Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pesan Terakhir Ida TKW Dipaksa Jadi Budak Seks di Dubai, ‘Ruang Gelap’, 2 Anak: Tolong Pak Kapolri

Inilah pesan terakhir Ida TKW yang dipaksa jadi budak seks di Dubai, kedua anaknya minta tolong Pak Kapolri.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar.ID
Sosok dua anak Ida TKW di Cianjur yang kini sedang mencari ibunya yang tak diketahui keberadaannya, pesan terakhir Ida TKW menyebut tengah ada di ruang gelap. 

TRIBUNJATIM.COM - Pesan terakhir Ida TKW yang viral karena dipaksa jadi budak seks di Dubai belakangan terungkap.

Ida TKW dipaksa jadi budak seks di Dubai, kabar itu pertama kali diviralkan lewat video dua anaknya.

Ada pesan terakhir yang disampaikan Ida TKW sebelum akhirnya menghilang tanpa kabar.

Ida (38), pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Cianjur, diduga jadi budak seks di Timur Tengah berawal dari curhat di media sosial.

Hal tersebut diungkapkan suaminya, Suryana (48), asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

Kini ibu dua anak tersebut tidak diketahui keberadaannya selama dua bulan terakhir.

Ada pesan terakhir yang disampaikan Ida TKW sebelum akhirnya tak diketahui keberadaannya.

Suami bernama Suryana dan dua orang anak bernama Herawati (15) dan Muhammad Randi Rustandi (11) mengunggah sebuah video berisi permintaan tolong.

Diungkap oleh Suryana, Ida sudah dua bulan terakhir ini hilang kontak.

Ida yang ketiga kalinya berangkat ke Timur Tengah itu menginformasikan kondisinya tengah dipaksa bekerja sebagai budak seks dan diperlakukan tidak manusiawi.

Baca juga: Nasib TKW Cianjur Diimingi Kerja Gaji Besar Malah Dijadikan PSK di Dubai, Anak Minta Bantuan Kapolri

Surayana mengungkap bahwa Ida sempat berkeluh kesah melalui akun Facebook miliknya.

Keluh kesahnya itu mengenai perlakuan sang majikan terhadap Ida.

"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," kata Suryana saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya seperti dikutip TribunJatim.com .

Kemudian ada seorang sponsor yang mengiming-imingi Ida pekerjaan yang lebih layak.

Ilustrasi TKW di Indonesia yang ditahan 17 tahun di Malaysia tak boleh pulang
Ilustrasi TKW  (Tribun Sumsel)

"Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekati seseorang asal Indonesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," ucapnya.

Suryana menjelaskan, saat itu istrinya tersebut tergiur dengan tawaran tersebut, dan seseorang itu memintanya untuk kabur dari rumah majikan asalnya.

"Sesuai dengan rencana seseorang yang baru dikenalnya di Facebook, istrinya meninggalkan rumah majikanya sekitar pukul 11.00 malam, berpura-pura membuang sampah," kata dia.

Ia mengatakan, saat menaiki mobil, ada dua pria tinggi besar yang mengapit Ida. Kedua pria itu lantas merebut ponsel milik Ida.

"Sempat ada komunikasi istri saya menyebutkan berada di sebuah ruangan yang gelap seperti di dalam penjara, dan kalau tidak menuruti perintah komplotan itu istri saya sering dipukul," ucapnya.

Ia mengatakan, komunikasi tersebut merupakan komunikasi terakhir yang diterima keluarganya di Cianjur.

Sementara hingga kini belum ada kabar terbaru dari Ida.

"Kami sekeluarga berharap agar istri saya bisa segera pulang dan kembali berkumpul dengan anak-anak. Karena itu saya mohon kepada pemerintah Indonesia untuk membantu memulangkannya," ucapnya.

Jajaran Polres Cianjur menangkap satu terduga pelaku terkait kepergian Ida ke Dubai. Namun pelaku lainya masih buron. 

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengungkapkan satu pelaku yang berhasil ditangkap terkait perdagangan orang tersebut bernama Rahmat. 

"Pelaku diamankan di depan Perumahan Marhamah, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah. Sebenarnya ada dua pelaku, namun satu lainya masih buron," kata Tono saat dikonfirmasi TribunJabar.ID melalui sambungan telepon dikutip Tribun Jatim .

