Berita Viral
Nasib Siswa SD Dibully Kakak Kelas hingga Meninggal Dunia, Keluarga Kuak Tangis Terakhir: Kesakitan
Terungkap kasus siswa SD dibully kakak kelas hingga meninggal dunia. Keluarga masih ingat tangis terakhir siswa SD itu sepulang sekolah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kasus siswa SD dibully kakak kelas hingga meninggal dunia.
Keluarga masih ingat tangis terakhir siswa SD yang dibully itu sepulang sekolah.
Siswa SD itu mengadu kesakitan.
Kini polisi pun turun tangan.
Baca juga: Bully Siswa SMP Suruh Cium Kaki sampai Ditabrak Motor, Pelaku Ingin Balas Dendam, Kini Ditangkap
Korban diketahui merupakan siswa kelas 2 SD bernama Ibrahim Hamdi (8).
Ia diduga tewas setelah menjadi korban bullying kakak kelasnya.
Sebelum tewas, korban diketahui sempat mengadu kepada orangtuanya sembari menangis.
Dikutip dari TribunMedan, kasus ini sampai saat ini masih didalami oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Nangis-nangis Minta Maaf, Emmy Penghina Ameena Bongkar Alasan Bully Anak Aurel, Nikita Mirzani: Basi
Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvin Trianingsih, Rabu 28 Juni 2023.
Ia juga membeberkan, pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi-saksi.
"Untuk itu belum ada kepastiannya, masih dalam proses penyelidikan," sebutnya.
Lebih lanjut, Selvin menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah melakukan pengecekan di lokasi, setelah mendapatkan informasi kejadian tersebut.
"Kami cek TKP, awal mulanya kami mendapatkan informasi dari petugas BKM masjid, katanya ada kejadian kita langsung ke sini," bebernya.
Baca juga: Nasib Artis Cantik Jadi Korban Bully Gegara Pacar Seleb Top, Bentuk Tubuh Ikut Diungkit: Belum Puber
Menurut Yusraini Nasution alias Butet orang tuanya, anaknya yang masih duduk bangku kelas 2 SD, sebelum meninggal dunia sempat mengadu kepadanya.
Anaknya itu seusai pulang sekolah datang ke lapak jualannya di depan Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, pada Kamis (22/6/2023) kemarin.
Saat itu, anak pertamanya ini mengeluh kesakitan setelah dianiaya oleh kakak kelasnya sepulang dari sekolah.
"Dia kemarin dipukuli sama abang - abang kelasnya, kelas lima kelas enam, sementara anak saya kelas dua SD. Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli," kata Butet saat diwawancarai di rumahnya, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Pilu Siswa SMP Diikat di Pohon dan Disiram Air Got, Si Bocah Pasrah, Ahmad Sahroni: Perundungan Lagi
Baca juga: Kasus Perundungan di Ponpes An-Nur 2, Pihak Keluarga Mediasi ke Polres Malang, Bakal Berakhir?
Beberapa waktu lalu, seorang remaja di Lampung Timur nekat bunuh diri membakar tubuhnya setelah mengguyurnya menggunakan Pertalite.
Diduga korban mengalami depresi akibat sering mengalami perundungan (bully) oleh teman sebanyanya.
Peristiwa itu terjadi di persawahan yang berada di tepi Jalan Lintas Pantai Timur (Jalinpantim) Sumatera, Lampung Timur, pada Minggu (28/8/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban berinisial ANM (18), warga Kecamatan Pelindung, itu tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Kapolsek Way Bungur Inspektur Satu (Iptu) Riki Setiawan membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Baca juga: Kondisi Terkini Korban Perundungan Siswa SD di Malang, Jalani Operasi Pengangkatan Darah Beku
Menurut Riki, korban ditemukan pertama kali oleh saksi Misno yang saat itu sedang mencari rumput di lokasi.
"Saksi Misno mendengar dan melihat korban berteriak minta tolong sambil berlari di persawahan ke arah jalan," kata Riki saat dihubungi melalui telepon, Selasa (30/8/2022).
Dari penulusuran Polsek Way Bungur, Riki mengatakan, diduga korban mengalami depresi akibat sering dirundung oleh sejumlah teman sebayanya.
Sehingga, korban nekat mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya dengan membakar diri itu.
"Korban sering di-bully soal ekonomi, sering dikatai anak miskin," kata Riki, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Tangani Kasus Perundungan di Sekolah, Pemkab Banyuwangi Akan Gelar Pekan Parenting Rutin
Dari keterangan keluarga, korban terakhir terlihat pada Jumat (26/8/2022) ketika hendak berpamitan untuk mencari pekerjaan.
Sebelum pergi, korban juga sempat menjual ponselnya untuk ongkos kendaraan.
Riki menambahkan, belum diketahui posisi korban sejak Sabtu hingga hari kejadian tersebut.
Namun, dari penelusuran polisi, korban membeli bahan bakar jenis pertalite di pengecer yang tidak jauh dari lokasi.
"Diduga korban mengguyur tubuhnya dengan bahan bakar itu lalu menyulutnya dengan api," kata Riki.
Baca juga: Dendam Sering Dibully Semasa Sekolah, Pemuda 19 Tahun Sayat Leher Pegawai Toko Kosmetik di Lumajang
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Baca juga: Ternyata Bocah SD yang Pindah SLB Tak Dibully, Firman Tak Naik Kelas hingga IQ Rendah, Kini Membaik
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
siswa SD dibully kakak kelas hingga meninggal
tangis terakhir siswa SD yang dibully
Kompol Selvin Trianingsih
bully
depresi
bakar diri
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.