Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Boleh Diwakilkan, Ribuan Jemaah Haji Lansia Diimbau Tak Memaksakan Diri Lempar Jumrah Sendiri

Ribuan jemaah haji Indonesia lanjut usia (lansia) atau resiko tinggi (risti) dipastikan akan diwakilkan lempar jumrahnya karena alasan kesehatan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Galih Lintartika
Ribuan jemaah haji Indonesia lanjut usia (lansia) atau resiko tinggi (risti) dipastikan akan diwakilkan lempar jumrahnya karena alasan kesehatan 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, MAKKAH - Ribuan jemaah haji Indonesia lanjut usia (lansia) atau resiko tinggi (risti) dipastikan akan diwakilkan lempar jumrahnya karena alasan kesehatan.

Kasi Lansia dan Disabilitas Satgas Mina Arif Nurrawi mengatakan, sejauh ini, yang sudah pasti dibadalhajikan adalah 238 jemaah yang sakit.

“Itu data jemaah kemarin yang disafariwukufkan. mereka otomatis akan diwakilkan untuk lempar jumrahnya,” katanya, Kamis (29/6/2023).

Sedangkan untuk jemaah lansia dan risti yang saat ini sudah ada di Mina, sudah banyak juga yang mendaftar untuk diwakilkan lempar jumrahnya.

“Untuk datanya terus bergerak, jadi belum bisa dipastikan konkretnya. Data itu akan terus bergerak mengikuti situasi dan kondisi,” tambah dia.

Menurut dia, sejak awal PPIH Arab Saudi memang memberi kemudahan bagi jemaah lansia dan risti untuk tidak memaksakan diri lempar jumrah.

Baca juga: Hindari Cuaca Panas, Jemaah Haji Dapat Pilih Waktu Sore atau Malam untuk Lempar Jumrah

Apalagi, situasi dan kondisi sekarang yang sangat tidak mendukung sekali. Suhu di Mina sudah lebih dari 45 derajat dan lokasi maktab ke jamarat yang tidak dekat.

“Petugas kloter harus menyampaikan jemaahnya untuk tidak memaksakan diri lempar jumrah, itu bisa diwakilkan ke petugas. Ini harus diselesaikan di kloter,” terangnya

Dia menyebut, situasi yang panas ini membuat jemaah mudah dehidrasi dan lemas. Itu terlihat di Kantor Misi Haji dan Pos Kesehatan haji pertama kemarin.

“Banyak jemaah lansia dan risti yang dirawat karena kelelahan dan lemas akibat cuaca panas. Ini harus disosialisasikan dengan baik,” paparnya.

Sementara itu, 30 persen Lansia di Maktab 66 akan badal lempar jumrah di hari tasyrik, hal itu karena jarak antara maktab dan jamarat yang cukup jauh sekitar 8,6 km.

Baca juga: Terpisah dari Rombongan Lempar Jumrah, Seorang Jemaah Haji Magetan Meninggal Dunia

 

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Lempar Jumrah, Menag Minta Lansia Dibadalkan untuk Minimalisir Kelelahan

"Di maktab 66 ini lumayan jauh kalau menuju jamaratnya. Cuaca di Mina juga sedang kurang baik. Telah disarankan bagi lansia dan jemaah risiko tinggi untuk mewakilkan lempar jumrahnya," kata Petugas Layanan Bimbingan Ibadah, Iyong Sahrial.

Kata Iyong, ada sekitar 30 persen lebih dari total 2.880 jemaah di maktab 66 yang akan dibadalkan lempar jumrahnya. 

"Kalkulasinya sekitar 30 persen. Ketua kloter sudah mencatat orang-orang yang akan dibadalkan dan siapa yang akan membadalinya," sambungnya.

Selanjutnya, bagi jemaah yang dibadalkan, mereka akan mendapatkan informasi soal kesudahan badal lontarnya dan diminta untuk potong rambut oleh ketua rombongannya masing-masing.

"Sebagai tanda bahwa sudah dibadalkan lempar jumrahnya, jemaah akan diminta potong rambut," terang Iyong.

Sebelumnya, kata Iyong, pada tanggal 10 Zulhijjah sampai sangat banyak jemaah lansia dari maktab 66 yang memaksakan diri untuk pergi ke jamarat. 

Selepas pulang, sebagian ada yang lemas dan sebagian lain tersesat saat menuju tendanya.

"Kemarin jemaah lansia banyak yang ikut saat jumrah Aqabah. Kami memantau dari tim, termasuk tim kesehatan dan EMT," tambahnya.

Diketahui maktab 66 yang berada pada ad-hoc 10 itu ditempat oleh 8 kloter, yaitu SOC 46 sampai dengan SOC 53. 

Maktab ini berada di wilayah puncak gunung Mina. Jemaah harus melewati jalan yang mendaki untuk bisa sampai di tenda penginapannya. 

Terpisah, Habib Husein Ja’far Al Hadar mengatakan yang tidak bisa dibadalkan adalah wukuf di arafah, karena haji adalah wukuf di Arafah.

Jemaah harus ikut wukuf bagaimanapun kondisinya. Makanya kemarin jemaah yang sakit disafariwukufkan di dalam bus.

“Untuk lempar jumrah bisa diwakilkan oleh orang lain. Jadi, jangan memaksakan diri untuk lempar jumrah karena cuaca sedang panas dan meminimalisir kelelahan,” tutupnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved