Kejanggalan Aktivitas Terakhir 1 Keluarga yang Hilang 2 Bulan, Dikenal Tertutup, Lokasi Tak Terlacak

TRIBUNJATIM.COM - Banyak kejanggalan dalam kejadian satu keluarga hilang di Bekasi dan tak diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Diketahui satu keluarga yang hilang tersebut terdiri dari empat anggota, yakni KF (35), istrinya, GSR (34), dan dua anaknya, GAF (7) dan KAF (2).

Satu keluarga tersebut dikabarkan menghilang dari rumahnya sejak Mei 2023 lalu.

Aktivitas terakhir keluarga tersebut di dini hari pun menuai misteri.

Baca juga: Cerita Anak Jemaah Haji Probolinggo yang Hilang Ditemukan Wafat: Semoga Bisa Ziarah ke Makam Ayah

Hal itu diungkap tetangga yang mengaku sempat melihat aktivitas satu keluarga tersebut tengah malam sebelum hilang hingga saat ini.

Ineke (22) yang merupakan tetangga KF, mengaku sempat melihat keluarga tersebut mengangkut barang-barangnya.

Mereka buru-buru mengangkut barang-barangnya dengan mobil pickup pada 20 Mei 2023 dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

"Malam kejadian itu saya sempat nengok, saya cuma bilang, 'Bapak pindah? Pindah ke mana?'."

"Bapak itu cuma sambil ketawa bilang, 'Iya teh'," kata Ineke, Selasa (11/7/2023).

Proses pindahan tersebut terlihat cukup terburu-buru.

Sebab mobil pickup yang digunakan hanya mengangkut barang sekali.

"Kalau orang pindahan kan dua sampai tiga kali angkut barang, ini cuma satu kali."

"Jam satunya itu langsung pergi, itu pun tampak buru-buru perginya," papar Ineke.

Baca juga: Suami Hilang 2 Tahun Ternyata Nikah Lagi, Istri Ngamuk di Resepsi, Pihak Mertua Balik Murka: Dipukul

Ineke lantas mengirim pesan WhatsApp kepada GSR untuk salam perpisahan, sekitar pukul 22.30 WIB pada hari yang sama.

Lantaran ia tidak sempat bertegur sapa dengan GSR saat proses perpindahan barang

"'Mama GAF pindah? Enggak sempat perpisahan kita, maafin Keke kalau ada salah'," demikian pesan yang dikirim Ineke kepada GSR.

Namun pesan WA tersebut centang satu atau tidak terkirim sampai saat ini.

Padahal sehari sebelumnya, pada 19 Mei 2023, Ineke dan GSR sempat saling berkirim pesan.

Baca juga: Akhir Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres: Klentingan Jadi Barbuk Baru, Ada Dugaan Jalani Ritual

Aparat setempat bersama pihak keluarga sempat mendobrak rumah keluarga KF pada 28 Mei 2023, dan ditemukan sejumlah barang tertinggal di sana.

Ineke mengatakan, di dalam rumah tersebut masih tersisa kasur, lemari, dan kompor.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa, di teras samping rumah juga masih ada sejumlah barang lain.

Di antaranya ada dua sepeda anak-anak, satu jemuran besi, beberapa pasang sandal, dua jaket ojek daring, sepatu, helm, sapu, hanger, dan mesin cuci mini.

Satu keluarga yang hilang ini juga dikenal cukup tertutup oleh para tetangganya.

"Memang keluarganya agak tertutup. Ke tetangga sebelah memang kurang dekat juga, sama kayak ke yang lain," ujar Ineke.

Rumah Ineke sendiri diketahui terletak persis di depan rumah KF.

Namun Ineke dan tetangga yang lain tidak menyadari bahwa satu keluarga tersebut tidak berada di rumah sejak Mei 2023 lalu.

Keseharian keluarga KF yang tertutup juga diungkap ketua RT setempat bernama Andi.

Ia mengaku belum pernah melihat wajah warganya tersebut sejak menjabat tujuh bulan lalu.

Terakhir Andi hanya menemani orang tua KF yang hendak membuka pintu rumah untuk mencari anaknya.

Setelah viral, kabar menghilangnya satu keluarga di Bekasi tersebut mulai menemui titik terang.

Kakak kandung GSR, Natalia Rotinsulu, mengaku mendapat pesan singkat melalui WhatsApp dari adiknya sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (11/7/2023).

"Sudah dapat kabar. Puji Tuhan, alhamdulillah mereka dalam keadaan baik-baik."

"Yang bersangkutan mengabari karena ada yang lihat (berita) di Detik," kata Natalia Rotinsulu kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Meski sudah diberi kabar, Natalia Rotinsulu belum mengetahui keberadaan GSR dan keluarganya saat ini.

Natalia Rotinsulu juga belum mengobrol dengan sang adik melalui sambungan telepon.

Oleh karena itu, ia belum tahu alasan keluarga adiknya tiba-tiba menghilang meski tetangga menyebutnya pindah rumah.

"Belum sampai situ (alasan kepindahan). Belum bisa dijawab sampai ke sana juga dari yang bersangkutan."

"Jadi status ketemu sih belum, tapi baru mendapat kabar," tutur dia.

Saat ini Natalia Rotinsulu bersama keluarganya yang lain masih menunggu informasi dari GSR.

Namun jika tidak kunjung mendapat kabar pasti dari GSR, Natalia Rotinsulu dan keluarga akan melanjutkan pencarian.

"Rencana ke depan sih saya masih akan cari di mana lokasinya kalau memang belum mau diberi tahu adik saya."

"Cuma sekarang, sementara pencarian akan melibatkan keluarga saja," ucap dia.

Baca juga: Klenting Mungil Bukti Sekte Keluarga di Kalideres, Temuan Baru Terkait Ritual, Kasus Akan Ditutup

Natalia Rotinsulu mengaku, terakhir kali berkomunikasi dengan GSR pada 12 Mei 2023.

"Saya video call-an sama mereka tanggal 12 Mei dan itu baik-baik saja, enggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa, biasanya cerita," ungkap Natalia Rotinsulu, Senin (10/7/2023).

Kemudian, pada 25 Mei 2023, orang tua KF memberikan kabar kepada Natalia Rotinsulu bahwa KF dan keluarga menghilang dan tidak dapat dihubungi.

Natalia Rotinsulu langsung berkirim pesan kepada adik iparnya melalui WhatsApp.

Namun pesan tersebut hanya centang satu alias tidak terkirim.

Beberapa hari kemudian, pesan tersebut terkirim tetapi tidak dibalas.

Pihak keluarga pernah meminta bantuan kepada anggota Polsek di Jakarta Selatan untuk mencarikan keberadaan KF sekeluarga.

Saat dilacak oleh polisi, diketahui mereka sedang berada di Tapos, Depok, Jawa Barat.

Pihak keluarga pun langsung mendatangi lokasi yang dimaksud yang ternyata dipenuhi banyak kontrakan.

"Malem itu (1 Juni 2023), saya ke Tapos, dan area titik itu banyak kontrakan."

"Kami sudah ketemu tiga pengurus kontrakan, tapi enggak ada orang (penghuni) baru," ujar Natalia Rotinsulu.

"Saya cari di waktu yang berbeda-beda, enggak ketemu juga karena titik lokasi itu padat kontrakan," imbuh dia.

Pihak keluarga mengaku baru akan melaporkan kasus ini secara resmi ke polisi pada Rabu (12/7/2023).

"Kalau saya pribadi baru bisa ke kantor polisi itu hari Rabu, mungkin saya akan ke Polsek Kranggan," ucap kakak kandung GSR, Natalia Rotinsulu.