Berita Blitar
Momen Pilu Kakek di Blitar Gagal Selamatkan Cucu Kesayangan Tenggelam, Berawal dari Pergi Mancing
Tidak bisa dibayangkan betapa berdukanya Ahmad (60), kakek asal Desa Kedung Banteng, Kecamatan Bakung ini karena tidak berhasil menyelamatkan cucu kes
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufik
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tidak bisa dibayangkan betapa berdukanya Ahmad (60), kakek asal Desa Kedung Banteng, Kecamatan Bakung ini karena tidak berhasil menyelamatkan cucu kesayanganya, Df, usia 12 tahun ini, yang hanya berselang beberapa menit saat tenggelam di Muara Sungai Pantai Pasur.
Meski kakek itu dengan cepat terjun ke muara yang ada pusarannya itu namun akhirnya ia menemukan cucunya dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Katanya demikian. Kakeknya itu sudah berusaha menyelamatkannya. Namun takdir berkata lain," kata AKP Purnomo, Kapolsek Bakung.
Tidak diketahui kronologis detailnya karena yang tahu kejadian pastinya itu bukan kakeknya namun dua teman korban, yang usianya sebaya korban, yakni Fd dan Nv.
Siang itu, Sabtu (15/72023) sekitar pukul 13.45 WIB, korban bersama dua teman sekampungnya itu bermain ke wisata Pantai Pasur.
Pantai yang dikenal jadi tempat pemancing itu berjarak sekitar 6 km dari rumah korban. Ia bersama dua temannya naik sepeda onthel karena sudah terbiasa.
Tidak sampai satu jam, mereka sudah sampai di pantai yang dikenal ombaknya pada bulan-bulan tertentu itu cukup menakutkan para nelayan.
Baca juga: Pencarian Balita yang Tenggelam di Surabaya Dihentikan, Keluarga Korban Tetap Ikhtiar
Baca juga: Ibu Dua Balita yang Tenggelam di Sungai Surabaya Sebut Soal Buaya Putih, Ini Tanggapan Psikolog
"Selain sudah hafal jalannya, siang itu korban hendak menyusul kakeknya, yang berangkat lebih dulu ke pantai itu. Kakeknya mulai pagi, sudah memancing di pantai itu," paparnya.
Setiba di pantai yang belum banyak didatangi wisartawan karena kondisinya masih 'perawan' itu, korban dengan mudah menemukan tempat kakeknya memancing.
Tempatnya di tebing batu yang menjorok ke pantai dan kebetulan siang itu lagi sepi pengunjung.
Setelah menyapa kakeknya, korban bersama dua temannya bermain di sungai yang berada di tepi pantai itu.
Meski lebar muaranya itu lumayan atau sekitar 15 meter namun cukup asyik buat bermain anak seusia korban.
Sebab selain lebar juga cukup menyenangkan kalau dipakai bermain air sambil basah-basahan atau kejar-kejaran karena hanya setinggi lutut mereka yang di tepi sungai itu. Mereka bertiga bermain air sambil basah-basahan.
"Ya seperti itu lah, namanya anak-anak kalau ketemu air ya kalau nggak lempar-lemparan air ya berenang," ujarnya.
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.