Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Modal Gelas Plastik, Pengemis Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Malam Dipakai Party Bareng Pemandu Karaoke

Modal Gelas Plastik, Pengemis Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Malam Dipakai Party Bareng Pemandu Karaoke

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/patisakpore
Viral pengemis di Pati siang bekerja, malam pangku wanita pemandu karaoke atau purel 

TRIBUNJATIM.COM - Hanya modal gelas plastik kosong, pria berinisial AM (40) di Pati, Jawa Tengah, mampu kantongi uang Rp150 ribu dalam sehari saja.

Malamnya, uang hasil dari ngemis tersebut dipakainya untuk party bareng wanita pemandu karaoke.

Bahkan videonya yang sedang memangku wanita pemandu karaoke tersebut viral di media sosial.

Tak pelak sosok pengemis di Pati tersebut menjadi sorotan publik.

Baca juga: Cara Kejam Pengemis di Padang untuk Timbulkan Rasa Iba Orang, Tega Cubit Anak hingga Menangis

Sebelumnya video seorang pengemis di Pati yang sedang asyik karaokean sambil memeluk Pemandu Karaoke (PK) alias Lady Companion (LC) viral di media sosial.

Video tersebut antara lain diunggah oleh akun @patisakpore pada Selasa (4/7/2023) sore. 

Baru dua jam diunggah, video tersebut telah mendapat ribuan komentar dari netizen.

Sebelumnya, video tersebut juga sudah viral di jejaring WhatsApp, melansir Tribun Jateng.

Dalam video tersebut, tampak seorang pria berjaket hoodie warna cokelat tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area Puri, Pati.

Selanjutnya video berganti tempat ke sebuah room karaoke.

Tampak pengemis tersebut mengenakan baju hijau tengah memeluk seorang wanita pemandu karaoke.

Satpol PP Kabupaten Pati merazia pengemis tersebut pada Selasa (4/7/2023) siang.

Pria tersebut kemudian diketahui bernama Aris Munaji, warga Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil.

Setelah videonya viral, Aris kedapatan masih mengemis di sekitar lampu merah perempatan Puri.

Saat diinterogasi, Aris mengaku memang sering mengemis di sekitar Puri.

"Kalau ramai dapat Rp150 ribu sehari. Kalau agak sepi Rp100 ribu," ucap Aris.

"Itu (mengemis) dari pagi sampai sore," imbuhnya.

Aris mengaku terpaksa mengemis lantaran terdesak urusan utang.

"Kalau ditanya kapok ya kapok, tapi gimana ya, faktor ekonomi," kata dia.

"Karena harus bayar utang," jelas Aris.

Namun uang yang dikumpulkan Aris dari hasil memelas ke pengguna jalan tersebut, bukannya dipakai untuk makan atau bertahan hidup.

Aris justru memakainya untuk berkaraoke dan berpesta bersama pemandu lagu.

Mengenai video viral di tempat karaoke, Aris mengakui bahwa itu memang dirinya.

"Tapi saya tidak tahu siapa yang mem-viral-kan. Teman saya pinjam HP saya untuk merekam video. Saya tidak tahu bagaimana, tahu-tahu viral," ucap Aris.

Baca juga: Tulungagung Jadi Lokasi Favorit Para Pengemis, Disebut Warganya Suka Memberi dan Mudah Dapat Uang

Sementara itu Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Pati, Djuharianto, menjelaskan terkait hal ini.

Pihaknya mengaku memang punya tugas untuk menegakkan perda tentang Tibumtranmas.

"Dalam Perda Tibumtranmas, kegiatan meminta-minta di jalan raya atau lampu merah memang dilarang," kata dia.

Djuharianto menyebut, sejak kemarin memang video tentang Aris viral.

"Kebetulan sejak kemarin di medsos viral pengemis yang meminta-minta di lampu merah dan uangnya digunakan ke tempat hiburan malam," ujar Djuharianto.

Djuharianto menyebut, dari pagi pihaknya sudah berpatroli, namun tidak mendapati Aris di tempat dia biasa mengemis.

Ternyata baru siang hari, Aris mulai mengemis.

"Dia sudah lama mengemis. Bahkan sudah dua kali kami tangkap."

"Kali pertama sekira dua bulan lalu. Jumat lalu bahkan sudah saya tegur langsung untuk tidak mengulangi."

"Tapi ternyata dia masih mengulangi minta-minta di lampu merah Puri," papar Djuharianto.

Menurut Djuharianto, saat ditangkap tadi, Aris telah mengantongi Rp50 ribu hasil mengemis selama satu jam.

Lebih lanjut Djuharianto mengatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap Aris.

Termasuk pembinaan fisik berupa push up dan lari keliling lapangan tenis.

"Sebetulnya sesuai Perda, hasil dia meminta-minta bisa kami sita untuk kami setorkan ke kas daerah, tapi itu belum kita laksanakan, baru pembinaan," ungkap dia.

Pengemis yang videonya viral, sedang diinterogasi oleh petugas Satpol PP Pati, Selasa (4/7/2023).
Pengemis yang videonya viral, sedang diinterogasi oleh petugas Satpol PP Pati, Selasa (4/7/2023). (via Tribun Jateng)

Sementara itu pengakuan pengemis di Tulungagung membuat petugas Satpol PP kesal.

Pasalnya ia sengaja memilih menjadi pengemis karena warga Tulungagung dikenal suka memberi.

Pengemis asal Blitar ini bahkan diketahui rela datang ke Tulungagung dengan membawa sepeda motor.

Namun yang membuat petugas jengkel, ternyata pengemis tersebut mengaku mengemis di Tulungagung sekedar untuk hiburan.

"Bayangkan, dia datang ke Tulungagung mengemis sekedar untuk mencari hiburan. Sementara warga kita memberi uang kepada orang yang berlibur," ujar Sekretaris Satpol PP Tulungagung, Yulius Rama Isworo, kesal, Jumat (12/5/2023).

Oleh karena itu, Satpol PP akan terus melakukan razia ke PPKS di wilayah kota Tulungagung.

Seorang PPKS menghitung uang hasilnya mengemis selama 2 jam
Seorang PPKS menghitung uang hasilnya mengemis selama 2 jam (TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes)

Mereka selalu menyasar di sejumlah simpang empat besar.

Seperti rumah sakit lama, Prayit, BTA, Jepun, Tamanan, Gledug, Bis Nggoling hingga Mangunsari. 

Meski diakui, pengemis akan selalu ada, namun Yulius mengaku berupaya terus menekan jumlah mereka. 

"Untuk menghapus 100 persen sangat tidak mungkin. Akan selalu ada PPKS, Tapi kami menargetkan jumlah mereka terus turun," tegas Yulius. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved