Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Kisah Siswa di Madura Seragamnya Harus Bergantian dengan Sang Kakak: Tidak Ada Larangan dari Sekolah

Siswa baru SMA Negeri 4 Bangkalan, Moh Jaelani memakai celana seragam tidak sesuai ukuran tubuhnya.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Ahmad Faisol
Kepala SMA Negeri 3 Kabupaten Bangkalan, Hendrik Dewantara berupaya membesarkan hati siswa barunya, Moh Jaelani karena memakai celana seragam milik kakaknya yang tidak sesuai dengan ukuran pinggangnya, Selasa (25/7/2023) 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati tidak mampu menahan tawa begitu mendapati seorang siswa baru SMA Negeri 4 Bangkalan, Moh Jaelani memakai celana seragam sekolah tidak sesuai ukuran tubuhnya.

Pada bagian pinggulnya, tampak banyak kerutan di balik ikat pinggang Jaelani.

Hal itu tersaji di kala Pinky menggelar inspeksi mendadak (sidak) di SMA Negeri 4 Bangkalan, Selasa (25/7/2023). Dengan wajah sedikit tersipu, siswa Jaelani mengungkapkan bahwa satu stel seragam sekolah berwarna putih abu-abu itu milik kakak kandungnya yang juga belum lulus di sekolah tersebut.

“Saya pakai seragam kakak, tidak ada larangan dari sekolah. Bergantian memakai (seragam) nya, kakak saya kelas XI,” singkat Jaelani di depan pintu ruang kelasnya.

Pantauan Tribun Jatim Network di sekolah yang berlokasi di Kampung Bajik, Jalan Pertahanan, Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan itu, tidak hanya Jaelani selaku siswa baru yang memakai seragam bekas tetapi masih layak pakai.

Melihat wajah Jaelani tersipu, Kepala SMA Negeri 4 Bangkalan, Hendrik Dewantara didampingi beberapa guru sontak berupaya membesarkan hatinya. Dalam Bahasa Madura, Hendrik meminta Jaelani cukup dengan rajin bersekolah agar pintar demi masa depannya.

“Perajin a sekolah (yang rajin sekolah), papinter (yang pintar). Kelak ketika sukses kalau sekedar seragam banyak, bisa beli baju bagus. Sekarang tidak apa-apa pakai seragam yang ada dulu, gentian sama kakak,” pesan Hendrik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kasek SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Dinonaktifkan Buntut Seragam Sekolah Rp 2,3 Juta

Bukan hanya Jaelani, beberapa siswa baru lainnya bahkan juga masih mengenakan satu stel seragam SMP. Pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023/2024, SMA Negeri 4 Bangkalan menerima sejumlah 120 siswa.

Gelar sidak yang dilakukan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati merupakan respon atas ramainya perhatian masyarakat dalam tiga hari terakhir terkait keluhan mahalnya harga kain seragam sekolah.

“Terpenting anak-anakku, bersekolah untuk menuntut ilmu, bukan gaya-gayaan lewat penampilan. Tetapi meningkatkan diri keilmuannya, ketaqwaannya, dan jangan lupa adab terhadap bapak-ibu guru,” ungkap Pinky.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengarahkan kepada seluruh kepala sekolah di Kabupaten Bangkalan bahwa yang pertama tidak ada unsur pemaksaan terkait pembelian seragam sekolah kepada wali murid.

“Kami minta tolong agar siswa diperkenankan untuk memakai seragam layak pakai, entah itu dari kakak, tetangga, atau saudaranya selama itu masih layak pakai. Ternyata masih banyak siswa-siswi di sini pakai seragam dari keluarga,” jelas Pinky.

Informasi yang diterimanya, beberapa siswa kelas XI ketika lulus menyerahkan seragam sekolahnya yang masih layak pakai kepada pihak sekolah. Seragam-seragam itu kemudian disalurkan kepada siswa baru yang tidak mampu.

Disinggung terkait dugaan terjadinya praktik jual-beli kain seragam di sekolah-sekolah di Bangkalan, Pinky menyatakan bahwa di setiap koperasi sekolah memang menyediakan kain tetapi sifatnya tidak memaksa. Karena sudah sangat jelas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melarang pihak sekolah dan komite untuk melakukan pengadaan seragam.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved