Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Jemaah Haji Asal Makassar Beli Emas 1 Kg di Tanah Suci, Pajak sampai Rp 278 Juta: Ini Refleks

Inilah sosok jemaah haji asal Makassar jadi sorotan publik. Sebab, wanita tersebut membeli emas 1 kilogram di Tanah Suci.

Editor: Januar
Kompas.com
Jemaah haji asal Makassar nekat membeli emas seberat 1 kg dari tanah suci 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah sosok jemaah haji asal Makassar jadi sorotan publik.

Sebab, wanita tersebut membeli emas 1 kilogram di Tanah Suci.

Pajak dari emas yang dibelinya itu juga mencapai ratusan juta rupiah.

Warganet kembali dihebohkan dengan emak-emak asal Makassar yang membeli emas seberat Rp 1 kilogram dengan harga mencapai milyaran rupiah.

Baru saja jemaah asal Makassar menjadi sorotan warganet lagi.

Pasalnya ia membeli emas dari tanah suci seberat 1 kilogram.

Dilansir dari Tribunnewsmaker, jemaah haji tersebut mengatakan jika ia membeli emas untuk oleh-oleh.

Emas yang ia beli seharga Rp 900 juta.

Baca juga: Alasan Kenaikan Jumlah Jemaah Haji di Indonesia Wafat 2023 ini, Kemenag Sebut Faktor Jemaah Lansia

Kini jemaah haji tersebut harus membayar pajak sebanyak Rp 278 juta.

Lantas, seperti apa kisahnya?

Jemaah haji asal Makassar yang juga merupakan pemilik produk kecantikan, Mira Hayati yang videonya sempat viral karena mengaku membeli emas seberat 1 kilogram (kg) di Tanah Suci, sudah tiba di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mira Hayati mengaku membeli emas di Tanah Suci karena mempunyai hobi mengoleksi emas sehingga ia membeli emas hingga 1 kg.

"Ini refleks beli di sana. Jadi tidak ada rencana.

Untuk oleh-oleh, dibagi-bagi untuk saudara dan anak-anak," kata Mira Hayati kepada awak media saat ditemui di kediamannya di Kompleks Ruko Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (18/7/2023).

Dia juga mengatakan mengoleksi ratusan gram perhiasan emas karena, menurut dia, itu sudah menjadi bagian dari adat istiadat orang-orang Bugis.

"Juga ditahulah orang Bugis, saya anggap ini sebagai adat istiadat kami sebagai orang Bugis.

Bukan orang Bugis kalau tidak pakai emas," tandas dia.

Selain hobi, Mira Hayati juga mengungkapkan sering membeli ratusan gram emas untuk dijadikan investasi atau tabungan demi masa depannya.

"Untuk tabungan," ungkapnya.

Mira Hayati juga menjelaskan, emas yang dibeli di Tanah Suci terdiri dari gelang, kalung, dan cincin.

"Satu kilo itu ada gelang, kalung, kalungnya ada dua, ada cincin-cincin, pokoknya sama oleh-oleh yang saya bawa sekitar 1 kilogram," ucapnya.

Diketahui, Mira Hayati juga memamerkan emas yang ia beli di Jeddah, Arab Saudi.

Tak tanggung-tanggung, emas yang dibelinya seberat 1 kilogram. Dia mengaku emas itu merupakan oleh-oleh untuk keluarganya.

Video Mira Hayati viral di media sosial (medsos) setelah aksinya membeli emas ratusan juta rupiah di sebuah toko perhiasan di Jeddah ia unggah dan bagikan langsung melalui unggahan akun TikToknya @mirahayati91 beberapa dua hari lalu.

"Assalamualaikum, alhamdulillah hari ini kita beli emas lagi.

Mau borong semuanya, masya Allah tabarakallah," ucap Mira Hayati dalam video di TikToknya.

Tak hanya itu, dalam video tersebut Mira Hayati juga terlihat melakukan pembayaran emas tersebut dengan total Rp 366 juta.

"Alhamdulillah koleksi baru lagi, masya Allah tabarakallah kita beli di Jeddah, ini totalnya 91.500 (real) berarti kalau dirupiahkan ini totalnya Rp 366 juta. Alhamdullillah," tuturnya.


Setelah membayar kalung yang ia beli, Mira Hayati kemudian mencobanya dan memamerkan kalung emasnya.
"Cantik 'kan, alhamdulillah dikasih rezeki sama Allah.

Insya Allah dibayar cash tunai," tandas dia.

Bayar pajak Rp 278 juta

Awalnya, ia sempat berpikir emas 1 Kg yang dibeli di Arab Saudi akan dijual kembali.

"Banyak simpang siur berita seperti itu, awalnya saya mau seperti itu (jual kembali) tapi saya bilang tidak usah," kata Mira Hayati kepada media saat ditemui di kediamannya di Komplek Ruko Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (18/7/2023).

Dia menjelaskan, niatnya menjual kembali emasnya ia urungkan sebab dirinya tak ingin dianggap takut berurusan dengan pihak Bea Cukai atau dianggap takut untuk membayar pajak.

"Karena orang pikir kita mau menghindari Bea Cukai jadi sebagai warga negara indonesia yang baik harus gentleman dan berani.

Jadi saya lhamdulillah tidak jadi jual (1 kg emas) dan bawa pulang ke Indonesia," ungkapnya.

Pemilik produk kecantikan itu mengatakan 1 kg emas yang dibeli berbentuk perhiasan, mulai kalung hingga cincin

"Ada gelang, kalung 2, cincin, pokoknya oleh-oleh yang saya bawa sekitar 1 kg," pungkas dia.

Dia juga mengaku membayar pajak kepada Bea Cukai saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis (13/7/2023).

"Harganya ini (emas 1 kilogram) Rp 800 juta tidak sampai Rp 900 juta.

Pajaknya Rp 278 juta," ucap.

Awalnya, kata Mira, pihak Bea Cukai meminta Rp 550 juta, tapi karena dianggap terlalu berat, ia pun melakukan negosiasi dengan pihak Bea Cukai.

"Jadi saya bilang kenapa bukan setengah harga lagi pajaknya yang harus saya bayar, jadi kita nego-nego sampai deal saya disuruh bayar Rp 278 juta baru bisa ambil barangnya karena kemarin semua apa-apa (barang-barang) dibongkar," tutur dia.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Sosok Haji Lady yang mudik pakai perhiasan emas 3 kg seharga total Rp405 juta disorot petugas pelabuhan.

Gaya Haji Lady memang tampak paling berbeda dengan kerumunan pemudik lain di kapal.

Petugas otoritas pelabuhan pun hanya geleng-geleng melihatnya.

Lantas siapakah sosok Haji Lady?

Jika sebagian pemudik takut jika membawa barang berharga pulang ke kampung, berbeda dengan Haji Lady

Haji Lady justru menggunakan perhiasan emas yang sangat mencolok di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Haji Lady terlihat memakai kaca mata berlapis emas seharga Rp5 juta.

Ia juga mengenakan kalung emas senilai Rp50 juta, gelang emas harga Rp250 juta, dan tiga cincin emas seharga Rp100 juta.

"Kaca mata harga Rp5 juta, kalung Rp50 juta, gelang Rp250 juta dan tiga cincin seharga Rp100 juta," kata Haji Lady, dilansir dari Kompas.com.

Saat itu ia menunggu keberangkatan kapal ke Kalimantan, di terminal Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada Rabu (12/4/2023).

Haji Lady tak sedikit pun takut mengenakan pershiasan emas yang mencolok di tubuhnya.

Walaupun gelombang penumpang arus mudik dari Malaysia dan Kalimantan terus terjadi.

"Saya bepergian selalu mengenakan perhaiasan emas di badan seberat tiga kilogram, bahkan lebih."

"Ini saya tidak pakai semua, karena tidak pas dengan baju yang saya kenakan," terang Haji Lady.

Haji Lady ternyata adalah seorang pengusaha butik dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Ia mengaku seorang pengusaha butik terkenal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Butiknya tersebar di berabagai daerah di Kabupaten Bone dan sejumlah daerah lainya di Sulawesi Selatan.

Kal ini ia hendak ke Nunukan Utara.

Haji Lady mengaku akan mengunjungi butiknya di sana.

"Saya juga membukan cabang butik pengantin di Nunukan, Kalimantan Utara."

"Selain itu sebagian butik saya buka di sejumlah daerah di Samarinda," kata Haji Lady.

Petugas otoritas pelabuhan pun hanya geleng-geleng kepala melihat gaya Haji Lady.

 

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved