Warga Keracunan Usai Makan Daging Kurban
Momen Bahagia Kumpul-kumpul Berbuah Musibah, Kronologi 1 Kampung di Surabaya Keracunan Daging Kurban
Inilah kronologi lengkap warga satu kampung di Surabaya keracunan daging kurban. Bermula dari kumpul-kumpul untuk menyantap masakan daging kurban bers
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Inilah kronologi lengkap warga satu kampung di Surabaya keracunan daging kurban.
Bermula dari kumpul-kumpul untuk menyantap masakan daging kurban bersama-sama.
Sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kenjeran, Surabaya, dirawat di dua rumah sakit dan dua puskesmas seusai ramai-ramai menyantap masakan daging kurban.
Dugaan awal mereka keracunan. Aparat kepolisian tengah mendalami kasus tersebut.
Insiden ini bermula pada Kamis (29/6/2023) pagi seusai menyembelih hewan kurban, malam harinya mereka menggelar tradisi kumpul-kumpul dengan agenda makan masakan daging kurban.
Menunya terdiri dari sate, gule, dan krengsengan. Diperkirakan acara itu dihadiri sekitar 80 orang.
Pada Jumat (30/6), banyak anak-anak hingga orang dewasa mengalami gejala dugaan keracunan.
Adapun gejala yang dialami berupa demam, mual, muntah-muntah, hingga diare. Seperti yang dialami Sami Is (53) bersama dua anak dan istri harus dirawat di Puskesmas Tanah Kali Kedinding selama dua hari setelah makan masakan itu.
"Rasanya badan lemas. Dibuat jalan badan serasa seperti mau pingsan," kata Sami Is.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, menu masakan daging kurban tersebut dimasak oleh salah seorang warga setempat. Beberapa warga juga ada yang ikut membantu.
Baca juga: Detik-detik Artis Dede Sherlyn Tewas Keracunan, Mulut Berbusa Minum Teh dari OTK, Keluarga Melapor
Saat banyak warga yang mengeluh gejala keracunan ada salah seorang keluarga si pemasak mengalami hal yang sama.
Kompol Ardi Purboyo Kapolsek Kenjeran mengatakan, kasus ini ditangani polisi sejak Sabtu (1/7). Itu setelah camat setempat melaporkan insiden tersebut.
Langkah polisi kemudian mengambil sampling makanan untuk diteliti dan sejumlah petinggi seperti; camat, lurah, serta RT/RW telah dimintai keterangan.
"Kami dibantu Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mendalami makanan daging kurban diduga terkontaminasi racun," kata Ardi.
Penyelidikan insiden ini masih tahap observasi. Pihaknya masih enggan menerka apakah kasus tersebut ada unsur pidana atau tidak. Sebab dalam tahap menghimpun keterangan saksi-saksi masih belum dikerjakan secara maksimal.
"Rata-rata saksi adalah para korban. Banyak di antara mereka yang sekarang kondisinya belum stabil sehingga keterangan belum layak dijadikan paramater," ucapnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya langsung bergerak cepat dalam memberikan penanganan medis. Sebagian warga ada yang langsung berobat secara mandiri.
Selain itu, juga ada warga yang menghubungi Puskesmas Tanah Kali Kedinding sekitar pukul 16.00 WIB dengan gejala serupa. Petugas Puskesmas segera melakukan pemantauan.
"Petugas memantau dan penanganan terhadap pasien yang mempunyai keluhan keracunan makanan. Dari hasil penyisiran data pasien oleh petugas Puskesmas, 71 orang mengalami keracunan," kata Nanik.
Korban yang mengalami keracunan, di antaranya 22 pasien dengan gejala ringan. Mereka diobati di puskesmas hingga masing-masing rumah pasien. Kemudian, 14 pasien rawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya.
Selanjutnya, 23 pasien yang melakukan berobat jalan di faskes selain Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Namun, tetap mendapatkan pemantauan intensif oleh Puskesmas.
Sebanyak 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Di antaranya, 3 pasien dirawat di RS Unair, 4 pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan 1 pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran.
"Sebanyak 3 pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan 1 orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan,” katanya.
Dalam memberikan penanganan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan. Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. "Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gule, krengsengan, dan air,” ungkapnya.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka Posko penanganan. “Petugas Puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa," katanya.
Tak hanya itu saja, Dinkes Surabaya akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap penanganan pasien yang sedang dirawat. "Tentunya kami juga akan melakukan pemantauan dari hasil pemeriksaan laboratorium untuk di identifikasi penyebab keracunan tersebut,” katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
satu kampung di Surabaya keracunan
keracunan daging kurban
Surabaya
Idul Adha
Jalan Kalilom
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Running News
Update Korban Dugaan Keracunan Daging Kurban di Surabaya, Belasan Orang Masih Rawat Inap |
![]() |
---|
Reaksi Tegas Eri Cahyadi Soal 71 Warga Surabaya Keracunan Olahan Daging Kurban |
![]() |
---|
Kumpul-kumpul Berubah Petaka, Ini Kronologi 71 Warga Surabaya Diduga Keracunan Masakan Daging Kurban |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - 71 Warga di Surabaya Keracunan Usai Makan Daging Kurban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.