Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sandal Nenek Martiyah di Sumur Jadi Tanda Petaka, Pantas Tak Terlihat Sejak Pagi, Keluarga: Bingung

Sandal nenek Martiyah di samping sumur jadi tanda petaka, keluarga yang awalnya bingung akhirnya menemukan dimana Nenek Martiyah berada.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com
Sandal Nenek Martiyah jadi tanda petaka bagi keluarganya karena sang nenek ditemukan tak bernyawa. 

TRIBUNJATIM.COM - Keberadaan seorang lansia bernama Nenek Martiyah menjadi tanda kebingungan keluarga.

Nenek Martiyah belakangan jadi sorotan keluarga karena tak terlihat sejak pagi hari.

Kondisi ini akhirnya menjadi kekhawatiran keluarga.

Keluarga Nenek Martiyah akhirnya berusaha untuk menemukan wanita berusia 73 tahun tersebut.

Nenek 73 tahun asal Dukuh Ngemplak, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tersebut tidak terlihat sejak pagi. 

Malam sebelumnya Nenek Martiyah masih terlihat, Sabtu (15/7/2023) pagi Nenek Martiyah tak terlihat batang hidungnya.

Keberadaan nenek Martiyah sempat bikin bingung keluarganya, Sabtu (15/7/2023). 

Pasalnya, nenek 73 tahun asal Dukuh Ngemplak, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tersebut tidak terlihat sejak pagi. 

Hingga pukul 14.00 WIB, keluarga mulai resah yang kemudian melakukan pencarian.

Keberadaan sandal dekat sumur menjadi petunjuk awal keberadaan korban. 

Baca juga: Nenek 91 Tahun Hamil, Dokter Syok saat Lihat USG, Rahasia 60 yang Tersimpan Kini Terbongkar

Penemuan sandal Nenek Martiyah itulah yang akhirnya jadi tanda-tanda petaka.

Pasalnya, setelah penemuan sandal tersebut, terungkap akhirnya kemana Nenek Martiyah.

Insiden terjadi hingga membuat Nenek Martiyah kehilangan nyawa untuk selamanya.

Apa yang terjadi?

Proses evakuasi Nenek Martiyah
Proses evakuasi Nenek Martiyah (Tribun Solo)

Seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunSolo.com , anggota TRC BPBD Boyolali, Gembong Suroto mengatakan sandal itu ditemukan sekira pukul 14.30 WIB. 

"Lalu  pada jam 14.30 WIB menemukan sandal dekat sumur di belakang rumah dan terlihat korban (di dalam sumur) diduga terpeleset dan terjatuh ke dalam sumur tersebut," ucap Gembong.

Penemuan Nenek Martiyah di dalam sumur itulah langsung dilaporkan ke perangkat Desa Banyuanyar.

"Tadi sekira pukul 14.45, perangkat desa Banyuanyar melaporkan kejadian ini," kata Gembong.

Baca juga: Pilu Hati Hotman Paris Nenek 83 Tahun Akan Dipenjarakan Imbas Kelapa, Siap Bela: Saya Ganti 100 Kali

Mendapat laporan tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

Setibanya di lokasi anggota TRC BPBD kemudian melakukan persiapan evakuasi.

"Korban dapat dievakuasi sekira pukul 15.45 WIB," kata Gembong.

"Korban berhasil dievakuasi dari sumur sedalam kurang lebih 15 meter. Kondisinya sudah meninggal dunia," tambahnya.

Baca juga: Kisah Sedih 4 Anak Kecil Pandangi Jenazah Ibu, Ditinggal Ayah 2 Tahun Lalu, Nenek Kini Sakit Stroke

Sementara itu, di kota lain, seorang ibu malah tega membuang bayi anaknya sendiri ke dalam sumur.

Seorang ibu di Jepara, Jawa Tengah, tega buang anak kandung ke sumur.

Bahkan mirisnya sang suami tahu perbuatan sadis istrinya tapi justru mendukung.

Bukannya melarang dan memarahi, ia justru atur sandiwara bersama istrinya.

Lantas apa alasan sang ibu buang bayinya ke sumur?

Baca juga: Sosok ABG Bunuh Anak 14 Tahun karena Cemburu, Buang Jasad di Gudang Peluru, Ortu Korban sempat Temui

Dilansir dari GridHot.ID, tanpa berpikir panjang, sang ibu langsung membuang bayi ke sumur.

Kini kronologi dan skenario suami istri di Jepara buang anaknya ke sumur lalu lapor kehilangan terbongkar.

Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan, pelaku pembuangan bayi ke dalam sumur di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jumat (19/5/2023), adalah orang tuanya sendiri.

"Bayi berinisial MHR ini dibuang oleh ibunya ke dalam sumur," kata Kapolres Jepara saat meninjau TKP.

Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut masih berusia tiga bulan.

Ia adalah anak kedua dari pasangan MR (44) dan S (31).

Mengutip Tribun Jateng, Kapolres menerangkan motif S tega membuang bayinya ke sumur karena tekanan ekonomi.

Di samping itu juga sang anak tersebut sudah lama sakit-sakitan.

Orang tua bayi geram lantaran sang anak terus menerus sakit.

Sang ibu mengaku sudah tak mampu membawa ke dokter.

Keduanya mengaku tak memiliki uang untuk membesarkan anak tersebut.

"Sehingga ibunya mengambil jalan pintas membuang bayi tersebut," imbuhnya.

Saat ini jasad bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD RA Kartini.

Bayi tersebut akan diautopsi oleh tim forensik Polda Jateng.

Baca juga: Hamili Anak Kandung, Penjual Nasgor di Banten Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang karena Sumbing

Kapolres Jepara mengungkapkan, sebelum mengaku membuang bayi, ayah korban sempat melaporkan kehilangan bayi ke Polsek Kembang.

Kapolsek Kembang, AKP Slamet Rahajo, menyampaikan dalam laporan, pelapor mengaku anak bayinya hilang secara tiba-tiba, sekitar pukul 02.30 WIB.

Kondisi jendela kamar terbuka saat bayi tersebut hilang.

Setelah mengetahui laporan kehilangan bayi ini, tim Satreskrim Polres Jepara bergerak menuju TKP.

Orang tua korban dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Ahmad Masdar Tohari menambahkan, pihaknya meminta keterangan kepada orang tua korban.

Kemudian S mengakui bahwa ia telah membuang bayinya ke dalam sumur.

Sumur tersebut sendiri diperkirakan memiliki kedalaman 20 meter.

Butuh proses lama untuk mengangkat bayi tersebut dari dalam sumur.

Ilustrasi berita bayi merah dibuang di Malaysia dan ditemukan setelah menangis keras karena dirubung semut. Ternyata bayi itu masih berusia kurang dari 3 jam.
Ilustrasi bayi dibuang ibunya ke sumur (Unplash via KOMPAS.com)

Setelah adanya pengakuan tersebut, ayah dan ibu korban diamankan ke Polres Jepara.

Mereka tiba di Satreskrim Polres Jepara sekira pukul 16.41 WIB.

MR diperiksa di Unit I Tipidum, sementara S diperiksa di Unit IV PPA.

Pasustri tersebut sudah berumah tangga sejak tahun 2014 lalu.

Mereka dikarunia dua anak.

Anak pertama berusia tujuh tahun, anak kedua yang telah meninggal berusia tiga bulan.

Sehari-hari ayah korban bekerja serabutan dengan penghasilan sekitar Rp 70 ribu per harinya.

Bayi dibuang ibunya di Jepara ke sumur
Bayi dibuang ibunya di Jepara ke sumur (TribunnewsMaker.com)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved