Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

12 Tahun Dipendam, Pantas Posan Tobing Gugat Kotak? Dipicu Peristiwa di Bali: Buat Apa Uang Banyak

12 tahun dipendam, mantan personel band Kotak yakni Posan Tobing akhirnya barulah bicara apa yang pernah dialaminya dengan Kotak Band.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Hai Grid, TribunStyle.com
Personel Kotak Band tanpa Posan Tobing yang kini gugat royalti 

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata kurang lebih 12 tahun, Posan Tobing menyimpan cerita yang memicu dirinya keluar dari Kotak Band.

Perseteruan antara Posan Tobing dan para personel Kotak Band itu kini masih jadi sorotan.

Posan Tobing rupanya pernah terlibat sebuah pertengkaran hebat.

Pertengkaran itu dipicu sebuah masalah.

Peristiwa pertengkaran hebat itu diceritakannya terjadi di Bali.

Para personel Band Kotak kini tengah dilanda kabar miring imbas mantan personelnya, Posan Tobing membuka borok di media sosial.

Blak-blakan di media sosial instagramnya, Posan menyebut tak mendapatkan hak royalti dari sejumlah lagu populer Kotak.

Padahal menurutnya, sejumlah judul lagu Kotak yang terkenal seperti 'Pelan-Pelan Saja', 'Masih Cinta', 'Tinggalkan Saja', 'Cinta Jangan Pergi', hingga 'Kerabat Kotak' tak lepas dari campur tangannya.

Bertahun-tahun sudah hengkang dari band yang digawangi Cella, Chua dan Tantri itu, Posan tegas melarang Kotak membawakan sejumlah lagu tersebut.

"Saya hanya tidak mengizinkan lagu ciptaan saya atau bersama dibawakan oleh Tantri, Cella dan Chua. Karna mereka bawakan atau tidak bawakan sama saja, toh saya ngga mendapatkan hak moral dan hak ekonomi saya," tukasnya, melansir instagram @posantobing, Minggu (16/7/2023).

"Jadi jangan bilang saya matiin rejeki orang ya gais.. beda konteks. Mereka kan masih banyak karya lagu keren keren yang tdiak ada unsur ciptaan saya di sana. Selamat BER#AKSI #BEKASTEMAN," tutup Posan.

Baca juga: Terbongkar Alasan Posan Tobing Hengkang dari Kotak, Bahas Pertengkaran Hebat, Tantri: Ngoyak-ngoyak

Sebelumnya, Posan Tobing juga pernah mengunggah video para personel Kotak saat sedang sesi wawancara di kanal YouTube Warta Kota.

"DI BALIK LAGU HITS YG GW CIPTAIN ITU ADA HAK ROYALTY PERFORMANCE GW.

RIBUAN PANGGUNG LOE KONSERIN LAGU LAGU GW. MANA ROYALTY GW BALIKIN HARGA DIRI GW," tulis Posan di unggahan Instagram-nya.

Posan Tobing mengakui dirinya hanya bisa meluapkan dan menyampaikan pendapatnya di media sosial.

Sebab, ia tak punya kontak dan akunnya di blok oleh personel Kotak lainnya, Cella, Chua, dan Tantri.

"SINI KETEMU SAMA GW JANGAN MAIN BLOCK GW AJA LOE.

JAHAT LOE PADA SUMPAH GW SAKIT HATI," lanjut Posan.

Posan Tobing juga pernah mengunggah video yang berisi kekecewaannya soal hak royalti.

Ia menyebut bahwa seharusnya dirinya mendapatkan royalti di setiap lagu Kotak yang mana Posan Tobing ikut serta menciptakan.

Adapun beberapa lagu KotaK yang ikut diciptakan Posan antara lain 'Pelan-Pelan Saja', 'Masih Cinta', 'Tinggalkan Saja', 'Cinta Jangan Pergi', hingga 'Kerabat Kotak'.

Posan Tobing tak memperbolehkan personel Kotak untuk menyanyikan lagu Kotak ciptaannya. Terdapat 17 lagi yang dilarang keras.
Posan Tobing tak memperbolehkan personel Kotak untuk menyanyikan lagu Kotak ciptaannya. Terdapat 17 lagi yang dilarang keras. (Instagram/@posantobing)

Baru-baru ini drummer Posan Tobing ceritakan masa lalunya saat resign dari grup band Kotak.

Posan mengaku suasana band Kotak pada saat itu lagi nggak kondusif dan beberapa kali terlibat perselisihan antara dirinya dan gitaris Cella.

"Jujur waktu gue resign dari Kotak 2011, itu udah ada beberapa trigger sebelum gue keluar, artinya gue berantem sama Cella, terus suasana udah nggak enak, chaos dan segala macam," ungkap Posan di channel YouTube Setiawan Winarto, beberapa waktu lalu seperti dikutip Tribun Jatim dari Hai

"Maksudnya [gue keluar] biar Kerabat Kotak dan band ini tetep berjalan," sambungnya.

Baca juga: Wajahnya Dulu Disebut Mirip Pembantu, Tantri Kotak Balas Menohok Posan Tobing? Terkesan Rendah

Meskipun nggak menjelaskan secara detail masalah yang dialaminya bersama Cella maupun Kotak pada saat itu, Posan bercerita kalau saat resign, band Kotak sedang dalam popularitas tinggi di kancah musik Indonesia.

Nggak mau bertahan karena telanjur sakit hati, salah satu founder Kotak itu akhirnya memilih hengkang dari band tanpa gembar-gembor di media, seperti yang diakui Posan.

"Gue resign karena sakit hati, waktu itu manajemen bilang, 'San, please jangan ngomong ke media deh'. Itu kan waktu gue resign, Kotak lagi hype-hypenya itu. Buat apa gue punya uang banyak [ngeband bareng Kotak] kalau sakit hati," kata Posan.

Posan Tobing keluar dari Kotak Band
Posan Tobing keluar dari Kotak Band (Hai Grid)

Dari situlah akhirnya Posan memilih mengundurkan diri dari bangku drum Kotak.

Posan memilih keluar daripada melanjutkan karir bermusiknya bareng Tantri, Chua, dan Cella dalam keadaan ribut.

"Daripada kejadian bener itu gue berantemnya sampai jotos-jotosan, itu kan urusannya udah beda itu. Bukan legend karena karya, [tapi] legend karena gue mukulin orang," ucap Posan sambil tersenyum.

Beberapa waktu lalu, cerita tersebut juga diklarifikasi kembali oleh Posan Tobing saat diundang ke Pagi Pagi Ambar TV.

Baca juga: Sosok Posan Tobing Mantan Drummer Somasi Tantri Larang Nyanyi 17 Lagu Kotak, Pernah Singgung Royalti

Posan Tobing sempat kemudian menceritakan singkat awal mula dirinya memutuskan keluar dari Kotak di tahun 2011.

"Alasannya adalah gue berantem sama Cella, gitaris Kotak," kata Posan dikutip dari Pagi Pagi Ambyar, Trans tv beberapa waktu lalu, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

"Gue berantem sama dia, gue pernah mau pukul dia di Bali," imbuhnya.

Tanpa memberitahu penyebab pertengkaran mereka, Posan hanya mengatakan hal itu yang akhirnya membuat dia memilih meninggalkan Kotak.

"Akhirnya gue berpikir gini 'ya Tuhan gue enggak mau kayak gini nih, daripada gue jadi berantem beneran, dan gue pukul dia beneran, jadi panjang, ya udah gue resign deh,'" kata Posan.

Baca juga: Masa Lalu Tantri Kontrak Dikuak Posan Tobing, Si Vokalis Diminta Ingat Momen di Kosan: Buka Hati Lu

Alasan saat itu tidak ada kabar tentang keluarnya dia dari Kotak tak lain karena pihak manajemen yang memintanya diam.

Posan bahkan mengaku sampai harus tinggal di Bali selama dua bulan untuk menghindari pemberitaan.

"Pada waktu resign aku enggak ada ngomong-ngomong ke media, dibantu manajemen juga, manajemen bilang 'jangan ngomong apa-apa ya, please,'" ujar Posan.

"Akhirnya aku resign dan aku berangkat ke Bali. Di Bali aku dua bulan, biar enggak ada media yang tahu," sambungnya.

Keputusannya untuk tetap diam itu tak lain juga demi menjaga perasaan penggemar Kotak agar tidak terjadi kekacauan.

Namun sikap diamnya itu menjadi awal rasa sakit hati.

"Dari situ gue mulai sakit hati. Ternyata mereka manggung, konser kemana-mana bawain lagu yang ada ciptaan gue," ucap Posan.

"Itu enggak ada ngomongin tentang hak gue, royalti performance. Gue tahan dari 2011 ke 2022, 11 tahun itu enggak waktu yang sedikit," ujarnya.

Lagu yang dimaksud Posan adalah "Pelan- Pelan Saja", "Selalu Cinta", "Masih Cinta", "Cinta Jangan Pergi", "Kerabat Kotak".

Beberapa diantara lagu itu memang tidak dia ciptakan sendiri, ada peran Pay dan Dewiq juga Cella di dalamnya.

Tak hanya soal hak royalti atas lagu ciptaannya.

Posan merasa sakit hati setelah mendengar ucapan Kotak yang bicara tentang alasan band itu tak menambah personel tetap yang baru.

Baca juga: Posan Tobing Somasi Tantri Syalindri Larang Nyanyi 17 Lagu Kotak, Sang Vokalis Bereaksi? Hantam!

"'Kenapa lo dari 2011 ke sekarang enggak ada drummer baru, drummer tetap?' Mereka jawabannya 'enggak, enakan bertiga, duitnya bagi tiga,' boleh lo duit bagi tiga, tapi hak orang, lo kasih dulu," kata Posan.

"Lo bikin video dengan kata kayak gitu, berarti lo udah menghina karya-karya gue. (Sementara) Karya gue semuanya lo pakai konser di mana-mana, berapa ribu konser lo manggung semenjak gue keluar," imbuhnya.

Berniat menyelesaikan hal itu dengan baik-baik, Posan justru merasa dirinya dihindari dengan diblokirnya nomer dia baik oleh manajemen maupun anggota band Kotak, bahkan admin penggemar Kotak.

Tak adanya akses untuk menghubungi mereka itu yang kemudian membuat Posan buka suara di media sosial.

Karena itu, dia membantah hal ini dilakukan karena dia membutuhkan uang atau niat lainnya, seperti ingin kembali pada Kotak.

"Sumpah demi Tuhan Yesus, gue enggak ada berpikir untuk balik. Gue pegang kalkulator aja, banyakan kalkulator gue daripada lo, enggak itu," ucap Posan.

"Ini masalah harga diri, itu paling penting," tegasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved