Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Idul Adha 2023

Mengenal Sate Lanjheng, Tradisi Unik Ponpes Bani Rancang Probolinggo Saat Idul Adha

Mengenal sate lanjheng, tradisi unik Ponpes Bani Rancang Probolinggo saat Hari Raya Idul Adha. Santri membakar sate di panggangan super panjang.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Danendra Kusuma
Para santri Pondok Pesantren Bani Rancang Probolinggo saat membakar sate di panggangan sepanjang 100 meter dalam gelaran tradisi sate lanjheng pada momen Idul Adha, Kamis (29/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Terdapat tradisi unik di Pondok Pesantren Bani Rancang, Dusun Kalisat, Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, saat Hari Raya Idul Adha.

Tradisi itu adalah sate lanjheng atau sate panjang.

Dalam gelaran tradisi itu, para santri membakar sate di panggangan berukuran super panjang, yakni ratusan meter.

Sesudah matang, mereka menyantap sate itu dengan nasi beralaskan daun pisang bersama-sama.

Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Hasan Mu'tasimbillah mengatakan, tradisi sate lanjheng rutin dilaksanakan di momen Idul Adha.

Pada tahun ini, ponpes menyiapkan 2.000 tusuk sate kambing bagi para santri.

Pihaknya juga membuat panggangan sate sepanjang 100 meter dari batu bata putih yang berderet di atas jalan dalam ponpes.

Panggangan itu dipenuhi 100 kg arang.

"Tradisi sate lanjheng kami gelar untuk merayakan Idul Adha," katanya, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Tradisi Unik Idul Adha di Malang, Hewan Kurban Diarak Keliling Kampung Beramai-ramai

Dia menjelaskan, pelaksanaan tradisi sate lanjheng ini memang ditunggu-tunggu oleh santri karena menjadi hiburan tersendiri.

Sebab, santri tidak diperbolehkan pulang kampung saat Hari Raya Idul Adha.

"Tradisi ini dimaksudkan untuk menghibur hati para santri. Mereka tidak diperbolehkan pulang ke rumah ketika Idul Adha. Sebagai pengganti mereka bisa menikmati sate bersama-sama di ponpes. Bagi santri ini kenikmatan yang luar biasa," jelasnya.

Seorang santri putri, Fatimatus Zahro (16) menyebut, sate lanjheng merupakan tradisi di Ponpes Bani Rancang pada momen Idul Adha.

Baca juga: Fenomena Penjual Daging Hewan Kurban Dadakan di Gresik, Momentum Pas untuk Kulakan dan Menyetok

Fatima, sapaannya, tampak antusias mengikuti tradisi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved