Cuaca Panas Ekstrem, Jemaah Haji Indonesia yang Laksanakan Ibadah Arbain Diimbau Tak Memaksakan Diri

Laporan Langsung Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, MADINAH - Jemaah haji Indonesia gelombang kedua mulai didorong dari Makkah menuju Madinah, Senin (10/7/2023) pagi.

Ada 20 kloter jemaah haji yang akan tiba di Madinah sore sampai malam nanti.

Salah satu di antaranya adalah kloter JKS 39 dan 40.

Ratusan jemaah haji sudah didorong menuju Madinah.

Rencananya, pendorongan jemaah haji dari Makkah sampai ke Madinah akan berlangsung sampai 24 Juli 2023 mendatang.

Jemaah haji akan melaksanakan ibadah sunnah arbain selama di Madinah.

Elpi Nazmuzzaman, salah satu petugas meminta jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatannya.

Menurutnya, meski puncak haji sudah selesai, jemaah harus tetap pintar mengatur ritme dan menjaga kesehatan.

“Ini juga berkaitan dengan pergerakan pulang jemaah haji ke Indonesia,” katanya.

Menurutnya, usai melaksanakan ibadah sunnah arbain kurang lebih delapan hari, jemaah dipulangkan.

Baca juga: Kronologi Jemaah Haji Probolinggo Hilang di Makkah, Terpisah usai Lempar Jumroh, Kemenag: Gelang

“Jangan sampai, jemaah justru sakit saat dipulangkan. Ini yang perlu diantisipasi sekali,” paparnya.

Ia mengingatkan jemaah untuk tidak memaksakan ibadah selama di Madinah, karena itu hukumnya sunnah.

Dari data pusat meteorologi nasional kerajaan Arab Saudi, Madinah akan diprediksi memasuki puncak panas.

Puncak panas diprediksi akan terjadi pada 12-19 Juli 2023 dengan suhu bisa mencapai 45-47 derajat celcius.

Itu saat siang hari. Sedangkan malam hari, suhu bisa mencapai 31-33 derajat celcius.

Baca juga: Diiringi Rintik Hujan, Ratusan Jemaah Haji Asal Ponorogo Sampai di Bumi Reog

“Ini menjadi tantangan sendiri bagi jemaah. Saya harap jemaah bisa menyesuaikan dengan kondisinya,” urainya.

Informasi yang didapat, gelombang kedua akan mulai dipulangkan ke Indonesia pada 19 Juli 2023 mendatang.