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku yang diamankan tersebut berperan sebagai penyalur dan perekrut atau sponsor.

Sedangkan untuk peran pelaku yang buron hingga saat ini masih dalam pendalaman. 

"Terkait kasus tindak perdagangan orang ini kami terus mengejar satu terduga pelaku lainya," ucapnya.

Ida TKW yang masih tidak diketahui keberadaannya
Ida TKW yang masih tidak diketahui keberadaannya (TribunJabar.ID)

Selain itu, polisi tengah berkoordinasi dengan sejumlah dinas dan instansi terkait untuk membantu proses kepulangan PMI asal Cianjur yang diduga menjadi budak seks. 

Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan, tersangka ditangkap anggota Unit III Sat Reskrim Polres Cianjur, pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

Tersangka warga Kampung Karang Desa Langensari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, berperan sebagai perekrut dan memperkenalkan korban kepada M (sponsor).

Tersangka ditangkap di depan Perumahan Marhamah, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

"Tersangka RH berperan memperkenalkan korban kepada M yang masih kita cari keberadaannya," ujar dia.

Baca juga: Nasib TKW Asal Ponorogo, Terkena Kanker Payudara Stadium 4, Tak Bisa Pulang ke Indonesia

Sebelumnya, viral di media sosial video dua orang anak Ida TKW Cianjur yang tengah meminta bantuan Kapolri.

Anak ini tak pernah penyangka video permohonan bantuan untuk memulangkan ibunya yang dibuat bersama sang adik, kini viral dan masyarakat perbincangan masayrakat di sejumlah media sosial.

Anak tersebut merupakan Herawati sang adik Muhammad Randi Rustandi anak dari pasangan Ida dan Suryana.

Anak-anak Ida TKW Cianjur
Anak-anak Ida TKW Cianjur (Tribun Jabar)

Herawati bocah 15 tahun itu sengaja membuat video berdurasi sekitar 1 menit 21 detik meminta kepada bantuan Kapolri untuk membantu mencari dan memulangkan sang ibu yang terjebak di Unit Emirat Arab (UEA) diduga jadi budak seks.

Karena dirinya merasa kasihan melihat sang ayah Suryana yang terus bolak balik ke Polres Cianjur, namun tidak membuahkan hasil. Karena itu ia dan adiknya meminta bantuan ke Kapolri.

"Alesanya karena tidak ada respon dari sponsor, terus bapak ke Polres gak ada hasil, jadi saya sama adiknya inisiatip bikin video itu, dan alhamdulliah sekarang ada hasilnya," ucap Herawati sambil berkaca-kaca, Minggu (9/7/2023).

Video itu dibuatnya pada Minggu (2/7/2023), dan ia berikan ke advokat untuk keperluan kepulangan dan berkas laporan ke pihak terkahir.

Baca juga: Alasan Siti TKW Berubah Pikiran Ogah Pulangkan Sha Wang, Ngotot Adopsi, Punya Skenario soal Majikan

Semenjak videonya tersebut viral, Polres Cianjur pun berhasil menangkap seorang pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Herwati yang kini duduk dibangku SMP kelas 12 dan Muhammad Randi Rustandi ditinggalkan ibunya pada pertengahan 2022 lalu untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai UEA.

Namun, sejak dua bulan lalu Ida asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur tersebut sudah terakhir memberikan informasi kepada Herawati dan adiknya serta keluarga sekitar dua bulan lalu.

Saat itu Ida yang ketiga kalinya berangkat ke Timur-Tengah itu memberikan kondisinya tengah dipaksa bekerja sebagai budak seks dan diperlakukan tidak manusiawi.

Kabar yang tak mengenakan itu sangat membuat Herawati dan Muhammad Randi Rustandi bocah kelas 5 sekolah dasar dan keluarganya merasa sedih, dan kaget.

Sejak ditinggal pergi sang ibu, Herawati tinggal bertiga bersama adiknya dan ayahnya, disebuah rumah yang terbuat dari ayaman bambu. Terkadang Herawati harus tinggal berdua ketika ditinggalkan bapaknya pergi untuk bekerja.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved