Ada Masa Peralihan, MPLS Siswa SD di Kota Blitar Digelar Sampai 2 Minggu

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) untuk siswa baru tingkat SD di Kota Blitar pada tahun ajaran baru 2023/2023 lebih lama dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Kegiatan MPLS untuk siswa SD pada tahun ajaran baru ini berlangsung selama dua pekan, sedang pada tahun ajaran sebelumnya hanya tiga hari.

"MPLS untuk siswa SD tahun ini ada hal baru, tidak sama dengan tahun lalu. MPLS tahun lalu hanya tiga hari, sedang tahun ini selama dua minggu," kata Kepala SDN Sentul 2 Kota Blitar, Bhakti Nugraheni, Senin (17/7/2023).

Bhakti mengatakan, pada MPLS tahun ini ada masa peralihan selama dua minggu untuk siswa baru yang sebelumnya dari TK masuk ke SD.

Baca juga: Tak Boleh Ada Praktik Perploncoan, Pemkot Blitar Minta MPLS Siswa Baru Harus Menyenangkan

Menurutnya, pada tiga hari pertama, para siswa baru tetap mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah seperti tahun sebelumnya seperti pengenalan lingkungan sekolah, guru, tata tertib sekolah dan kewajiban di sekolah.

Setelah itu, para siswa baru masuk ke materi pembelajaran SD yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran di TK.

"Materi pembelajarannya masuk SD tapi metodenya digabungkan dengan pembelajaran TK," ujarnya.

Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kota Blitar, Adi Tjahjono mengatakan ada tambahan masa transisi untuk siswa SD dalam pelaksanaan MPLS tahun ajaran 2023/2024.

Baca juga: Momen Pilu Kakek di Blitar Gagal Selamatkan Cucu Kesayangan Tenggelam, Berawal dari Pergi Mancing

"Untuk siswa SD, ada tambahan yang namanya pembelajaran yang menyenangkan, ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan. Masa transisi dari TK ke SD," katanya.

Ia menjelaskan, dari waktu dua minggu itu yang tiga hari untuk kegiatan MPLS dan selebihnya digunakan untuk kegiatan pembelajaran tapi yang menyenangkan.

"Pada masa transisi ini, setelah hari ketiga masuk, para orang tua juga ikut masuk ke kelas. Agar para guru bisa mengenal karakter masing-masing siswa," ujarnya