dengan anak kandungnya mengetahui perbuatan suaminya itu.

KOMPAS.com
Tersangka R (pakai penutup kepala) digelandang ke Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Rupanya, selama ini istri dukun di Banyumas yang melakukan inses dengan anak kandungnya mengetahui perbuatan suaminya itu.

Namun, sang istri justru diam saja tak berbuat banyak.

Alasan istri tak lapor polisi meski tahu perbuatan suami inpun terungkap.

Diketahui, R (57) pria di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah yang melakukan inses dengan anaknya berinisial E (26) sudah ditangkap oleh kepolisian.

R mengaku dari hubungan inses itu telah lahir tujuh bayi.

Setelah bayi itu dilahirkan, R langsung membunuhnya.

Baca juga: Isi ‘Bisikan’ Guru Spiritual Ayah Inses Anak Kandung, 7 Bayi Dibunuh, Motif Sebenarnya Dikuak Polisi

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, ayah dan anak itu diduga inses sejak 2013.

Usai dibunuh, R membungkus jasad bayi-bayi itu dengan kain, lalu menguburnya di kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“Penguburan dilakukan dari tahun 2014 sampai 2021,” kata Agus dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Agus juga menuturkan, R diduga melakukan hubungan inses itu di sebuah gubuk yang dulu didirikan di sekitar TKP.

Aksi R tersebut ternyata diketahui oleh istrinya, namun istrinya tidak berani untuk melapor.

Agus mengatakan, R memiliki tiga istri.

Baca juga: Dituduh Inses Sama Anak, Sang Ibu Kini Laporkan Wali Kota Bukittinggi Telah Sebar Hoaks: Merusak

Tersangka R (pakai penutup kepala) digelandang ke Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023).
Tersangka R (pakai penutup kepala) digelandang ke Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). (KOMPAS.com)

Istri pertama dinikahi secara sah, sedangkan dua lainnya dinikahi secara siri.

Beberapa waktu berselang, R menceraikan istri pertama dan keduanya.

“Anak perempuan berinisial E ini merupakan anak pertama dari istrinya yang ketiga,” kata Agus dikutip dari Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Aksi R tersebut sebenarnya diketahui oleh istri ketiganya, namun istrinya diancam agar tidak membocorkan.

“Istri mengetahui, tapi dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak, karena diancam pelaku untuk diam. Kalau lapor, akan dibunuh,” tuturnya.

Bahkan, dalam proses kelahiran bayi hasil inses itu juga dibantu oleh istri tersangka.

Agus mengungkapkan, R dikenal sebagai dukun oleh masyarakat sekitar dan kesehariannya memancing.

“Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai,” jelasnya.

Baca juga: Ayah Banyumas Jalin Inses Sama Anaknya Ternyata Dukun, 7 Bayi Dibunuh Buat Ritual, Punya 3 Istri

Agus menyebut, pihaknya tengah mendalami motif R menghamili anak kandungnya sendiri dan kemudian membunuh bayinya.

Berdasarkan informasi awal, perbuatan R itu tidak menutup kemungkinan berhubungan dengan praktik perdukunan.

“Informasi awal ada guru spiritual (yang mengarahkan) untuk melakukan hal itu (hubungan inses),” terangnya.

Sebelumnya, empat kerangka bayi sudah ditemukan oleh warga dan sudah dievakuasi dari TKP.

Kini, Agus mengatakan pihaknya sedang menggali kebun yang menjadi TKP untuk menemukan tiga kerangka bayi lainnya.

Sejauh ini, pihak kepolisian baru menetapkan satu tersangka yakni R, ayah kandung E yang melahirkan ketujuh bayi itu.

Baca juga: Awal Terungkapnya Anak Inses dengan Ibu Kandung, Keluarga Minta Direhab, Si Pemuda Mulai Mengancam

Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh hingga total ada 7 kerangka bayi
Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh hingga total ada 7 kerangka bayi (Tribun Banyumas)

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru terkait kasus tersebut.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Agus.

Sementara ini, E berstatus sebagai saksi korban.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di Mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujarnya.

Agus menyampaikan, pihaknya juga sedang mendalami peran seseorang yang disebut tersangka R sebagai guru spiritual.

Sebab, tersangka R mengaku melakukan perbuatan itu atas arahan guru spriritualnya.

Baca juga: Pengakuan Ayah di Banyumas Inses Sama Anak, 8 Tahun 7 Bayi Dikubur Dibantu Istri, Ada Guru Spiritual

Apa itu inses

Kasus incest atau inses antara ayah dan anak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tengah menjadi perhatian masyarakat luas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inses adalah hubungan seksual atau perkawinan antara dua orang yang bersaudara kandung yang dianggap melanggar adat, hukum, atau agama.

Dikutip dari laman kpai.go.id, inses tergolong salah satu kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat karena bertentangan dengan hukum.

Kasus yang terkait dengan inses termasuk dalam golongan pemerkosaan.

Tindakan pemerkosaan atau kejahatan seksual ini secara umum dialami oleh perempuan yang masih anak-anak atau remaja.

Pada umumnya, pelaku dan korban berasal dari stratifikasi sosial yang rendah.

Selain itu, kekerasan seksual ini dapat terjadi karena faktor lingkungan dan latar belakang psikis dari pelaku.

Hal yang paling menyedihkan adalah ketika pemerkosaan dilakukan oleh orang terdekat korban yang masih memiliki hubungan darah.

Padahal, seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing korban.

Menurut KPAI, banyak kasus pemerkosaan yang terjadi antara ayah dan anak yang masih di bawah umur, kakak dan adik, bahkan antara ibu dan anak kandungnya sendiri.

Kekerasan seksual dalam bentuk inses tidak selalu dijatuhi hukuman mati, meskipun banyak negara yang menjatuhi hukuman mati untuk kasus ini.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved