Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib TNI AU Penerjun Payung yang Jatuh dari Ketinggian, Parasut Tak Mau Membuka, Warga Histeris

Terungkap nasib TNI AU penerjun payung yang jatuh dari ketinggian, parasut tak mau membuka, warga histeris.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/mksinfo.official - TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL
Penerjun payung yang jatuh di Maros, Sulawesi Selatan, karena parasut tak mau membuka 

Kendati demikian, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab parasut tak dapat mengembang.

"Saya tidak tahu, namun informasinya memang kondisi angin variable di daerah pendaratan tersebut pada saat itu," tuturnya.

Bupati Maros, Chaidir Syam, dan prajurit TNI yang sedang dirawat di rumah sakit akibat parasut tak mengembang saat gladi pertunjukan dalam perayaan HUT ke-64 Kabupaten Maros
Bupati Maros, Chaidir Syam, dan prajurit TNI yang sedang dirawat di rumah sakit akibat parasut tak mengembang saat gladi pertunjukan dalam perayaan HUT ke-64 Kabupaten Maros (Tribun-timur.com)

Sementara itu Kepala Penerangan Akademi Angkatan Udara, Mayor Sus Sendang Arum Mahardani menjelaskan, insiden gagal mendarat ini diakibatkan kondisi angin yang tidak stabil.

"Permasalahan pada payung yang tidak mengembang sempurna dan kondisi angin yang relatif tidak stabil," ujarnya.

Meski demikian, dirinya pun memastikan, penerjun tersebut selamat dan dalam kondisi stabil.

Hanya saja, penerjun mengalami dislokasi pada lengan bagian kiri.

"Alhamdulillah saat ini semua sudah tertangani, dan mohon doa kepada rekan media agar peterjun lekas pulih," ungkapnya.

Ia menjelaskan, kegiatan terjun payung ini memang rutin diselenggarakan.

"Kegiatan terjun tersebut merupakan kegiatan rutin, sebagai refreshing terjun pada drop zone yang telah ditentukan," tutupnya.

Baca juga: Sosok Prajurit TNI yang Punya Rumah Mewah di Tengah Kuburan, Semua Bermula dari Alat Khitan

Ternyata tak hanya satu, ada tiga orang prajurit TNI AU yang gagal mendarat sempurna saat melakukan gladi terjun payung di Maros pada Senin (10/7/2023).

Penerjun tersebut terpaksa mendarat di tepi jalan Poros Maros-Makassar, tepatnya di lingkungan Tumalia, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Maros.

Penerjun lain mendarat di atap Tribun Lapangan Pallantikang, dan satu lagi menabrak papan ucapan HUT Maros di Lapangan Pallantikang.

Seharusnya penerjun mendarat tepat di tengah lapangan Pallantikang.

Bupati Maros, Chaidir Syam menjelaskan, latihan aksi terjun payung ini merupakan persembahan Lanud Sultan Hasanuddin dalam rangka memeriahkan HUT ke-64 Maros.

"Inisiatif dari Lanud Sultan Hasanuddin, untuk memberikan pertujukan terjun payung dan aksi sukoi."

"Namun karena insiden ini kita putuskan tidak ada terjun payung, hanya sukoi saja," ujarnya.

Ia menyebutkan, dalam latihan tersebut ada 10 prajurit yang melakukan aksi terjun payung.

"Latihan awal penerjun yang rencananya akan meramaikan HUT ke-64 Maros," imbuhnya.

"Namun kondisi angin yang tidak stabil, sehingga dari 10 penerjun, ada tiga orang yang tidak mendarat sempurna," tandas Chaidir Syam.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved